Liga Italia
Momentum Inter Milan Raih Scudetto - Kalah dari AC Milan jadi Lecutan, Conte Paham dengan Serie A
Ungkapan Antonio Conte setelah berhasil membawa Inter Milan raih Scudetto dan juara Serie A Liga Italia musim ini.
Penulis:
Muhammad Nursina Rasyidin
Editor:
Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Inter Milan takluk atas rival sekota AC Milan dalam lajutan Liga Italia pada Oktober tahun lalu.
Inter juga harus merelakan juara paruh musim untuk AC Milan yang bercokol di puncak klasemen Serie A Liga Italia.
Tapi, kekalahan tersebut seaka menjadi pelecut bagi Inter Milan untuk berbenah dan mengejar Scudetto yang mereka idamkan.
Baca juga: Curhatan Conte Seusai Inter Milan Juara Liga Italia, Awal Datang Nerazzurri Tidak Kompetitif

Buktinya, setelah kekalahan atas AC Milan, Inter Milan hanya kalah dalam satu pertandingan, yakni melawan Sampdoria di kancah Liga Italia. Meskipun dibumbui dengan kegagalan tim berjuluk Nerazzurri itu di ajang Liga Champions.
Inter berangsur pulih dan hinggap di puncak klasemen, walaupun terkadang dapat cegatan dari Juventus dan AC Milan.
Pada akhirnya, tim besutan Antonio Conte mampu membuktika taji sebagai pemenang, setelah rival terdekat Atalanta meraih hasil imbang atas Sassuolo, Minggu (2/5/2021).
Keberhasilan ini juga diiringi oleh AC Milan dan Juventus yang tampil inkonsisten.
Baca juga: Di Balik Kisah Inter Milan Raih Scudetto, Ada Conte dan Beppe Marotta Yang Pernah Sukses di Juventus
Menurut Antonio Conte, timnya tahu akan harus memberikan tekanan dan serangan untuk bisa meraih Scudetto.
Mantan pelatih Chelsea itu juga menjadi nahkoda berharga bagi timnya atas keberhasilan ini.
"Saya pikir langkah yang kami buat musim ini membawa kami ke gelar dan kami harus menikmati saat ini, langkah yang ingin dibuat oleh para pemain ini," kata Conte dalam program Rai 90 Minuto, dikutip dari Football Italia.
"Kami selalu berganti-ganti dalam berbagai situasi selama pertandingan, duduk sedikit lebih dalam untuk kemudian menciptakan ruang pada pergantian pemain, atau mengundang lawan untuk menyerang kami sehingga kami dapat melanjutkan serangan balik," penjelasan Conte soal titik Balik Inter Milan.
"Tim benar-benar berkembang dalam pengertian itu, dan dalam satu musim Anda harus bisa mengambil pendekatan yang berbeda agar tidak bisa diprediksi .
"Anda tidak bisa selalu hanya menyerang atau bertahan, ini tentang mengetahui kapan akan menyerang. Di situlah kami meningkat, dalam membaca permainan dan mengetahui momen-momen itu.
"Sebuah tim tidak bisa menekan selama 90 menit tanpa henti.
"Lawan di Itaia mempelajari Anda dan menemukan cara untuk menetralkan kekuatan Anda.
"Jika Anda sabar dan menunggu saat yang tepat untuk menyerang, dan memiliki tim yang dalam kondisi fisik yang baik, Anda tahu bahwa cepat atau lambat lawan akan kehilangan intensitas," jelasnya.
Baca juga: Inter Milan Juara Liga Italia, Ribuan Fans Nerazzurri Turun ke Jalan di Alun-alun Kota Milan

Terkait gelar Scudetto, Conte mempersembahkan untuk sang istri, dan keluarganya, serta Gabriele 'Lele' Oriali, yang menjabat sebagai manajer teknis Inter Milan saat ini.
"Saya mempersembahkannya (Scudetto) untuk mereka yng dekat dengan saya, istri saya, anak perempuan saya, saudara laki-laki saya.
"Saya juga berterima kasih kepada Lele Oriali, yang penting bagi saya dan paling mempengaruhi saya selama bertahun-tahun," pungkasnya.
Oriali juga pernah bekerja dengan Conte di timnas Italia sebagai staf sebelum ikut ke Inter Milan.
Berita terkait Liga Italia dan Inter Milan
(Tribunnews.com/Sina)