Liga 1
Persib Bandung Rindukan Ferdinand Sinaga, Robert Alberts Butuh Tambahan Striker Lokal
Persib Bandung Kesulitan Cari Pengganti Sepadan Ferdinand Sinaga, Pemain Muda Belum Siap,
Penulis:
Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts mengaku kesulitan mencari pengganti Ferdinand Sinaga.
Seperti diketahui Ferdinand Sinaga hengkang ke tim Liga 2, Persis Solo di awal musim ini.
Dan diakui Robert Alberts, pihaknya kesulitan mencari pengganti dengan kualitas sepadan dengan mantan pemain Timnas Indonesia U-23 ini.
Meski Maung Bandung masih memiliki striker berkualitas lainnya seperti Ezra Walian, Geoffrey Castillion, dan Wander Luiz, Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts merasa butuh tambahan pemain.

Baca juga: Robert Alberts Pastikan Jadwal Persib Bandung di Liga 1 Belum Rilis, Tunggu Informasi PSSI & PT LIB
Baca juga: Psy War Ala Pelatih Persib Vs Pelatih Bali United, Saling Sanjung Jelang Kick-off Liga 1 2021
Dikutip dari laman Tribun Jabar, sosok Ferdinand Sinaga yang hengkang ke Persis Solo ternyata mempengaruhi kekuatan Persib Bandung untuk menyambut Liga 1 2021/2022.
Bukan tanpa alasan pelatih asal Belanda itu ingin menambal posisi yang ditinggalkan Ferdinand.
Dalam mengarungi kompetisi yang ketat dan panjang serta menargetkan gelar juara, sebuah tim perlu memiliki pemain dengan kualitas merata.
Saat melepas Ferdinand pun sebenarnya Persib langsung bergerak cepat untuk mendatangkan pengganti.
Mantan pemain Tira Persikabo dan Persis, Sansan Fauzi dicoba Robert dalam beberapa kali sesi latihan dan uji coba.
"Tapi dia tidak memenuhi level yang kami cari. Kami mengundang pemain tersebut dan melihat apakah dia lebih baik dari pemain yang kami miliki," ujar Robert dalam wawancara via daring, Senin (16/8).
Dalam merekrut pemain baru, standar yang ditetapkan Robert memang sangat tinggi.
Dia ingin mendapat pemain yang benar-benar memiliki kualitas dan mampu membuat Maung Bandung lebih kuat sebagai sebuah tim.
"Jika tidak lebih baik maka kami lebih fokus pada pemain yang ada terutama pemain muda dari Bandung atau Jawa Barat sesuai visi kami," ujarnya.
Sebenarnya, Robert sempat mencari pemain dari Persib junior untuk masuk tim utama.
General Manager Diklat Persib, Yoyo S Adiredja pun sempat diminta membantu mencari pemain dari Persib junior dan Diklat Persib untuk naik ke senior.
"Tapi tidak ada yang sesuai dengan kualitas yang kami cari, dan meski kami mencari pemain muda, masalahnya adalah apakah mereka bisa menembus tim utama dan cukup mendapat menit bermain, terkecuali dia benar-benar bagus," kata Robert.
Dalam merekrut pemain, khususnya yang muda, Robert tak mau asal memilih.
Dia ingin pemain yang nantinya bergabung benar-benar bisa diandalkan. Bukan hanya datang lalu banyak menghabiskan waktu di bangku cadangan.
"Jadi jika melihat pemain muda, kami harus memberinya menit bermain karena kalau tidak, dia bisa kehilangan talentanya," katanya.
Hengkangnya Ferdinand tentu menjadi kerugian yang amat besar bagi Persib Bandung.
Sebab, lanjut Robert, tidak mudah dan sebentar waktu yang diperlukan untuk menciptakan pemain seperti jebolan Diklat Persib Bandung itu.

Baca juga: Promosi Pemain Diklat ke Tim Utama Persib Bandung, Ini Kriteria & Tahapannya Menurut Robert Alberts
Baca juga: Kondisi Persija Jakarta Jelang Kick-off Liga 1 2021, Fisik Pemain Jeblok, Rata-rata Turun 20 Persen
"Untuk bisa mengisi posisi Ferdinand, oke kita harus menunggu 1 hingga 3 tahun untuk bisa mengisi posisi tersebut.
"Karena memang sulit menemukan striker berkualitas yang bisa bermain di liga profesional, dan mayoritas besar tim menggunakan pemain asing di posisi tersebut," ungkap Robert.
Pada saat menyusun kekuatan untuk menghadapi Liga 1 2021/2022, Ferdinand merupakan pemain yang ada dalam daftarnya.
Menurut Robert, kualitas Ferdinand sangat cocok dengan apa yang dibutuhkan oleh Persib Bandung.
"Kami saat itu memilih Ferdinand karena dia secara reputasi sudah mapan dan memiliki pengalaman di level internasional," ucapnya.
Sebagai pelatih, Robert mengakui sangat mengagumi kemampuan dan juga kepribadiannya.
Hal inilah yang menjadi dasar mengapa Ferdinand direkrutnya meski pada saat itu sudah memasuki usia 32 tahun
"Ketika dia mengatakan bahwa sulit untuk bersaing karena ada banyak pemain asing dan dia memilih pergi ke Liga 2 yang tidak ada pemain asing, dia bisa bermain dan itu yang setiap pemain inginkan, jadi kami harus memikirkan kebutuhan pemain," ujarnya.
Mantan arsitek tim Arema Indonesia dan PSM Makassar ini sebenarnya bukan tidak ingin merekrut striker yang lebih muda.
Namun, memang, striker yang sesuai dengan standarnya sangat sulit untuk dicari.
"Jadi ini perbedaan besar antara kami dengan klub Eropa. Jika dia bertalenta maka dia akan bermain, tapi di sini ada perbedaan antara kompetisi usia muda dengan profesional, ada jarak pemisah yang besar," katanya.
Dia menyadari bahwa striker muda harus mendapatkan menit bermain cukup agar talenta yang dimilikinya dapat berkembang.
Hanya saja, sepak bola profesional saat ini menuntut para pemain untuk berada di level yang selalu tinggi.
"Jadi tidak mudah bagi pemain muda untuk mendapatkan kesempatan. Pemain muda harus dipinjamkan ke suatu tempat yang mana kami bisa memonitor perkembangannya," ucapnya.
Suatu saat Robert sangat berharap, striker lokal bisa menembus tim utama. Bukan hanya untuk menghiasi bangku cadangan, namun menjadi mesin gol Persib.
"Itu selalu menjadi target kami namun itu juga menjadi salah satu target yang paling berat.
"Liga menuntut kesuksesan dan untuk mencapai sukses maka otomatis klub mencari striker asing," katanya.
(Tribunnews.com/Gigih) (TribunJabar.id/Ferdyan Adhy Nugraha)