Super Pandit
Sosok Mohamed Salah: Key Player Klopp & Peran Penting dalam Islamophobia di Inggris & Liverpool
Sejak didatangkan Liverpool dari AS Roma pada 2017 silam, Salah menjelma menjadi salah satu penyerang terbaik di dunia.
Penulis:
deivor ismanto
Editor:
Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Mohamed Salah menggiring bola dari sisi kanan pertahanan Manchester City, mengecoh Joao Cancelo, lalu Bernardo Silva. lolos ke kotak penalti, keeping bola melewati Laporte, dan boom! gol berkelas lahir dari kaki Mo Salah!
"Itu adalah gol kelas dunia, dia (Salah) pemain kelas dunia, Salah adalah salah satu pemain paling hebat yang pernah memperkuat Liverpool," Puji mantan kapten Liverpool, Jamie Carragher, dilansir Skysports.
Apa yang dikatakan oleh Carraher tidaklah berlebihan, kualitas Salah memang seperti itu, mengesankan.
Baca juga: Hasil Klasemen Liga Inggris: Chelsea Ditempel Liverpool, City & MU, Salah-Vardy Saingan Top Skor
Baca juga: Zlatan Ibrahimovic: Lebih Tajam di Usia Senja, Pembawa Berkah untuk AC Milan
Sejak didatangkan Liverpool dari AS Roma pada 2017 silam, Salah menjelma menjadi salah satu penyerang terbaik di dunia.
Di musim pertamanya bersama Liverpool (2017/2018), pemain asal Mesir itu langsung tampil bertaji dengan mencetak 32 gol di Liga Inggris untuk The Reds.
Salah pun berhasil membawa pulang gelar Sepatu Emas atas torehan golnya tersebut.
Sekaligus memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak dalam satu musim Liga Inggris, melewati torehan Cristiano Ronaldo, Luis Suarez dan Alan Shearer.
Orang-orang pun dibuatnya tercengang, sekaligus meragukan konsistensi Salah untuk Liverpool di musim selanjutnya.
Keraguan itu wajar, memang Salah tidak terlalu bersinar saat membela AS Roma dan Fiorentina di Liga Italia.
Apalagi jika menengok karier Salah bersama Chelsea, ia dipinggirkan Mourinho, dan tak masuk rencana pelatih asal Portugal tersebut. Sangat tidak meyakinkan.

Tetapi, Salah mampu menjawab keraguan tersebut lewat kualitasnya. Naluri mencetak gol Salah tak mati.
Di musim selanjutnya, (2018/2019) Salah kembali mampu menjadi top skorer Liga Inggris dengan torehan 22 gol bersama Sadio Mane dan striker Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang.
Dari situ, kualitasnya pun diakui, Salah masuk dalam jajaran striker elit Eropa yang namanya mendunia.
Bahkan, ketenaran Salah mampu memberi dampak pada cara pandang orang tentang agama islam.
Selebrasi sujud Salah setiap kali mencetak gol ramai dibicarakan.
Pemain berusia 29 tahun itu mengatakan bahwa cara itu dilakukannya sebagai ungkapan terima kasihnya pada Tuhan.
Apa yang dilakukannya di atas lapangan takkan berarti apa-apa tanpa izin dari Tuhan.

Berkat ketenaran dan selebrasi positif yang dilakukan Salah, sebuah riset World Economic Forum mengungkapkan bahwa Islamophobia yang lama berbelit di Inggris, termasuk di daerah Merseyside Liverpool mulai menurun intensitasnya.
Semakin banyak gol dan selebrasi sujud yang dilakukan Salah, semakin banyak pula ia memberi dampak positif.
Ditemukan bahwa kejahatan rasial di sana 'jauh lebih rendah' turun 18,9 persen sejak Salah bergabung dengan klub.
"Penurunan yang diamati lebih besar di Merseyside daripada di semua negara plasebo, menunjukkan bahwa hasilnya bukan hanya kebetulan," tulis para peneliti dalam situs tersebut.
"Adanya penurunan relatih ang lebih besar dalam kejahatan rasial daripada kategori kejahatan lainnya."
