Selasa, 9 September 2025

Timnas Indonesia

Terobosan Baru Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Evaluasi Taji Egy dan Chemistry Duo Persebaya

Sejumlah inovasi baru dilakukan Shn Tae-yong saat Evan Dimas dkk mengalahkan Taiwan pada play-off Kualifikasi Piala Asia 2023

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
Instagram @AFCasiancup
Selebrasi pemain Timnas Indonesia saat mengalahkan China Taipei (Taiwan) dengan skor tipis 2-1 di Play Off Kualifikasi Piala Asia 2023 di Chang Arena, Thailand, Kamis (7/10/2021) malam. 

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah sorotan menghiasi kemenangan Timnas Indonesia kala mengalahkan Taiwan pada laga play-off Kualifikasi Piala Asia 2023, Kamis (7/11/2021) malam WIB.

Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong sukses meraih kemenangan atas Taiwan dengan keunggulan 2-1.

Adalah Ramai Rumakiek dan Evan Dimas menjadi pahlawan kemenangan bagi Skuat Garuda.

Hasil positif ini menjadi modal berharga bagi armada tempur Shin Tae-yong menjalani leg kedua pekan depan, Senin (11/10/2021).

Baca juga: Jadwal Kualifikasi Piala Asia U-23, Timnas Indonesia U-23 Hadapi China, Australia dan Brunei

Baca juga: Indonesia Duduki Peringkat ke-5 Vaksinasi Terbanyak

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong memimpin pemusatan latihan skuatnya di Dubai, Uni Emirat Arab.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong memimpin pemusatan latihan skuatnya di Dubai, Uni Emirat Arab. (PSSI.org)

Pujian jelas banyak mengalir kepada Shin Tae-yong.

Juru taktik asal Korea Selatan ini melakukan sejumlah inovasi dan sentuhan magis dalam taktik permainan timnya.

Satu di antara sorotan yang paling nampak adalah peran Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan.

Jika diperhatikan dalam pertandingan kemarin, Asnawi Mangkualam tak hanya menyisir sisi kanan permainan.

Namun ia beberapa kali bergeser ke lapangan tengah bertugas layaknya seorang gelandang mengalirkan aliran bola.

Menjadi hal yang baru tentunya bagi pemain Ansan Greeners ini tampil di Timnas Indonesia dengan bermain lebih ke dalam.

Meskipun peran baru yang dilakukan Asnawi tak berlangsung 90 menit, namun ini menjadi variasi baru dalam permainan Timnas Indonesia.

Pun sama halnya dengan Pratama Arhan yang turun di babak kedua.

Ia tampil mengisi posisi fulback kiri menggantikan Miftah Sani.

Namun pergerakannya cenderung lebih bermain ke apangan tengah.

Satu dua sentuhan kerap kali dilakukan pemain PSIS Semarang ini utuk mengatur pola serangan.

Tugasnya tak berlangsung lama. Masuknya Syahrian Abimanyu juga membuat Pratama lebih diinstruksikan lebih menyerang.

Pemain timnas Indonesia, Ramai Rumakiek saat menghadapi Taiwan di Kualifikasi Piala Asia 2023, Kamis (7/10/2021).
Pemain timnas Indonesia, Ramai Rumakiek saat menghadapi Taiwan di Kualifikasi Piala Asia 2023, Kamis (7/10/2021). (PSSI)

Bahkan dalam suatu momen Syahrian memberikan kode kepada Pratama untuk lebih maju ke depan menyisir sisi flank permainan.

Inovasi lain yang dilakukan oleh Shin Tae-yong adalah memainkan Rachmat Irianto sebagai gelandang bertahan.

Putra dari Bejo Sugiantoro ini biasanya mengemban tugas seabagai palang pintu pertahanan tim Persebaya Surabaya.

Namun oleh coach Shin, Rachmat banyak dioperasikan sebagai gelandang jangkar.

Perannya sangatlah vital. tak hanya jago bertahan maupun man to man marking, namun ia juga memiliki akurasi passing dan kemampuan menjadi 'sutradara' permainan yang mumpuni.

Inovasi dan perubahan baru yang dilakukan Shin Tae-yong membuat peran Evan Dimas lebih maju kedepan.

Eban tak perlu berpikir banyak membantu pertahanan lantaran, kerja maksimal Rachmat Irianto yang kemudian ditopang permainan mobile Ricky Kambuaya.

Dua pemain Bajul Ijo ini bahu membahu membuat lapangan tengah skuat Garuda lebih solid.

Imbasnya, permainan Egy jauh lebih berkembang dan mampu melesakkan gol.

Akan tetapi, kesuksesan Shin dalam melakukan inovasi dan terobosan baru dalam segi taktikal belum lunas.

Masalahnya masih ada tugas lain, yang paling jelas adalah memulihkan taji Kushedya Hari Yudo dan Egy Maulana Vikri.

Yudo memang tampil mengesankan dengan satu torehan assist untuk gol Evan Dimas.

Namun bomber Arema FC itu adalah pemain dengan nomor punggung 9 yang identik dengan tugasnya sebagai pencetak gol.

Namun KH Yudo beberapa kali kesulitan untuk mendapatkan peluang emas. Bahkan segelintir peluang matang gagal ia konversikan menjadi gol.

Musim ini memang masalah utama dari eks bomber PSS Sleman ini adalah finishing touch. Hal serupa sejatinya ia tunjukkan selama membela Arema FC di BRI Liga 1 2021.

Namun menjadi catatan khusus bahwa udo adalah tipikal striker yang ngeyel dan ngotot dalam berduel di lini depan.

Selain itu, Shin juga wajib melakukan evaluasi terhadap Egy maulana Vikri. Secara permainan, ia tak memiliki masalah dalam teamwork.

Namun tercatat, ia memiliki enam peluang untuk menorehkan namanya di papan skor.

Aakan tetapi, tidak ada satupun shot on target yang dilepaskan Egy Maulana mampu mengoyak jala gawang Taiwan.

Ini menjadi catatan khusus bagi Shin Tae-yong untuk lebih membenahi sektor finishing touch alias penyelesaian akhir.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Persija Jakarta
4
3
1
0
11
2
9
10
2
Borneo FC
3
3
0
0
5
1
4
9
3
Arema FC
4
2
1
0
7
3
4
7
4
PSIM
4
2
2
0
5
2
3
8
5
Persebaya
3
2
0
1
6
3
3
6
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan