Liga Italia
Adrien Rabiot, Pangeran di Juventus, Jawaban Terlupakan Allegri, Diasah Andrea Pirlo dan Sarri
Adrien Rabiot, jawaban terlupakan Juventus dan Massimiliano Allegri di lini tengah
TRIBUNNEWS.COM - Kota Manchester diguyur hujan deras, dan sekelompok pemain akademi Manchester City berusia 13 tahun terkejut dengan adanya keributan kecil.
Salah satu orang tua dari pemain akademi tersebut, tiba-tiba marah dan menarik anaknya keluar dari grup tersebut.
Veronique Rabiot, saat itu akhirnya memutuskan untuk menarik sang anak, Adrien Rabiot dari akademi Manchester City pada 2009, hanya 6 bulan sejak bergabung.
Adrien Rabiot memang memiliki masalah sejak awal karirnya, tidak lepas dari peran sang Ibu.
Julukannya adalah Le Duc, yang berarti bangsawan oleh pendukung PSG.

Baca juga: Kabar Juventus, Allegri Ngamuk ke Bos Juve, Tak Punya Regista Baru, Pertemuan Keempat Bahas Dybala
Baca juga: Berita Juventus, Allegri Umumkan Skuat Bianconeri di Liga Champions, Ada Moise Kean Tanpa Kaio Jorge
Sikapnya memang seperti itu, arogan khas orang Prancis dan seolah bisa menyelesaikan semua masalah.
Selain itu, Rabiot selalu bertindak sesuai dengan apa yang ada di pikirannya, ia pernah menolak tawaran dari Tottenham karena reputasi klub dianggap terlalu kecil untuknya.
Rabiot memang berbeda, ia digadang-gadang menjadi Paolo Maldini di Paris Saint-Germain (PSG), dengan menjadi pemain yang loyal di Paris.
Bersama Mbappe, Rabiot adalah pria kelahiran Paris, maka identitasnya dengan PSG sangat melekat padanya.
Namun, Rabiot memang arogan, dengan dibantu sang Ibu sebagai agen, ia berulang kali berulah sejak di akademi PSG.
Ia sempat berencana hengkang ke AS Roma, karena pola kepelatihan PSG dianggap tidak sesuai untuk pemain sepertinya.
Tidak lama kemudian, setelah La Remontada dilakukan Barcelona atas PSG, Rabiot kemudian dikabarkan bergabung ke Barcelona setelah menolak perpanjangan kontrak.
Kini, di Juventus, situasi sedikit berbeda untuk Rabiot.
Ia seolah terlupakan setelah kehadiran Massimiliano Allegri, padahal di musim sebelumnya, ia menjadi andalan di bawah Maurizio Sarri ataupun Andrea Pirlo.
Ini tidak lepas dari keinginan Massimiliano Allegri untuk mendatangkan satu gelandang lagi musim panas ini.
Juventus dianggap minim kreatifitas seperti yang mereka tunjukkan di laga menghadapi Empoli dan Udinese.
Tetapi sejatinya, Allegri tidak memerlukan gelandang tambahan untuk lini tengah Juventus, Rabiot bisa menjawab kebutuhan tersebut.
Rabiot adalah gelandang sentral, kemampuannya di PSG memang lebih defensif dibandingkan Juventus.
Di era Sarri, Rabiot bermain lebih sentral dengan peran untuk membangun serangan, bahkan sempat diposisikan sebagai nomor 10 di belakang striker.
Adalah Andrea Pirlo yang kembali mengasah kemampuan menyerang Adrien Rabiot.
Skema 4-2-3-1 Juventus di era Pirlo membutuhkan pivot yang siap membantu serangan, ini yang kemudian diasah oleh Pirlo kepada Rabiot.

Baca juga: Transfer Juventus, Ikat Mohamed Ihattaren 4 Tahun, Pjanic Mentok Soal Gaji, Icardi Target Berikut
Pemain berusia 26 tahun ini menjadi pivot yang punya diasah untuk membantu serangan, ia mengatur serangan dan juga berperan penting dalam transisi Juventus ketika serangan balik cepat.
Rabiot menawarkan posisi untuk lebih melebar dan menerima bola ketika Cuadrado naik,atau Ronaldo menjemput bola, posisi Rabiot ini yang sejatinya dibutuhkan Allegri.
Di laga menghadapi Empoli, Rabiot bermain lebih defensif dan seolah tidak punya kebebasan untuk membantu serangan.
Rabiot juga bisa menawarkan kreatifitas yang dicari, kemampuannya membaca permainan dan mengatur tempo tidak lepas dari peran Pirlo.
Dasarnya, Rabiot punya kemampuan umpan yang luar biasa, ketika di akademi, ia kerap disandingkan dengan Emmanuel Petit karena jarak dan visi umpannya yang cukup apik.
Andrea Pirlo yang menyadari pondasi tersebut, membawa Rabiot bermain lebih menyerang dan mengasah kreatifitas dari sang pemain.
Hasilnya, sukses, ia mengemas 4 gol dan 3 asis bersama Juventus musim lalu.
Dan kreatifitas sang pangeran kini akan sangat dibutuhkan oleh Juventus, start yang buruk di awal musim, harus segera diperbaiki oleh Allegri untuk bisa bersaing memperebutkan Scudetto musim ini.
(Tribunnews.com/Gigih)