Liga Italia
Mengenal Charles De Ketelaere, Buruan AC Milan yang Bikin Paolo Maldini Kepincut
Mengenal lebih dekat Charles De Ketelaere, buruan AC Milan dari Club Brugge yang bikin Paolo Maldini kepincut.
TRIBUNNEWS - Mengenal lebih dalam sosok Charles De Ketelaere yang dikabarkan menjadi buruan AC Milan di bursa transfer musim dingin mendatang.
Legenda AC Milan yang juga sekaligus Direktur Teknik tim, Paolo Maldini kepincut akan talenta yang dimiliki pemain 19 tahun itu.
Diketahui Charles De Ketelaere merupakan wonderkid menjanjikan yang dimiliki oleh klub Liga Belgia, Club Brugge.
Baca juga: SUSUNAN PEMAIN AC Milan Lawan Genoa Liga Italia: Peluang Leao Starter, Rebic Kembali ke Habitatnya
Baca juga: JADWAL Siaran Langsung Liga Italia Malam Ini: Genoa vs AC Milan, Laga Juventus & Inter Live di RCTI
Charles De Ketelaere dikabarkan masuk dalam daftar bidikan AC Milan untuk menjadi penerus dari estafet perjuangan Hakan Calhanoglu.
Sebagaimana yang diketahui, negosiasi kontrak antara AC Milan dengan Hakan Calhanoglu berjalan alot.
Pemain yang menyandang tugas sebagai trequartista itu diprediksi akan hengkang, paling cepat Januari nanti atau paling lambat di bursa tranfser musim panas mendatang.
Kontrak Hakan Calhanoglu sendiri akan usang bersama Rossoneri di bulan Januari 2021.
Kabarnya negosiasi antara Calhanoglu dengan AC Milan berjalan alot karena pihak sang pemain meminta kenaikan gaji hingga 6 juta euro per musimnya.

AC Milan pun menyikapi kondisi yang berkembang dengan kemungkinan terpahit.
Manajemen wajib bergerak cepat untuk mendatangkan pengganti Calhanoglu yang kualitasnya tak beda jauh.
Dilansir laman Sempre Milan, pilihan untuk menjadi penerus Hakan Calhanoglu jatuh kepada Charles De Ketelaere.
Berdasarkan data yang dirangkum dari laman Transfermarkt, pemuda kelahiran Belgia 19 tahun silam itu telah merumput bersama Brugge sejak musim lalu.
Sebelumnya ia datang dari akademi Brugge yang kemudian dipromosikan ke tim utama.
Tercatat musim ini Charles De Ketelaere telah mengemas 21 pertandingan di semua kompetisi, termasuk Liga Champions.
Kemampuannya dalam mengatur ritme serangan tidak perlu diragukan kembali.