Liga Inggris
Liverpool Gaet Rekan Alisson Becker di Timnas Brasil, Pernah Menangkan Piala Dunia U-17
Rekan Alisson Becker yang bergabung dengan jawara Liga Inggris musim lalu tersebut ialah Marcelo Pitaluga, seorang kiper berusia 17 tahun.
TRIBUNNEWS.COM - Sang jawara Liga Inggris musim lalu, Liverpool kedatangan seorang kiper berusia 17 yang merupakan rekan Alisson Becker di Timnas Brasil.
Rekan Alisson Becker yang bergabung dengan jawara Liga Inggris musim lalu tersebut ialah Marcelo Pitaluga.
Marcelo Pitaluga adalah kiper masa depan Timnas Brasil yang saat ini masih berusia 17 tahun.
Meskipun masih berusia 17 tahun, Marcelo Pitaluga telah menorehkan prestasi bagi Negeri Samba (julukan -Timnas Brasil).
Baca: Lucas Leiva Kenang Momen Bersama Liverpool hingga Miliki Hubungan Harmonis dengan Jurgen Klopp

Baca: Gelandang Senior Manchester United Singgung Kedatangan 4 Pilar Anyar, Akui Pernah Lawan Cavani
Baca: Daftar Pemain Manchester United di Liga Champions 2020/2021, Termasuk Telles, Pellistri & Cavani
Prestasi yang ditorehkan Marcelo Pitaluga yakni dengan membawa Timnas Brasil menjadi juara Piala Dunia U-17 pada November lalu.
Berkat prestasinya tersebut, Marcelo Pitaluga dipromosikan menjadi kiper ketiga Timnas Brasil untuk bekerja sama dengan Alisson dan Muriel.
Selain dipromosikan di skuad utama Timnas Brasil, Piataluga pun sempat menghiasi bangku cadangan mantan timnya Fluminense.
Berkaca pada capaian di atas, Liverpool pun tertarik memboyongnya dari Fluminense klub asal Brasil.
Dikutip dari laman resmi Liverpool, Pitaluga pun sudah menjalani latihan di Melwood.
Bahkan Marcelo Pitaluga dapat diproyeksikan ke skuad utama klub berjuluk The Reds, di samping juga bermain untuk tim akademi.
Kedatangan Marcelo Pitaluga pun disambut hangat oleh John Achterberg selaku kepada pelatih penjaga gawang Liverpool.
John Achterbeg pun mengakui sudah memantau bakat kiper berusia 17 tahun sejak berada di skuad Timnas Brasil untuk ajang Piala Dunia U-17.

Baca: Pulihnya Axel Tuanzebe Jadi Solusi Lini Belakang Manchester United Setelah Hengkangnya Smalling
Baca: Lucas Leiva Kenang Momen Bersama Liverpool hingga Miliki Hubungan Harmonis dengan Jurgen Klopp
“Saya melihatnya untuk pertama kalinya di skuad Piala Dunia. Anda memeriksa semua kiper dan melihat usianya."
“Anda lihat bahwa dia berada di skuad Piala Dunia satu tahun lebih muda dari anggota skuad lainnya."
"Maka Anda pikir itu layak untuk dilihat karena biasanya Anda memiliki dua penjaga gawang dengan usia yang sama."
"Tetapi jika Anda memiliki seseorang yang setahun lebih muda Anda. Saya pikir dia mungkin memiliki beberapa kualitas yang sama baiknya," kata John Achterberg dikutip dari laman Liverpool.
Achterberg pun juga membeberkan sebelum merekrut Pitaluga ia telah melakukan diskusi dengan beberapa pemandu bakat maupun pelatih kiper lain The Reds.
Termasuk menyuruh Alisson untuk memonitor langsung secara langsung bagaimana kualitas sang pemain.
“Di Fluminense kami memiliki Allan [dengan status pinjaman], jadi saya berbicara dengan Julian [Ward, jalur pinjaman dan manajer kemitraan sepak bola] jika dia melihat sedikit dari dia dalam pelatihan di sana. Dia melihatnya juga dan juga positif."
“Saya meminta Ali untuk berbicara dengan saudaranya untuk melihat bagaimana perkembangannya dan bagaimana keadaannya."
"Ali berbicara dengan saudaranya dan Ali pergi berlatih di sana. Kami melihat sedikit dari latihan dan permainan yang dia mainkan untuk tim cadangan di Brasil."
"Dia sudah berusia 16 tahun bermain di tim cadangan di sana jadi Anda juga berpikir, mereka percaya dia sudah bermain di tim cadangan pada usia 16 tahun," urai Achterberg.

Baca: Harry Redknapp Ungkap Alasan Mengapa Liverpool Seharusnya Beli Pemain Manchester United
Baca: Reaksi Pelatih Liverpool Seusai Alisson Gagalkan Penalti Jorginho di Stamford Bridge
Achterberg menambahkan setelah Liverpool berhasil merekrutnya, ia pun akan terus memantau bakatnya.
Pitaluga pun akan diberi kebebasan dalam meningkatkan kemampuannya agar tidak merasa tertekan menjadi bagian tim bersatus jawara bertahan Liga Inggris.
“Sekarang dia ada di sini, kami harus meningkatkan [dia]. Dia masih muda, tidak ada tekanan karena jalan masih panjang."
"Kami tidak ingin memberikan tekanan apa pun untuknya karena masih ada pekerjaan yang harus dilakukan."
“Pertama-tama, Anda harus membiarkan dia tenang, menemukan jalannya. Dia perlu mempelajari kecepatannya, jenis permainan di Inggris berbeda dari di Brasil."
"Ini jauh lebih cepat dan lebih agresif. Semua hal itu harus Anda hitung juga untuk dikerjakan sedikit," pungkas Achterberg.
(Tribunnews.com/Ipunk)