Liga Inggris
Pepijn Lijnders, Visi Heavy Metal Football Liverpool Bersama Klopp hingga Penemu Alexander-Arnold
Pepijn Lijnders asisten pelatih Jurgen Klopp di Liverpool, sukses berikan gelar juara Liga Inggris dan Liga Champions
Ketika transisi kepelatihan dari Brendan Rodgers ke Jurgen Klopp, Lijnders sejatinya ingin hengkang sebelum Mike Gordon sebagai presiden klub meyakinkannya untuk bertahan.
Dan Pep Guardiola dengan tegas juga menyebut bahwa ia sangat membutuhkan Lijnders.
"Mike (Mike Gordon), anda sangat salah menyebut saya menyukainya,"
"Saya sangat mencintainya," ujar Klopp.
Dan di era Klopp, Ljinders mendapatkan nama panggilan "Pep" karena kecerdasan dan ambisinya yang sangat mirip dengan Guardiola.
Lijnders sempat hengkang dan bergabung bersama NEC Neijmingen pada 2018.
Ia diberikan tantangan untuk membawa NEC promosi yang kemudian gagal terwujud, Lijnders dipecat sepekan setelahnya.
Di kubu Liverpool, Jurgen Klopp yang baru saja kalah di Final Liga Champions dari Real Madrid, harus mencari pengganti Zeljko Buvac yang secara mengejutkan mengundurkan diri.
Dan Klopp hanya menyodorkan satu nama : Pep Lijnders.
Lalu, seberapa penting peran Lijnders di Liverpool?
Klopp dan Lijnders punya satu kiblat yang sama dalam menyusun permainan sepak bola.
Liverpool adalah tim yang menguasai permainan, agresif, menekan dan sangat cepat dalam transisi.
Atau secara gambaran singkat dari Jurgen Klopp : Heavy Metal Football.
"Identitas kami adalah intensitas permainan dan setiap persiapan untuk bermain menyerang," ujar Lijnders.
Klopp dan Lijnders mengingatkan penggemar Liverpool akan duo Bill Shankly dan Bob Paisley yang menjadi legenda untuk The Reds dengan "Boot Room" yang terkenal.