Bursa Transfer
Ironi Neymar, Pergi dari Barcelona Agar Keluar dari Bayang-bayang, Kini Justru Ada Messi dan Mbappe
4 tahun berlalu, ironi terjadi, Neymar disatroni Messi di PSG. Dalam point of view memburu gelar pribadi, Messi jelas pedang bermata dua bagi Neymar.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Ditambah Mbappe dan sejumlah pemain lain, seperti Angel di Maria dan Mauro Icardi, maka Pochettino harus menemukan keseimbangan yang pas agar susunan pemain kelas dunia tidak malah menjadi kontraproduktif.
Jika Pochettino sanggup menyatukan mereka, lini depan PSG amat berbahaya.
Selama bertahun-tahun di Barcelona, Messi berjaya dalam mengemban peran sebagai 'false nine'.
Kemampuannya yang bisa turun jauh ke lini belakang ini dapat menciptakan ruang bagi Neymar dan Mbappe untuk menyerang.
Baca juga: Ambisi, Alasan Lionel Messi Pilih PSG, Le Parisien Hadapi Defisit Keuangan Rp 3,37 Triliun

Opsi lain, Messi bisa beroperasi di sektor kanan sebagaimana dia lakukan bersama Barcelona dalam beberapa tahun terakhir.
Akan tetapi, kunci 'kegarangan' trio ini terletak pada Neymar.
Kemunculannya di lapangan dan keterlibatannya dalam mencetak gol tampak menurun selama empat musim berlaga di Ligue 1.
Baca juga: Lima Hal Menarik Pidato Perpisahan Lionel Messi dari Barcelona, Hal Ini Jadi Pertanyaan Baru
Neymar mencetak 19 gol dan 13 assist dalam 30 pertandingan pada musim 2017-2018, namun hanya menjaringkan sembilan gol dan menciptakan lima assist dalam 18 partai musim lalu.
Peran pencetak gol utama diambil alih Mbappe yang mencetak 27 gol dan tujuh assist dalam 31 pertandingan Ligue 1 musi lalu.
Messi jelas akan menambah kekuatan di lini depan PSG jika dia jadi bergabung, namun tanda tanya diarahkan ke Neymar.
Baca juga: Ambisi, Alasan Lionel Messi Pilih PSG, Le Parisien Hadapi Defisit Keuangan Rp 3,37 Triliun

Tandem Berbahaya Messi
Lantaran Messi bersahabat dengan Neymar dan Mbappe punya potensi besar, dua pemain ini disebut-sebut bakal menjadi rekan terbaik Messi di lini depan.
Akan tetapi perlu dicatat bahwa selama kariernya, Messi selalu bertandem dengan pemain-pemain yang tak kalah hebat.
Saat masih remaja, Lionel Messi dimainkan sebagai pendukung Ronaldinho—mentornya pada masa awal memperkuat skuat senior Barcelona—serta Samuel Eto'o.