Kamis, 9 Oktober 2025

Liga Italia

AC Milan Mengosongkan Lini Tengah, Pujian Gasperini, Kerjasama Tonali, Leao, Brahim Diaz & Kessie

skema menarik AC Milan, pujian dari Gasperini untuk taktik Stefano Pioli, kerjasama apik Tonali, Diaz dan Leao

Penulis: Gigih
MIGUEL MEDINA / AFP
Rekan setim mengucapkan selamat kepada gelandang AC Milan asal Italia Sandro Tonali setelah mencetak gol kedua tim selama pertandingan sepak bola Serie A Italia Atalanta Bergamo versus AC Milan di Stadion Gewiss (Stadio di Bergamo) di kota utara Bergamo pada 3 Oktober 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Gian Piero Gasperini, adalah sosok Pelatih yang sangat jarang memuji lawan, apalagi menyebut pengaruh permainan lawan dalam 90 menit.

Tetapi, tidak pekan lalu, Gasperini melihat sebuah tim yang sangat abai dengan lini tengah, tetapi sukses membuat Atalanta, tidak mampu berbuat banyak di berbagai situasi.

Betul, AC Milan sukses menelan tuan rumah Atalanta dengan skor 2-3 akhir pekan lalu.

Bagi yang ‘hanya’ melihat statistik, AC Milan memang kalah dominan dari Atalanta, penguasaan bola, jumlah umpan dan akurasinya, plus peluang yang tercipta.

Rekan setim mengucapkan selamat kepada gelandang AC Milan asal Italia Sandro Tonali setelah mencetak gol kedua tim selama pertandingan sepak bola Serie A Italia Atalanta Bergamo versus AC Milan di Stadion Gewiss (Stadio di Bergamo) di kota utara Bergamo pada 3 Oktober 2021.
Rekan setim mengucapkan selamat kepada gelandang AC Milan asal Italia Sandro Tonali setelah mencetak gol kedua tim selama pertandingan sepak bola Serie A Italia Atalanta Bergamo versus AC Milan di Stadion Gewiss (Stadio di Bergamo) di kota utara Bergamo pada 3 Oktober 2021. (MIGUEL MEDINA / AFP)

Baca juga: Adaptasi Alessandro Florenzi di AC Milan, Dibuang Mourinho dan Dibutuhkan Pioli

Baca juga: AC Milan Tempati Posisi Dua Klasemen Liga Italia, Riccardo Montolivo Beri Pujian Setinggi Langit

Tetapi, 90 menit tersebut adalah mahakarya Stefano Pioli yang dengan cerdas membuat Atalanta tak berkutik.

Pioli, sejatinya sudah membuktikan kehebatan taktiknya ketika menghadapi Liverpool dan Atletico Madrid, di Liga Champions.

AC Milan memang kalah dalam dua laga tersebut, tetapi yang perlu diingat, Liverpool unggul dalam kualitas individu dan kekompakan pemain, sedangkan Atletico Madrid unggul jumlah pemain di laga yang digelar di San Siro.

Raphael Honigstein, menyebut AC Milan dengan ‘skema mengosongkan lini tengah’, membuat Rossonerri bermain dengan jarak yang sangat lebar di setengah lapangan.

Dan memang begitu, jarak antara Kessie dan Tomori begitu jauh, membuat bek Atalanta, Merih Demiral kebingungan, dan Matteo Pessina masuk dalam perangkap.

Bola yang dibawa oleh Tomori, kemudian di berikan kepada Kessie yang sudah berdiri sejajar, Theo Hernandez sudah jauh naik dan Sandro Tonali melebar di belakang Saelemaekers.

Hanya tersisa Brahim Diaz, Pessina mencba menekan Kessie, tetapi jebakan di mulai.

Yang dilupakan Atalanta, mereka menghadapi situasi overload dari AC Milan, Gasperini adalah pemuja man to man marking, jadi ketika Milan naik dan Pessina bebas, akan ada satu pemain yang juga dalam keadaan tidak terkawal: Brahim Diaz.

Brahim Diaz adalah sosok yang sangat diragukan, apalagi dengan gemilangnya Calhanoglu.

