Liga Italia
Serupa Tapi Tak Sama, Inter Milan Musim ini Perwujudan Evolusi Juventus Era Antonio Conte
Terdapat perbedaan yang sangat kontras pada gaya main Inter Milan musim ini dengan Juventus di era kepelatihan Antonio Conte.
Penulis:
Drajat Sugiri
Editor:
Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - 'Serupa tapi tak sama', kondisi tersebut tepat untuk menggambarkan bagaimana Inter Milan musim ini yangdikomparasikan dengan Juventus era Antonio Conte.
Sebelum dua musim terakhir ini Antonio Conte menjadi juru kemudi Inter Milan.
Terlebih dahulu pria kelahiran Lecce itu menjadi dalang kesuksesan yang dimiliki oleh Juventus merajai Liga Italia.
Baca juga: Warning Hernan Crespo untuk AC Milan, Satu Dosa Besar yang Pantang Dilakukan Rossoneri
Baca juga: Alasan Mengapa Inter Milan Pantas Raih Scudetto, Seret AC Milan, Juventus & Tim Elite Liga Italia

Bianconeri merasakan magis yang diberikan oleh Conte dari musim 2011 hingga 2014, sebelum akhirnya sang pelatih memilih menukangi Timnas Italia.
Conte merupakan pelatih dengan gaya berain yang ofensif dan agresif. Permainan menghibur yang didukung dengan pertahanan rapat menjadi paham yang selalu ia tanamkan kepada pemainnya.
Baru-baru kali ini, dalam sebuah analisis dari Sempre Inter, menuliskan bahwa Inter Milan musim ini adalah wujud dari evolusi Juventus era Antonio Conte.
Bersama Bianconeri, Conte menggunakan skema yang paten dalam formasinya, yakni 3-5-2.
Pada musim pertamanya, ia memiliki sederet pemain bintang di semua lininya.

Dari lini pertahanan, Bonucci, Barzagli, hingga Chiellini jadi tiga bek sejajar yang nyaris tak tersentuh rotasi.
Berpindah ke lini tengah, di mana Antonio Conte memiliki banyak variasi untuk menyesaki posisi gelandang dengan pemain bintang.
Sebut saja Andrea Pirlo, Paul Pogba, Arturo Vidal muda hingga Claudio Marchisio kala itu jadi tumpuan utama.
Kemudian terdapat nama striker seperti Fernando Llorente, Mirko Vucinic, Carlos Tevez, Matri hingga Quagriella jadi Attacante yang menghiasi lini serang Bianconeri era Conte.
Lantas apa yang membuat Nerazzurri musim ini yang juga ditangani oleh Conte merupakan evousi dari Juventus di bawah rezim kepelatihan yang sama?
Jawabannya terletak pada gaya bermainnya. Nerazzurri tetap mengusung pakem formasi yang samadengan Juventus era Conte dengan menggunakan 3-5-2.

Meskipun memiliki kesamaan dengan skema 3-5-2, namun gaya bermain yang dimiliki oleh Conte kala menukangi Juve dan Inter berbeda.
Kala menjadi juru kemudi Bianconeri, Conte lebih menekankan permainan ofensif dengan atribut high pressing.
Hal itu dilakukan oleh Conte mengingat barisan penyerang mereka memiliki kecepatan seperti Tevez, Vucinic, hingga Quagriella.
Sedangkan barisan tengah mereka, Juventus memiliki Vidal muda dengan determinasi tinggi dalam menjelajah setiap jengkal lapangan permainan.
Kekuatan kreativitas di lini tengah juga jadi titik fokus pada permainan Bianconeri kala itu.
Bedanya dengan Inter Milan saat ini, Conte lebih mencoba bermain sabar lewat buld-up serangan dari lini belakang.
Tujuan menumpuknya pemain di lapangan tengah pun berbeda dilakukan oleh Conte.
Pelatih asal Italia itu menitikberatkan penyerangan dan pertahanan di kedua sisi wingbek.
Di mana saat bertahan dan menyerang, situasi overload dimiliki oleh Nerazzurri.
Penyerangan Inter pun berbeda dengan memiliki paket komplit pada diri Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez.
Keduanya tak hanya jago bermain di dalam kotak penalti saja, namun juga bisa mengobrak-abrik pertahanan lawan melalui sisi sayap.
Namun tidak bisa dipungkiri kembali, bahwa deretan gelandang tengah Inter Milan musim ini terbilang masih kalah mewah dengan apa yang dpunyai Juventus era Conte.
Inter praktis mengandalkan banyak gelandang muda seperti Barella, Gagliardini, Sensi yang ditopang oleh Eriksen dan Arturo Vidal.
Melihat sepak terjang di Ular (julukan Inter) musim ini, besar peluang bagi Conte untuk menyumbangkan trofi Scudetto.
Mengingat Inter kini tengah nyaman di puncak klasemen Liga Italia hingga pekan 26 lewat koleksi 62 poin.
(Tribunnews.com/Giri)