Kualifikasi Piala Dunia 2022
Kekacauan Jeda Internasional - Insiden Kudeta Militer Ancam Naby Keita & Kemarahan Lionel Messi
Guinea yang berstatus sebagai tuan rumah terpaksa membatalkan laga tersebut lantaran konflik yang memanas di negaranya sendiri.
Penulis:
Dwi Setiawan
Editor:
Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa insiden panas mewarnai pertandingan sepak bola dalam momen jeda internasional edisi kali ini.
Sebagaimana misal ditundanya pertandingan antara Timnas Guinea melawan Maroko dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Afrika.
Guinea yang berstatus sebagai tuan rumah terpaksa membatalkan laga tersebut lantaran konflik yang memanas di negaranya sendiri.
Kondisi panas tersebut dilatarbelakangi adanya situasi politik yang kurang kondusif di negara kawasan Afrika Barat tersebut.

Bahkan, kondisi panas itu sudah mengarah kepada situasi yang berbahaya dikarenakan adanya kudeta oleh pasukan militer setempat.
Usut demi usut permasalahan mencuatnya insiden kudeta itu didasari oleh bergejolaknya politik dalam negeri Guinea.
Hal ini disebabtkan Alpha Conde selaku presiden Guinea berhasrat melanggar konstitusi dengan memperpanjang jabatan sebagai pemimpin sebanyak tiga periode.
Dikabarkan oleh AFP, sang presiden telah ditangkap oleh pihak militer dan dilakukan kudeta pemerintahan.
Beberapa momen suara tembakan juga mewarnai proses kudeta tersebut.
Alhasil laga antara Guinea melawan Maroko harus ditunda lantaran situasi panas yang berpotensi membahayakan kedua tim yang bertanding.

Padahal baik Guinea dan Maroko sudah sama-sama berada di hotel, tak jauh dari lokasi pertandingan kedua tim.
Penjelasan singkat disampaikan oleh Vahid Halilhodzic yang tak lain merupakan pelatih Maroko.
Halilhodzic mengaku kondisi yang dialami timnya sempat mencekam lantaran ada beberapa tembakan yang terjadi pada periode tersebut.
"Kami di hotel, suara tembakan terdengar di dekat sini sepanjang hari, kami sedang menunggu izin untuk kembali ke bandara, tapi kami masih terdampar pada saat ini," ujarnya dilansir The Athletic.
"Pesawat kami sudah menunggu, tetapi kami dilarang untu pergi, apalagi untuk mencapai bandara perlu waktu 45 menit sampai 1 jam," tukasnya.

Beberapa pemain terkenal yang terjebak dalam insiden kudeta tersebut antara lain Naby Keita (Liverpool) dan Achraf Hakimi (PSG).
Dikabarkan keduanya beserta rekan satu tim yang lain berada dalam kondisi aman di tengah situasi memanasnya konflik Guinea.
Bahkan, khusus Naby Keita, kondisinya terus dipantau oleh pihak Liverpool agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan dalam situasi panas yang menyerang Guinea saat ini.
Kekacauan pertandingan jeda internasional juga mewarnai babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Conmebol.
Laga antara Brasil dan Argentina harus dihentikan pada menit keempat lantaran ada insiden tak terduga di dalam lapangan.
Pihak berwenang Brasil secara mendadak mencoba menghentikan laga lantaran ingin mendeportasi empat pemain Timnas Argentina.
Empat pemain Argentina yang masuk dalam daftar tersebut antara lain Emiliano Martinez, Cristian Romero, Giovani Lo Celso, dan Emiliano Buendia.

Dugaan pemalsuan dokumen karantina menjadi dasar pihak berwenang setempat ingin melakukan deportasi terhadap keempat pemain yang bermain di Liga Inggris tersebut.
Menurut aturan memang ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pemain yang bermain di Inggris untuk menaati aturan protokol kesehatan yang berlaku di tanah America.
Salah satu aturan ketatnya yakni soal agenda karantina yang harus dijalani oleh para pemain yang berasal dari Liga Inggris tersebut.
Menyikapi terhentinya pertandingan klasik dua tim besar itu membuat Lionel Messi merasa geram.
"Kenapa mereka memutuskan untuk memulai pertandingan dan memberhentikannya setelah lima menit," tanya Messi dilansir Reuters.
"Kami sudah ada di stadion sekitar satu jam, seharusnya mereka bisa mengatakan terlebih dahulu hal tersebut,".
Itulah dua situasi panas yang membuat pertandingan jeda internasional edisi kali terasa sangat kacau.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)