Itu ia lakukan kembali di musim-musim selanjutnya sampai sekarang.
Di musim 2019/2020 dan 2020/2021, Salah sukses menciptakan 19 dan 22 gol untuk Liverpool, sekaligus memberi gelar Liga Champions dan Liga Inggris untuk tim yang bermarkas di Anfield tersebut.
Dan di musim ini, Salah bertengger di puncak top skor sementara Liga Inggris bersama striker milik Leicester City, Jamie Vardy dengan torehan 6 gol.
Baru-baru ini, Salah juga mengukir rekor sebagai pemain sayap tercepat yang berhasil mencetak 100 gol di Liga Inggris.
Pemain berambut keriting tersebut berhasil mencetak 100 gol hanya dalam 162 laga. Mengalahkan torehan dari seorang Cristiano Ronaldo.
"Rekor Mo Salah benar-benar gila. Dia masih lapar dan saya benar-benar tidak tahu berapa banyak rekor yang masih bisa dia pecahkan lagi,"
"Sejak dia bergabung dengan kami, dia telah menjadi pemain yang sempurna. Dia pemain kelas atas,” kata pelatih Liverpool, Jurgen Klopp dilansir Skysports.
Kunci Salah Mencetak Banyak Gol
Kunci salah mampu mencetak gelontoran gol untuk Liverpool adalah sistem yang diterapkan Jurgen Klopp dan kemampuan finishingnya.
Klopp mengandalkan dua penyerang sayapnya untuk mencetak gol, yaitu Mohamed salah dan Sadio Mane.
Mereka berdua, tak fokus untuk memberi umpan ataupun merepotkan pertahanan lawan dari sisi sayap.
Lebih dari itu, Salah dan Mane lebih banyak menusuk ke dalam kotak penalti lawan, agresifitas serangan dari tepi lapangan banyak didukung oleh dua wingback Liverpool, Andrew Robertson dan Trent Alexander-Arnold.
Itulah alasan mengapa seorang Salah dan Mane mampu menjadi penyerang sayap yang produktif untuk mencetak gol.
Hingga pernah menyabet gelar top skor secara bersamaan di musim 2018/2019 dengan torehan 22 gol.
Catatan assist dua wingback Liverpool juga mentereng, khususnya Arnold, Di musim 2019/2020, ia berhasil mengukir rekor sebagai pemain belakang dengan jumlah assist terbanyak dalam satu musim dengan torehan 13 assist dari 36 pertandingan.
Kembali ke peran Mohamed Salah, salah satu alasan paling mencolok kenapa Salah rajin mencetak gol adalah pada kemampuan finishingnya.
Dilansir fbref, Dari tujuh pekan berjalannya Liga Inggris, Salah hanya mencatatkan 0,67 xG per pertandingan dengan torehan 6 gol.
Itu menunjukkan bahwa Salah tak terlalu membutuhkan peluang besar untuk mencetak gol, ia mampu mencatatkan namanya di papan skor dengan peluang seminimum mungkin.
Apalagi ditambah dengan kemampuan dribel dan kecepatannya, itu menguntungkan Salah untuk menciptakan peluangnya sendiri dan tak bergantung pada peran rekan-rekannya.
Salah satu contohnya adalah gol solo run Salah ke gawang Manchester City, ia berhasil mengecoh 3 pemain The Citizens lewat skill individu, lalu mencetak gol dengan kemampuan finishing berkelasnya.
Beberapa orang mengatakan gol Salah layaknya Messi ataupun Maradona.
Tidak, itu adalah gol ciri khas Mohamed Salah, dia pernah melakukannya sebelumnya dan akan melakukannya lagi di pertandingan selanjutnya.
Total, Mohamed Salah telah mencetak 103 gol dari 165 pertandingan bersama Liverpool di Liga Inggris.
Tinggal tambahan satu gol lagi untuk Salah agar menyamai torehan gol Didier Drogba sebagai pemain asal Afrika dengan jumlah gol paling banyak di Liga Inggris.
(Tribunnews.com/Deivor Ismanto)