Sabtu, 20 September 2025

Euro 2020

Manuel Locatelli Kunci Italia ke Final Euro 2021, Dibuang AC Milan Bangkit di Sassuolo

Manuel Locatelli, bintang Italia di Euro 2021, gemilang di bawah Roberto Mancini dan dibuang oleh AC Milan

Penulis: Gigih
Riccardo Antimiani / POOL / AFP
Gelandang Italia Manuel Locatelli merayakan mencetak gol pertama tim selama pertandingan sepak bola Grup A UEFA EURO 2020 antara Italia dan Swiss di Stadion Olimpiade di Roma pada 16 Juni 2021. Riccardo Antimiani / POOL / AFP 

TRIBUNNEWS.COM - Tidak ada yang lebih memalukan bagi Belanda kala berjumpa Italia di Cruijff ArenA.

Saat itu Belanda menjamu Italia dalam gelaran Nations League, van Dijk dan kawan-kawan, seolah belajar bagaimana bermain sepak bola dengan baik dan benar.

Italia menguasai 58 persen penguasaan bola dengan akurasi umpan mencapai 87 persen dari 562 percobaan.

Dwight Lodeweges tertunduk, Roberto Mancini jumawa lewat satu gol Nicolo Barella.

Namun, yang menyita perhatian dalam pertandingan itu, adalah Manuel Locatelli, yang mencatatkan debut, dan bermain seolah Johan Cruijff hidup kembali dan bermain untuk Italia.

Gelandang Italia Manuel Locatelli (kiri) merayakan dengan penyerang Italia Lorenzo Insigne setelah ia mencetak gol pertama tim selama pertandingan sepak bola Grup A UEFA EURO 2020 antara Italia dan Swiss di Stadion Olimpiade di Roma pada 16 Juni 2021.
Riccardo Antimiani / POOL / AFP
Gelandang Italia Manuel Locatelli (kiri) merayakan dengan penyerang Italia Lorenzo Insigne setelah ia mencetak gol pertama tim selama pertandingan sepak bola Grup A UEFA EURO 2020 antara Italia dan Swiss di Stadion Olimpiade di Roma pada 16 Juni 2021. Riccardo Antimiani / POOL / AFP (Riccardo Antimiani / POOL / AFP)

Baca juga: Timnas Italia Jadi Jagoannya Reksa Maulana Juara Euro 2020 Setelah Perancis Keok

Baca juga: Titik 12 Pas Antar Tim Bersinar di Euro 2021, Hadiah untuk Italia dan Inggris

Di Euro 2021, namanya memang mencuri perhatian, menjadi deputi bagi Veratti yang masih mengalami cidera, Locatelli menunjukkan dirinya layak berseragam Gli Azzuri.

Pemain Sassuolo berusia 23 tahun ini sudah mengemas dua gol, keduanya dikemas dalam kemenangan 3-0 atas Swiss.

Mencengangkannya, akurasi umpan Locatelli juga luar biasa, 88,6 persen, padahal posisinya adalah gelandangan bertahan.

Kemampuan menyerang dan bertahan sama bagusnya, tentu menjadi berkah bagi tim asuhan Roberto Mancini.

Locatelli memiliki cara unik, sebagai pemain dengan paling banyak mencatatkan first pass, ia punya kemampuan melakukan pass kepada pemain yang berada di blind spot dengan apik.

Rekannya di Sassuolo, Dominico Berrardi mengakui kualitas sang gelandang, umpannya adalah alasan posisinya tidak tergantikan di lini tengah.

Locatelli, punya julukan kecil, si nyamuk di awal karirnya, besar di daerah pinggir danau Como, nyamuk di genangan air kota adalah pemandangan yang wajar.

Namun, kini ia memiliki julukan baru, The new Daniel De Rossi, dengan rambut blonde dan kemampuan melakukan tackle, tidak heran, julukan tersebut melekat padanya.

Data Opta juga menunjukkan bahwa, Locatelli adalah gelandang dengan tackle terbanyak kedua di Liga Italia, Serie A.

Penjualan Locatelli ke Sassuolo pada 2016, adalah sesuatu yang harus disesali oleh AC Milan.

Pasalnya, sang pemain kala itu enggan pindah, dan bahkan memohon untuk bisa bertahan di Milanello.

“Saya tidak tahu apakah benar untuk mengatakan bahwa mereka meninggalkan saya,” katanya kepada La Gazzetta dello Sport.
“Tetapi saya tidak lagi merasa mereka memiliki kepercayaan pada saya. Saya menderita dan saya menangis. Milan telah menjadi hidupku selama 10 tahun.” ujar Locatelli saat itu.

Gelandang Italia Manuel Locatelli (kiri) merayakan mencetak gol pertama tim selama pertandingan sepak bola Grup A UEFA EURO 2020 antara Italia dan Swiss di Stadion Olimpiade di Roma pada 16 Juni 2021.
Riccardo Antimiani / POOL / AFP
Gelandang Italia Manuel Locatelli (kiri) merayakan mencetak gol pertama tim selama pertandingan sepak bola Grup A UEFA EURO 2020 antara Italia dan Swiss di Stadion Olimpiade di Roma pada 16 Juni 2021. Riccardo Antimiani / POOL / AFP (Riccardo Antimiani / POOL / AFP)

Baca juga: Gareth Southgate Pemecah Kutukan Inggris di Euro 2021, Penebus Dosa Sam Allardyce

Baca juga: Gianni Vio, Bankir dan Senjata Italia di Euro 2021, Bekerjasama dengan Mancini hingga Sarri

Saat itu, Milan memilih untuk mengambil Sandro Tonali dari Brescia dibanding memberikan kepercayaan kepada Locatelli.

Dan sekarang, Tonali belum tentu bergabung bersama AC Milan di musim depan.

Di cappelletti, daerah Sassuolo bermain, dia menemukan seorang pelatih dalam diri Roberto De Zerbi, yang mungkin pergi tidur dalam selimut yang menggambarkan Barcelona asuhan Pep Guardiola dengan poster Marcelo Bielsa di dinding.

De Zerbi telah menjadi antitesis dalam perang budaya sepak bola di Italia, tempat di mana meminta pemain untuk berani, mengambil risiko dan bermain di bawah tekanan.

Namun tanpa pelatih seperti dia, tanpa klub seperti Sassuolo, Mancini tidak bisa memainkan sepak bola yang dimainkan Italia di Euro.

Sisanya ada pada Gasperini, Atalanta, Antonio Conte, bahkan Zdenek Zeman dan tim Pescara lamanya tanpa melupakan karya Arrigo Sacchi, Maurizio Viscidi dan Antonio Gagliardi di Federasi Sepak Bola Italia.

Seperti yang diungkapkan Nicolo Barella setelah pertandingan, alasan Italia memainkan gaya ini adalah karena satu generasi telah memainkannya bersama selama bertahun-tahun.

“Saya dan Manuel mulai di U-15 dan sekarang kami di sini,” dia tersenyum di Sky Italia.

Kini Locatelli dalam buruan tim-tim elite mulai dari Juventus, Dortmund hingga Barcelona, hengkangnya de Azerbi ke Shahktar Donetsk bisa menjadi pemicu hengkangnya Locatelli.

Namun, jika Locatelli hengkang nantinya, AC Milan dipastikan akan kembali menjadi pesakitan di bursa transfer.

(Tribunnews.com/Gigih)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan