Liga Italia
Badai Tak Kunjung Selesai, Ujian Sesungguhnya Inter Milan Pertahankan Gelar Juara Scudetto
Inter Milan yang berstatus sebagai juara bertahan scudetto tampaknya tengah dihantam badai yang tak kunjung selesai sebelum bergulirnya musim baru.
Penulis:
Dwi Setiawan
Editor:
Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Inter Milan yang berstatus sebagai juara bertahan scudetto tampaknya tengah dihantam badai yang tak kunjung selesai sebelum bergulirnya musim baru.
Salah satu badai besar yang menghantam Inter Milan soal kepergian para figur utama mereka sebelum dimulainya musim baru.
Jika menelisik lebih jauh soal keberhasilan Inter Milan musim lalu, beberapa nama layak disematkan sebagai figur kunci tim berjuluk Nerazzurri.
Sebagaimana misal sosok Antonio Conte yang mampu membuat Inter Milan tampil luar biasa dalam menjalani kompetisi dalam dua musim terakhir.
Baca juga: Bumerang AC Milan dalam Mubazir Uang, Proyek Bubar Jalan dan Scudetto Liga Italia Melayang

Baca juga: Potensi Lukaku Ukir Sejarah Jadi Manusia Paling Mahal di Liga Italia jika Tinggalkan Inter Milan
Setelah menelan kekecewaan gagal mendulang gelar pada musim penuh pertamanya bersama Inter Milan.
Conte akhirnya membayar kepercayaan Inter Milan dengan mempersembahkan gelar scudetto yang telah dinantikan timnya selama 11 tahun lamanya.
Keberhasilan Conte membawa Inter Milan seakan mengisyaratkan bahwa sentuhan dingin pelatih Italia itu terbukti manjur.
Hanya saja memang kebersamaan antara Conte dan Inter Milan harus sirna setelah kedua belah pihak mengakhiri kerja sama musim lalu.
Conte pun hanya menuntaskan masa baktinya selama dua dari tiga tahun kontrak yang seharusnya ia selesaikan.
Kepergian Conte menjadi awal ujian sesungguhnya Inter Milan dalam misinya mempertahankan gelar juara scudetto musim ini.

Simone Inzaghi yang menjadi pengganti Conte secara tidak langsung mendapatkan beban besar untuk menyambung kejayaan Conte.
Usaha Inzaghi untuk menyambung kejayaan Conte diprediksi tidaklah gampang ibarat membalikkan telapak tangan saja.
Hal ini mengingat Inzaghi dihantam badai berupa potensi hilangnya beberapa pemain kunci andalan Inter Milan pada bursa transfer musim panas ini.
Baca juga: Erick Thohir Unggah Video Pengakuan Greysia Polii: Forza Inter! Interisti Sejak Lama
Kepergian Achraf Hakimi menjadi badai pertama yang tak bisa dicegah mengingat Inter Milan butuh dana besar.
Inter Milan pun harus rela melepas Hakimi ke klub kaya raya asal Prancis, Paris Saint-Germain.
Manajemen Inter Milan diyakini mendapatkan uang tunai sebesar 70 juta euro setelah menerima tawaran PSG yang berminat mendatangkan Hakimi.

Tim berjuluk Nerazzurri itu setidaknya mendapatkan untung senilai 30 juta euro setelah menjual Hakimi.
Hal ini mengingat Inter Milan hanya perlu menggelontorkan uang sebesar 40 juta euro ketika mendatangkan Hakimi dari Real Madrid.
Inter Milan langsung mendapatkan servis terbaik dari Hakimi yang mampu tampil luar biasa pada musim perdananya.
Hakimi mampu tampil sebanyak 45 laga bersama Inter Milan di semua kompetisi.
Torehan 7 gol dan 11 assist menjadi catatan kontribusi positif seorang Hakimi bersama Inter Milan.
Baca juga: Menebak Kekuatan AC Milan jika Kedatangan Isco - Nestapa Brahim Diaz & Nasib Pewaris Trequartista
Kegemilangan performa Hakimi yang menyisir sisi sayap kanan dipandang menjadi salah satu kunci Inter Milan meraih scudetto musim lalu.
Hanya saja memang Inter Milan sudah tidak bisa menggunakan jasa Hakimi lagi untuk bisa mempertahankan gelar juara Liga Italia pada musim baru nantinya.
Seakan tak cukup kehilangan sosok Conte dan Hakimi, Inter Milan kini dihantam badai lagi dengan potensi kehilangan Romelu Lukaku.

Lukaku dapat dikatakan mampu kembali menemukan performa terbaiknya kala memutuskan pindah dari Manchester United menuju Inter Milan, tepat dua tahun lalu.
Tepat dibawah asuhan Antonio Conte selama dua musim beruntun, Lukaku terlihat mampu mendapatkan sentuhan terbaiknya kembali.
Sebagaimana contoh Lukaku tercatat berhasil mencetak 34 gol dan 6 assist pada musim perdana bersama tim berjuluk Nerazzurri tersebut.
Keterlibatan Lukaku dalam 39 gol Inter Milan musim perdana mampu dihasilkan lewat 51 penampilannya.
Sebagai pemain yang berstatus sebagai pendatang baru Italia, statistik yang dihasilkan oleh Lukaku tergolong luar biasa.
Pada musim penuh keduanya, Lukaku telah mencetak 30 gol dan 10 assist dari 44 pertandingan bersama Inter Milan.
Torehan catatan statistik tersebut mengindikasikan betapa vitalnya peran Lukaku dalam permainan menyerang Inter Milan

Hanya saja Lukaku berpeluang mengikuti jejak Conte dan Hakimi yang telah meninggalkan Inter Milan terlebih dahulu.
Potensi Inter Milan kehilangan Lukaku kini sangatlah besar mengingat tawaran gila yang baru-baru ini dilayangkan oleh Chelsea.
Potensi kepergian Lukaku itu dilatarbelakangi oleh usaha lanjutan yang dilakukan Chelsea untuk memulangkan sang pemain dari Inter Milan.
Setelah tawaran pertama berupa uang 80 juta Euro plus Marcos Alonso ditolak tegas oleh Inter Milan.
Chelsea ternyata belum menyerah untuk bisa merealisasikan transfer Lukaku pada bursa transfer musim panas ini.
Terbaru, Chelsea mencoba menggoda Inter Milan dengan mahar 120 juta agar berkenan melepas Lukaku.
Tawaran gila yang dilayangkan Chelsea itu berpeluang diterima Inter Milan jika melihat kondisi keuangan tim Eropa di tengah pandemi Covid-19.
Seandainya Inter Milan menerima tawaran tersebut maka bisa dipastikan Lukaku akan menjadi pemain termahal yang pernah dijual oleh klub asal Italia.
Jika Inter Milan tak bisa mencegah kepergian Lukaku, Simone Inzaghi seakan mendapati ujian yang tak mudah jelang dimulai musim baru.
Kehilangan para pemain kunci andalan ketika meraih gelar juara menjadi ujian tak mudah Inzaghi dalam mengawali kariernya sebagai pelatih baru Inter Milan musim depan.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)