APPI Bakal Gelar Pertemuan Virtual Soal Pelanggaran Keras di AHHA PS Pati vs Persiraja
sosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) sangat menyayangkan insiden kekerasan yang terjadi di laga uji coba AHHA PS Pati vs Persiraja
Penulis:
Abdul Majid
Editor:
Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) sangat menyayangkan insiden kekerasan yang terjadi di laga uji coba AHHA PS Pati vs Persiraja Banda Aceh pada Senin lalu.
APPI menilai Insiden tersebut merupakan permainan tidak sportif yang ditunjukkan oleh beberapa pemain.
Dalam rekaman-rekaman yang beredar terlihat pelanggaran keras menjurus kasar yang dilakukan oleh 2 pesepakbola Klub AHHA PS Pati FC yakni Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun.
Syaiful Indra Cahya mendapatkan hukuman kartu merah dari wasit yang memimpin pertandingan dan aksi Zulham Zamrun memunculkan reaksi keras dari para pemain Persiraja
“Akan hal ini APPI telah berkomunikasi secara virtual dengan mempertemukan 2 pesepakbola Klub AHHA PS Pati FC, Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun, serta perwakilan pesepakbola dari Klub Persiraja yakni Mukhlis Nakata selaku kapten tim, Nadhif, dan Defri Rizky,” tulis APPI dalam pernyataan resminya, Rabu (8/9/2021).

“Selain APPI menjembatani pertemuan antara pesepakbola dari kedua tim tersebut sehingga perselisihan tidak semakin meluas, APPI juga meminta untuk para pesepakbola yang terlibat dapat menjunjung sportifitas, bersikap profesional dan menjunjung solidaritas terhadap profesi nya serta mengambil pembelajaran di kemudian hari,” sambungnya.
APPI yang diwakili oleh Presiden APPI, Firman Utina, Andritany Ardhiyasa, Wakil Presiden APPI, serta 2 (dua) Komite Eksekutif Senior, Bima Sakti dan Kurniawan Dwi Yulianto menyampaikan kegelisahan akibat insiden tersebut serta memberikan arahan kepada para pemain yang terlibat agar menjaga sepakbola dari tindakan-tindakan yang negatif terlebih sepakbola Indonesia baru saja hidup kembali sejak penundaan lebih dari 500 (Lima Ratus) hari sejak pandemi Covid-19.
Tindakan-tindakan negatif tersebut dapat merusak euforia dari hidupnya kompetisi yang sudah lama dinanti.
“Dalam jangka waktu menengah, APPI akan berkoordinasi dengan seluruh pesepakbola dan mengagendakan pertemuan dalam bentuk virtual dengan salah satu topik yang akan dibahas adalah untuk saling jaga sepakbola kita, bersikap profesional, dan membuat komitmen bersama untuk saling mendukung dalam profesi pemain sepakbola profesional,” jelas APPI.
APPI juga akan menggandeng pihak profesional dalam hal ini yang berkaitan dengan Sports Psychology untuk mengkaji dan memberikan edukasi kepada anggota APPI sehingga kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
Lebih lanjut, APPI juga menghimbau kepada PSSI dan PT LIB untuk memperhatikan serta menata jadwal-jadwal klub peserta kompetisi yang dalam waktu saat ini adalah klub peserta kompetisi BRI Liga 1.
Hal ini dikarenakan status klub-klub tersebut berada dalam situasi kompetisi dan di era pandemi Covid-19 serta agar PSSI dan PT LIB memiliki instrumen dan implikasi hukum yang jelas dalam menertibkan pertandingan-pertandingan ujicoba.