Tiap hari, keputusan manajemen AC Milan untuk tidak memenuhi permintaan gaji Calhanoglu dan melepasnya ke Inter Milan, terasa sangat tepat melihat apa yang ditunjukkan Brahim Diaz.

Diaz, yang dengan tegas mengenakan nomor 10, dengan cerdas bukan melakukan duel, tetapi menghindari duel dengan cara menempati posisi tepat di depan dari Joakim Mæhle.

Umpan yang diberikan oleh Tonali beberapa kali menyulitkan Maehle dan memaksa Remo Freuler melebar.

Tonali kemudian masuk untuk mengisi ruang tersebut, mendorong Ante Rebic lebih turun menjemput bola, tetapi menariknya, Rebic tidak hanya turun, ia juga bermain melebar.

ini yang kemudian menyebabkan kekacauan lanjutan dari lini belakang Atalanta, Zappacosta  dan de Roon seolah harus memilih untuk menjaga ruang atau pemain.

Sejatinya, ini yang menjadi biang keladi gol AC Milan ke gawang Liverpool, di mana mereka menarik dua bek tengah untuk mengawal Ante Rebic dan di saat yang sama menyiapkan Rafael Leao menjadi penyerang.

Leao dengan cerdik memnfaatkan ruang tersebut, skema ini akhirnya berhasil menjadi gol ketiga AC Milan di pertandingan ini.

Penyerang AC Milan asal Portugal Rafael Leao (tengah) berebut bola dalam pertandingan sepak bola Serie A Italia Atalanta Bergamo melawan AC Milan di Stadion Gewiss (Stadio di Bergamo) di utara kota Bergamo pada 3 Oktober 2021.
Penyerang AC Milan asal Portugal Rafael Leao (tengah) berebut bola dalam pertandingan sepak bola Serie A Italia Atalanta Bergamo melawan AC Milan di Stadion Gewiss (Stadio di Bergamo) di utara kota Bergamo pada 3 Oktober 2021. (MIGUEL MEDINA / AFP)

Baca juga: Langkah Wajib AC Milan Sabet Scudetto Serie A - Konsistensi Diaz, Ledakan Tonali & Rotasi Pioli

Tetapi, pujian harus diberikan kepada Sandro Tonali, usianya yang masih 22 tahun, tidak menjadi persoalan, ia sangat dewasa dalam mengkoordinasi lini tengah Rossonerri.

Adalah keputusan Paolo Maldini yang tepat untuk membawanya dari Brescia, dan keputusan tepat dari Tonali untuk bergabung ke AC Milan meskipun mendapatkan potongan gaji.

Dan tentu saja, jasa terbesar juga datang dari bawah mistar gawang, keputusan melepas Donnarumma dan menuruti Moncada untuk memboyong Mike Maignan adalah salah satu keputusan cerdas lainnya di jajaran manajemen AC Milan.

Ia sangat konsisten dalam semua laga, minim kesalahan dan bermain sangat rapat bersama dengan Kjaer dan Tomori.

“AC Milan yang saya hadapi sangat kuat dan sangat cepat,” ujar Gasperini di DAZN.

“Mereka punya karakter yang tidak anda temukan di Italia,” tambah Gasperini.

Secara khusus, Gasperini memuji Leao yang bermain sangat cemerlang untuk AC Milan.

“Lihat Leao, ia 6 kaki 2 inchi, tetapi sangat cepat, dan punya detriminasi, kami kesulitan menemukan solusinya,” lanjut Gasperini.

Pujian ini kemudian dibalas pencetak gol pertama AC Milan, Davide Calabria.

“Banyak klub hebat di Liga Italia, tetapi tidak ada yang sehebat AC Milan,” ujar Calabria.

Tetapi yang paling optimis adalan Sandro Tonali, di mana ia dengan tegas membawa AC Milan melangkah lebih jauh.

“Saya rasa, Scudetto mestinya menjadi satu-satunya target untuk AC Milan musim ini,” ujar Tonali.

(Tribunnews.com/Gigih)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Napoli
6
5
0
1
12
6
6
15
2
Roma
6
5
0
1
7
2
5
15
3
AC Milan
6
4
1
1
9
3
6
13
4
Inter Milan
6
4
0
2
17
8
9
12
5
Juventus
6
3
3
0
9
5
4
12
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved