Senin, 10 November 2025

Liga Italia

Tak Perlu Permainan Cantik Menghibur, Inter Milan Hanya Butuh 3 Poin demi Jaga Gengsi Lawan AC Milan

Perebutan gelar Liga Italia diprediksi terpusat pada AC Milan-Inter Milan, demi menjaga asa Nerazzurri hanya membutuhkan 3 poin di setiap laga.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
MIGUEL MEDINA / AFP
Penyerang Belgia Inter Milan Romelu Lukaku (tengah) merayakan bersama rekan-rekan setimnya setelah mencetak gol pertama timnya pada leg pertama babak pertama Liga Champions UEFA, grup B, pertandingan sepak bola antara Inter Milan dan Borussia Moenchengladbach, di stadion San Siro di Milan, pada 21 Oktober 2020. MIGUEL MEDINA / AFP 

TRIBUNNEWS.COM - Inter Milan tak butuh penguasaan bola, tak butuh permainan cantik nan menghibur, apa yang diperlukan oleh tim asuhan Antonio Conte ialah tiga poin.

Inter Milan membutuhkan tiga poin dalam setiap laganya demi menjaga gengsi melawan AC Milan dalam perburuan gelar Scudetto Liga Italia musim ini.

Inter Milan saat ini mendekati Rossoneri dalam perolehan poin di tabel klasemen Liga Italia.

Baca juga: Teruskan Tradisi Samba, AC Milan Berkeinginan Boyong Wonderkid Sara dari Sao Paolo

Baca juga: Diminati Juventus dan Liverpool, Ozan Kabak Justru Diklaim Semakin Dekat Bergabung AC Milan

Gelandang Inter Milan asal Chile Arturo Vidal (tengah) menghadapi wasit Inggris Anthony Taylor (Front L) sebelum menerima kartu merah pada pertandingan sepak bola Grup B Liga Champions UEFA Inter Milan vs Real Madrid pada 25 November 2020 di Giuseppe-Meazza (San Siro ) stadion di Milan.
Gelandang Inter Milan asal Chile Arturo Vidal (tengah) menghadapi wasit Inggris Anthony Taylor (Front L) sebelum menerima kartu merah pada pertandingan sepak bola Grup B Liga Champions UEFA Inter Milan vs Real Madrid pada 25 November 2020 di Giuseppe-Meazza (San Siro ) stadion di Milan. (MIGUEL MEDINA/AFP)

Nerazzurri kini mengoleksi 27 poin dari 12 laga yang telah dilakoni.

Romelu Lukaku dkk hanya berjarak satu poin dengan AC Milan yang menyandang predikat Capolista.

Adu gengsi tentu dimiliki oleh Inter Milan, mengingat tim yang memimpin perlombaan Liga Italia ialah klub satu kota mereka.

Rivalitas dan adu gengsi yang mendarah daging jelas dimiliki oleh dua tim yang berasal dari kota Milano, Italia.

Dalam analisis 'Ugly but winning Inter' via Football Football, Inter Milan dinilai tak membutuhkan permainan cantik nan menghibur.

Perolehan tiga poin dinilai jauh lebih krusial dibandingkan mampu menguasai jalannya laga atau permainan yang menawan.

Apa yang dituliskan via Football Italia sejatinya terjadi di laga terbaru Inter Milan saat bersua dengan Napoli.

Dilihat dari berbagai apek permainan, jelas, Inter Milan kalah telak dari Napoli.

Penyerang Belgia Inter Milan Romelu Lukaku (kiri) merayakan skor 1-2 dengan rekan satu timnya selama pertandingan sepak bola Liga Champions UEFA Borussia Moenchengladbach v Inter Milan di Moenchengladbach, Jerman barat, pada 1 Desember 2020.
Ina Fassbender / AFP
Penyerang Belgia Inter Milan Romelu Lukaku (kiri) merayakan skor 1-2 dengan rekan satu timnya selama pertandingan sepak bola Liga Champions UEFA Borussia Moenchengladbach v Inter Milan di Moenchengladbach, Jerman barat, pada 1 Desember 2020. Ina Fassbender / AFP (Ina Fassbender / AFP)

Saat itu Partenopei mampu menguasai jalannya laga sebanyak 51 persen.

Intensitas serangan yang gila-gilaan juga dimiliki oleh Hirving Lozano dkk.

Tercatat Napoli memberikan shock therapy kepada Samir Handanovic sebanyak 7 kali usaha.

Sedangkan bagaimana Inter Milan?

Nerazzurri mampu mengemas 41 persen ball possession berbanding lima kali usaha tembakan ke gawang Partenopei.

Tentu statistik itu  terbilang sama sekali dak menunjukkan adanya dominasi maupun permainan menghibur.

Namun penekanan yang perlu dicatat ialah, Inter Milan mampu menggaransi tiga poin.

Tiga poin yang dimiliki oleh Nerazzurri kala itu dilesakkan lewat eksekusi tendangan pinalti Romelu Lukaku.

Pelatih Inter Milan Italia Antonio Conte (kiri) memberi selamat kepada pelatih Italia Lazio Simone Inzaghi (kanan) saat penyerang Belgia Inter Milan Romelu Lukaku meninggalkan lapangan pada akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia Lazio vs Inter pada 4 Oktober 2020 di stadion Olimpiade di Roma.
Pelatih Inter Milan Italia Antonio Conte (kiri) memberi selamat kepada pelatih Italia Lazio Simone Inzaghi (kanan) saat penyerang Belgia Inter Milan Romelu Lukaku meninggalkan lapangan pada akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia Lazio vs Inter pada 4 Oktober 2020 di stadion Olimpiade di Roma. (FILIPPO MONTEFORTE / AFP)

Situasi tesrebut menunjukkan gambaran yang jelas bahwa Nerazzurri yang sekarang memang membutuhkan tiga poin.

Mereka perlu membuktikan bahwa kesebelasan asal Milano itu memiliki peluang yang sama besarnya untuk menjadi juara Liga Italia musim ini.

Terlebih lagi, adalah hal yang dinilai mubazir jika Inter Milan kembali gagal meraih gelar Scudetto.

Baca juga: Dua Alasan AC Milan Bisa Mundur Teratur untuk Pinang Nuno Mendes, Real Madrid jadi Saingan Rossoneri

Baca juga: Teruskan Tradisi Samba, AC Milan Berkeinginan Boyong Wonderkid Sara dari Sao Paolo

Mengingat di musim lalu merupakan batu loncatan mereka untuk bisa meruntuhkan dominasi Juventus.

The Old Lady Juventus saat ini tengah limbung dnegan permainan mereka yang menukik tajam.

Hal tersebut layaknya dimanfaatkan oleh Inter.

Mereka cukup membutuhkan kemenangan tanpa berpatokan pada permainan cantik guna menjaga gengsi melawan AC Milan.

Diprediksi perburuan gelar Liga Italia musim ini akan bertajuk Derby della Madonnina, antara Inter Milan vs AC Milan.

(Tribunnews.com/Giri)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Inter Milan
11
8
0
3
26
12
14
24
2
Roma
11
8
0
3
12
5
7
24
3
AC Milan
11
6
4
1
17
9
8
22
4
Napoli
11
7
1
3
16
10
6
22
5
Bologna
11
6
3
2
18
8
10
21
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved