Ini Cara Gelandang Persis Solo Asal Tangsel Hadapi Pandemi Covid-19
Fisik dan mental, dua hal yang mempengaruhi pesepak bola setelah hampir setahun vakum dari kompetisi.
Editor:
Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Fisik dan mental, dua hal yang mempengaruhi pesepak bola setelah hampir setahun vakum dari kompetisi.
Ya. Sejak Maret 2020 lalu, kompetisi sepak bola resmi dihentikan. Pesepakbola yang awalnya rutin berlatih dan berkompetisi, kini hanya berlatih mandiri, karena klub-klub meliburkan tim.
Parahnya lagi, pesepak bola terpaksa pasrah menerima kenyataan gaji dipotong oleh klub, demi menyelamatkan keuangan klub.
Syahroni, gelandang Persis Solo asal Tangerang Selatan pun buka suara soal cara dirinya melewati musim sulit ini.
"Pertama tentu banyak bersyukur dan mengambil hikmahnya ya. Yang penting sehat, jaga kebersihan. Pandemi ini memberikan saya lebih banyak waktu bersama keluarga, serta mengajarkan saya lebih banyak bersabar," ungkap, Sabtu (20/2/2021).
Lanjutnya, ada pula pelajaran berharga yang dipetik dari pandemi Covid-19 ini, dimana seseorang harus pintar dalam mengelola keuangan.
Terkesan sederhana, Syahroni menjelaskan pengelolaan keuangan menjadi penting dengan situasi yang tak menentu saat ini.
"Tidak ada yang tahu bahwa ini akan berlangsung selama ini. Tentunya pengaturan keuangan sangat penting, tidak boros. Itu jadi pelajarannya juga," sambungnya.
Sementara itu, sebagai pesepak bola, dirinya juga dituntut untuk tetap menjaga kebugaran tubuhnya, agar tetap bisa bersaing di kompetisi nanti.
Meski tidak ada latihan tim, Syahroni menjelaskan dirinya rutin berlatih bersama pesepak bola lainnya di area Tangerang Selatan dengan protokol kesehatan.
Adapun Syahroni, merupakan gelandang yang direkrut Persis Solo di Liga 2 Indonesia musim 2020 lalu.
Bersama Persis Solo, ia dan rekan-rekannya ditarget untuk lolos ke Liga 1 Indonesia.
Syahroni sendiri punya banyak pengalaman. Dirinya pernah menjadi gelandang di Persija Jakarta, Persela Lamongan, Mitra Kukar, sebelum akhirnya berlabuh ke Persis Solo