Liga Inggris
Potensi Skema Baru Manchester United, Optimalkan Van de Beek-Cavani, Mudahkan Tugas Bruno Fernandes
Manchester United bisa menggunakan skema baru untuk mengakomodasi peran Donny van de Beek dan juga Edinson Cavani, sekaligus membantu bruno Fernandes
TRIBUNNEWS.COM - Kedatangan Donny van de Beek memang masih belum terasa dampaknya bagi Manchester United.
Beberapa menyebut, kehadiran pemain asal Belanda ini sulit diposisikan dalam skema Manchester United saat ini.
Di mana lini tengah Setan Merah saat ini diisi trio Paul Pogba-Bruno Fernandes-Nemanja Matic, dan sulit mencari celah untuk memposisikan Danny van de Beek saat ini.
Tetapi dengan situasi Paul Pogba yang kembali memanas dengan kembali mengutarakan hasratnya bergabung ke Real Madrid, ditambah performa Bruno Fernandes yang cinderung menurun, memberikan kesempatan bagi Donny van de Beek menunjukkan tajinya.
Baca: Potensi Kejutan Lazio, Kedatangan Eks Manchester United Bisa Jadi Kunci Simone Inzaghi
Baca: LIVE Streaming Liga Champions PSG vs Manchester United, Reuni Edinson Cavani
Dan masih ada kemungkinan lain bagi Donny van de Beek unjuk gigi, dengan mengubah ke formasi yang menjadi pattern Manchester United di bawah Sir Alex Ferguson 4-4-2 diamond.
Dengan isu Paul Pogba yang (kembali) tidak betah di Manchester United, dan juga kedatangan pemain seperti Edison Cavani, membuka celah bagi Solskjaer untuk mengubah taktik bermainnya musim ini.
Manchester United sejauh ini masih belum menemukan permainan terbaiknya, Bruno Fernandes tidak memiiki dampak signifikan seperti musim lalu.
Ditambah Anthony Martial yang dikritik sebagai 'nomor 9’ yang tidak begitu efektif, lini serang United nampak sangat tumpul.
Pun, lini belakang Manchester United yang masih bermasalah, tidak memperbaiki performa setan merah musim ini.
Dibalik itu semua, ada peran dari para gelandang Manchester United yang sangat buruk di tiga pertandingan awal.
Matic sudah terlalu lambat untuk mengantisipasi serangan balik, Paul Pogba yang punya tendensi terlalu lama membawa bola dan Bruno Fernandes yang nampak kesulitan membagi bola.
Persoalan ini mestinya bisa menjadi panggung bagi Ole Gunnar Solskjaer untuk memaksimalkan gelandang cerdas yang didatangkan dari Ajax Amsterdam, Donny van De Beek.
Sudah waktunya bagi Solskjaer memiliki taktik cadangan dan susunan pemain yang berbeda, musim lalu, usai Liga Inggris kembali digelar pasca Corona, MU nyaris selalu menggunakan pemain dan taktik yang sama hingga akhir musim.
Hasilnya brillian, mereka finish di posisi 3, setelah di tengah musim berada di posisi 7.
Tetapi, dampaknya pemain Manchester United nampak kelelahan, hal ini nampak jelas dari laga Semifinal Liga Eropa menghadapi Sevilla dan laga terakhir Liga Inggris melawan Leicester City.
Menghadapi Sevilla, United memiliki banyak peluang, tetapi eksekusi akhir dan pemain yang sudah sangat kelelahan membuat mereka menyerah 1-2.
Pun kala menghadapi Leicester City, MU sangat beruntung, pasalnya setidaknya The Foxes punya 3 peluang yang harusnya membawa Leicester finish di peringkat 4 Liga Inggris.
Masalah ini, kembali menghantui Manchester United, mereka tidak bisa berbuat banyak kala tumbang 1-3 dari Crystal Palace.
Semua menyalahkan performa lini belakang Setan Merah, tetapi yang terjadi, adalah bagaimana mudahnya United kehilangan bola di lini tengah.
Disinilah peran Donny van de Beek bisa sangat berguna bagi Manchester United.
Donny van de Beek bisa menjadi sosok yang membantu Bruno Fernandes di lini tengah, pemain timnas Belanda ini punya kemampuan mencari ruang dan membagi bola.
Membayangkan menurunkan Donny van de Beek dan Bruno Fernandes bisa menjadi opsi bagi Solskjaer, karena kedatangan Edison Cavani bisa membuat Manchester United turun dengan skema dua penyerang.
Mudah membayangkan United turun dengan skema dua penyerang, atau 4-4-2 dan juga 3-5-2.
4-4-2 sudah digunakan Manchester United sejak era Sir Alex Ferguson, dengan Manajer asal Skotlandia ini, memiliki banyak variasi.
Tetapi yang paling mengakomodasi Manchester United dengan adanya Donny van de Beek dan Edison Cavani adalah 4-4-2 diamond.
Kuartet lini tengah bisa diisi oleh Matic sebagai gelandang jangkar, atau bisa diisi oleh Scott McTominay dan Fred.
Yang menarik adalah dua sektor sayap yang bisa dilakukan banyak variasi.
Bruno Fernandes bisa dipasang melebar bersama dengan Mason Greenwood, dan memberikan ruang bagi Donny van de Beek berada di 'posisi 10’ yang merupakan posisinya di Ajax Amsterdam.
Atau, Donny van de Beek akan berada di sayap berduet dengan Mason Greenwood atau Daniel James, dan memberi ruang bagi Bruno Fernandes di posisi alaminya.
Dan dalam posisi membutuhkan pemain dengan kemampuan menahan bola, Donny van de Beek dan Bruno Fernandes bisa berada di posisi sayap, memberikan Paul Pogba di belakang striker, kemewahan yang ia dapatkan kala membela Juventus.
Tetapi, skema ini beresiko tinggi dengan tim Liga Inggris menggunakan 3 gelandang dan memberikan lisensi dua fullback untuk naik ke pertahanan lawan.
Maka, akan sangat berbahaya bagi Manchester United dalam mengantisipasi serangan balik, dengan hanya mengandalkan satu gelandang jangkar.
Tetapi, setidaknya skema 4-4-2 diamond ini bisa menajdi solusi dan variasi dari taktik pragmatis Manchester United di bawah Solskjaer, sekaligus mengakomodasi peran Edinson Cavani dan Donny van de Beek.
(Tribunnews.com/Gigih)