Liga Inggris
Ambisi Arsenal Datangkan Ben White, Target Arteta, 4 Kali Ditolak Brighton & Bersaing dengan Chelsea
Ben White, ambisi Mikel Arteta untuk lini belakang Arsenal, bersaing dengan Chelsea dan ditolak 4 kali
Penulis:
Gigih
Editor:
Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - 50 juta Poundsterling dikeluarkan Arsenal untuk fullback Brighton and Hove, Ben White.
Angka tersebut memang terbilang fantastis, dan Arsenal benar-benar bersusah payah mendatangkan sang pemain.
Dan Ben White adalah permindaan mutlak dari Mikel Arteta di lini belakang Arsenal.

Baca juga: Marcus Rashford Tetap Ingin Tampil Baik Bersama Manchester United Meski Berjuang dengan Cedera Bahu
Baca juga: Bursa Transfer, Liverpool Dekati Kulusevski, Arsenal Buru James Maddison & Barcelona Incar Romagnoli
Arsenal benar-benar harus bersusah payah untuk mendatangkan Ben White.
Total lima kali penawaran Arsenal untuk Ben White ditolak oleh Brighton and Hove.
Pemandu bakat Arsenal telah memantau secara khusus penampilan White sejak musim lalu, dan bukan hanya The Gunners yang berminat.
Ada Chelsea yang juga ingin mendatangkan pemain berusia 23 tahun ini.
Tony Bloom, selaku Presiden dan pemilik Brighton, tidak menyertakan harga atau klausul kontrak yang menyebut harga Ben White.
Sehingga, Brighton yang megalami kerugian 67 Juta Poundsterling musim lalu, duduk dan menunggu penawaran Arsenal.
Bloom mengirim dua wakil sebagai delegasi untuk negosiasi dengan Arsenal, yakni Paul Barber dan Dan Ashworth sebagai Direktur Teknis.
Arsenal mengirimkan Richard Garlick dan Edu untuk meyakinkan kepindahan Ben White pada bulan Juni.
Tawaran pertama Arsenal diyakini berkisar di antara 42 Juta Poundsterling, tetapi Brighton tetap kukuh di angka 50 Juta.
Arsenal kemudian menawar 43, 45 dan 47 Juta Poundsterling sebelum menyetujui penawaran Brighton di angka 50 Juta Poundsterling.

Baca juga: Kabar Transfer Pemain Hari Ini: Arsenal Pecahkan Rekor Boyong Ben White, Man City Buru Grealish
Lalu mengapa Arteta sebegitu menginginkan Ben White untuk bergabung ke Arsenal?
Arteta menyadari rapuhnya lini belakang Arsenal, tetapi juga membutuhkan sosok fullback yang cepat dan bisa membangun serangan.