Tim Golok Setan FC tak Sulit Dapatkan Pemain Lokal di Kompetisi Tarkam
Sejak berdiri Januari 2009 lalu, tim yang disponsori oleh Pangkalan RX King H.Dobbo ini telah meraih 70-an trofi juara
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Di Tangerang Raya, tim tarkam Golok Setan FC begitu dikenal.
Sejak berdiri Januari 2009 lalu, tim yang disponsori oleh Pangkalan RX King H Dobbo ini telah meraih 70-an trofi juara baik di ajang tarkam maupun trofeo.
Dalam turnamen, Golok Setan FC diisi oleh pemain lokal baik Liga 3, Liga 2 maupun pemain Liga 1.
Namun, trik menggaet pemainlah yang membuat Golok Setan FC unik.
Manajer tim, Sanwani Dobbo yang dibantu oleh keponakannya, Doddy menjelaskan pihaknya tidak jor-joran dalam belanja pemain di kompetisi tarkam.
"Disini nilai kekeluargaan yang utama. Setiap pemain yang ada di tim ini tidak mematok harga mereka. Meski begitu, kami tetap mengapresiasi usaha mereka di lapangan. Terkadang kami pun ikut bermain," ujar Sanwani Dobbo kepada Warta Kota, Rabu (20/1/2021) kemarin di Tangerang.
Lanjutnya, setiap selesai bermain, ia akan mengajak seluruh pemain untuk makan bersama.
Dalam satu pertandingan, manajer Golok Setan FC hanya mengeluarkan sekira Rp.2 jutaan untuk tim tergantung jumlah bendera.
"Kami punya prinsip, jika ingin meraih lebih, maka kami pun harus berusaha keras di pertandingan. Jika kami ada di partai final itu adalah sebuah bonus bagi tim. Saya sebagai manajer pun membagikan bonus itu kepada seluruh pemain. Bukan untuk diri saya sendiri. Mereka adalah keluarga kami, dan disini kami saling silaturahmi," tambahnya.
Doddy pun menambahkan, apa yang membuat tim Golok Setan FC eksis dan disukai oleh pemain meski tak ada bayaran tinggi seperti di tim tarkam lainnya.
Golok Setan FC peduli dengan pemainnya.
"Seusai bermain, pemain tidak langsung pergi begitu saja. Kami makan bersama, jika mereka kesulitan kami bantu. Jika ada cedera pun kami bantu, untungnytima hingga saat ini tidak ada pemain yang cedera parah. Itu yang membuat manajemen dan pemain layaknya sebuah keluarga. Bahkan mereka yang sering menanyakan kapan ada latihan atau turnamen," tambahnya.
Nilai kekeluargaan ini pula yang membuat pemain selalu siap untuk dipanggil.