Jumat, 10 Oktober 2025

Liga Inggris

Performa Buruk MU di Liga Inggris, Statisnya Pogba, Celah Luke Shaw & Kecerdasan Mou

Manchester United menampilkan performa buruk dalam kekalahan 1-6 dari Tottenham di Liga Inggris, Kecerdasan Mourinho memanfaatkan celah menajdi faktor

Penulis: Gigih
OLI SCARFF / AFP
Manchester United Scott McTominay, Harry Maguire (tengah) dan Fred (kanan) bereaksi setelah Tottenham mencetak gol kelima mereka selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester United dan Tottenham Hotspur di Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris, pada 4 Oktober 2020 . 

TRIBUNNEWS.COM - Tidak ada hasil yang lebih memalukan bagi Manchester United dalam satu dekade terakhir, dibanding kekalahan 1-6 dari Tottenham Hotspur.

Kane, Son Heung-min dan Erik Lamela, benar-benar mempermainkan lini belakang Manchester United.

Ditambah lagi tindakan tidak perlu dari Anthony Martial, membuat tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer ini semakin terpuruk.

Apa yang terjadi dengan Manchester United? Dua pertandingan dari tiga di Liga Inggris yang mereka lakoni berakhir dengan kekalahan, semuanya adalah laga kandang.

Baca: Hasil Liga Inggris yang Bikin Syok: Man United Hancur 1-6, Liverpool Kebobolan Tujuh Gol!

Baca: Hasil Liga Inggris Tadi Malam - Solskjaer & Jurgen Klopp Tertunduk Lesu, MU & Liverpool Kalah Telak

Solskjaer selama ini berkilah dengan padatnya laga yang mereka lakoni musim lalu, ditambah persiapan pramusim yang juga tidak optimal, membuat MU mengalami kesulitan dalam mengembangkan permainan.

Alasan yang sangat tepat dan masuk akal, pasalnya, tiga tim yang masih berlaga di Eropa pasca Corona musim lalu, tidak mampu berbuat banyak.

Manchester City baru saja dibantai Leicester City dengan skor 1-4 dan imbang dengan Leeds United 1-1.

Sedangkan tim lainnya, Wolves, juga masih belum mendapatkan konsistensi permainan seperti musim lalu.

Tetapi, permasalahan Manchester United hanya bertambah buruk dari apa yang mereka dapatkan musim lalu.

Buruknya koordinasi di lini belakang, inkonsistensi Paul Pogba, lini serangan yang statis, taktik yang sangat mudah dibaca, ditambah variasi dari Solskjaer dalam menyusun 11 pemain di lapangan, benar-benar memperburuk keadaan Manchester United.

Di laga menghadapi Tottenham, Setan Merah turun dengan skema standar 4-2-1-3, dengan Eric Bailly di luar dugaan turun sebagai pemain utama mendampingi Harry Maguire di jantung pertahanan.

Jose Mourinho, yang merupakan mantan Manajer MU, menyadari beberapa celah dari permainan tuan rumah, menurunkan formasi berbeda kala bermain imbang dengan Newcastle United.

Spurs turun dengan skema 4-3-3, bedanya, kali ini Tanguy Ndombele dan Moussa Sissoko, diturunkan di lini tengah, berdampingan dengan Hojberg.

Selain itu, Mourinho juga menurunkan Erik Lamela dan mendorong ke depan Son Heung-min untuk bermain dengan tiga penyerang.

Ada alasan kenapa Mou menurunkan skema berbeda dalam laga ini, dan semua kelemahan Manchester United sudah nampak dalam laga menghadapi Brighton.

Brighton setidaknya mencatatkan 5 kali sepakan yang membentur mistar gawang dalam laga yang berakhir dengan skor 3-2 tersebut.

Persamaan 5 peluang tersebut, ditambah satu gol injury time Brighton, adalah semuanya bermula dari serangan di kedua sayap.

Luke Shaw dan Aaron wan Bissaka punya tendensi untuk terlambat turun dalam transisi menyerang ke bertahan, ditambah lagi Marcus Rashford dan Mason Greenwood yang juga enggan turun dalam transisi tersebut.

Ini menambah beban dari Matic ataupun Pogba yang harus melebar, untuk menutup celah tersebut.

Apa yang terjadi di Brighton, kembali terjadi di Old Trafford, dan Mourinho sama sekali tidak memberikan ampunan bagi sang mantan.

Mourinho benar-benar mengeksploitasi kedua sayap United, ketika menyerang, Spurs akan memberikan lisensi untuk Ndombele dan Sissoko membantu serangan, celah yang ditinggalkan keduanya akan diisi Aurier dan Regullion.

Atau sebaliknya, ketika Reguillon dan juga Aurier naik membantu serangan, maka Sissoko dan Ndombele akan membantu menjaga kedalaman.

Ini menekan pertahanan United dengan sangat baik,Kedua fullback United benar-benar tidak berkutik, mereka tidak bisa membantu serangan, dan harus menghadapi dua pemain dalam satu serangan.

Semua diperhitungkan Mourinho dengan baik, Rashford dan Greenwood benar-benar tidak membantu pertahanan, mereka juga terisolasi dengan kehadiran Ndombele dan Sissoko di lini tengah.

Spurs juga menghentikan kreatifitas Bruno Fernandes, terima kasih atas kehadiran Hojbjerg yang memang tugasnya untuk menghentikan pergerakan pemain asal Portugal tersebut.

Situasi tidak lebih mudah bagi Manchester United, Pogba kembali tidak mampu berbuat banyak, minim pergerakan untuk membantu serangan pun juga tidak banyak membantu Matic mematikan pergerakan penyerang Spurs.

Yang lebih mengenaskan lagi, adalah bagaimana Eric Bailly tidak membuat perahanan Manchester United lebih baik, turun menggantikan Lindelof yang tampil meragukan, Bailly tidak bisa menunjukkan kualitasnya.

Bek asal Pantai Gading ini berperan besar bagi gol ketiga Spurs, dimana passing buruknya, membuat Harry Kane bisa memberikan umpan matang kepada Son Heung-min.

Pun, Bailly juga tidak menampilkan permainan yang baik, ia kerap salah dalam menempatkan posisi, gol keempat Spurs juga tidak lepas dari bagaimana sang pemain tidak melihat celah yang ditinggalkan Shaw dan Maguire, ia nampak tertarik dengan pergerakan Harry Kane.

Baca: Salah Target, Manchester United Harusnya Berusaha Datangkan Pemain Ini

Harry Maguire berada posisi yang serba salah dalam pertandingan ini, banyak mendapatkan kritik dalam 2 laga sebelumnya, Maguire bekerja sangat keras untuk menutup celah Luke Shaw ataupun memotong aliran bola dari lini tengah Tottenham.

Buruknya penampilan Setan Merah, ditutup dengan tingkah Martial di babak pertama, menerima sedikit sikutan dari Erik Lamela, Martial membalas Lamela di depan wasit, kartu merah menjadi penutup penampilan buruk Manchester United malam itu.

Manchester United tidak bisa terus mengandalkan kemampuan individu dalam membangun tim, kedatangan pemain baru juga masih belum bisa menjawab buruknya performa United.

Solskjaer harus mencari cara, terlepas bagaiman Ed Woodward bekerja di bursa transfer, atau kedatangan pemain baru, Pelatih asal Norwegia ini, harus mengubah skema permainan, untuk tidak bergantung kepada permainan 1-2 pemain saja.

Ditambah padatnya jadwal yang harus merek hadapi dengan berlaga di Liga Champions tentu, akan menambah beban Solskjaer untuk mengangkat performa timnya.

Kedatangan Edison Cavani atau Alex Telles mungkin akan sedikit membantu Manchester United, tetapi, dengan pemainan yang sama seperti musim lalu, akan sulit membuat Setan Merah berbicara banyak di Liga Inggris musim ini.

(Tribunnews.com/Gigih)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Arsenal
7
5
1
1
14
3
11
16
2
Liverpool
7
5
0
2
13
9
4
15
3
Tottenham
7
4
2
1
13
5
8
14
4
Bournemouth
7
4
2
1
11
8
3
14
5
Man. City
7
4
1
2
15
6
9
13
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved