Liga Inggris
Cristiano Ronaldo Sulitkan Manchester United, Ancaman Solskjaer, Masalah Bruno Fernandes & Rashford
Kehadiran Cristiano Ronaldo justru menjadi masalah di Manchester United dan menyulitkan perna pemain seperti Bruno Fernandes, Marcus Rashford
TRIBUNNEWS.COM - Hasil laga Leicester City mengahdapi Manchester United, memang mencolok, dengan tuan rumah menang 4-2 atas tim tamu.
Menariknya, pertandingan sejatinya berimbang dengan hasil 1-1 menjadi yang terlama (42 menit).
Bahkan 4 gol untuk kedua kesebelasan hadir di 12 menit terakhir jalannya laga.
Laga ini memang berimbang dan menyajikan strategi yang mirip dari kedua pelatih, yang membedakan? Ole Gunnar Solskjaer kesulitan mengakomodasi Cristiano Ronaldo.
Baca juga: Perputaran Roda Performa Juventus dan Manchester United Kecipratan Karma Ronaldo
Baca juga: David Moyes, Juru Selamat dan Pengangkat Derajat West Ham United, di Atas Arsenal Samai Man United
Ya, pemain berusia 36 tahun ini memang bak dua sisi mata uang, kedatangannya menambah kualitas tim secara individu.
Tetapi, secara taktik, sebaliknya, sulit mengakomodasi perannya di Manchester United.
Setidaknya, ini terlihat di tiga laga terakhir Manchester United.
Seperti yang dijelaskan di awal musim, bahwa berbeda di Real Madrid dan Juventus, di mana tim dibangun di sekitar Cristiano Ronaldo,.
Sebaliknya di Manchester United, sang pemain yang harus beradaptasi dengan skema Solskjaer.
Solskjaer, menerapkan skema menekan yang sedikit bias.
Manchester United akan menekan lawan ketika kehilangan bola, tetapi, memiliki jarak yang jauh antar lini, yang memang disiapkan untuk menjebak lawan dalam serangan balik.
Ini masalah pertama, Cristiano Ronaldo tidak punya kapasitas fisik untuk menekan pemain lawan.
Dikutip dari The Athletic, Cristiano Ronaldo menjadi pemain terkahir dalam daftar yang dibuat.
Variabelnya adalah pemain yang bermain selama lebih dari 270 menit, Ronaldo, hanya mencatatkan 2,7 kali menekan per 90 menit.
Angka ini menjadi yang paling terkahir, bahkan dibandingkan dengan Romelu Lukaku yang satu tingkat lebih baik, penyernag Chelsea masih lebih baik dengan 6,8 kali per 90 menit.
Sebagai perbandingan, Wilfried Zaha menjadi pemain yang paling rajin dengan 20 kali dalam 90 menit.
Membandingkan dengan di Real Madrid, Juventus dan Manchester United (periode pertama) akan ada pemain yang dikorbankan untuk mengakomodasi Ronaldo.
Di Manchester United era Ferguson, Wayne Rooney menjadi tumbal, ia harus bermain melebar jika Ronaldo menjadi target man, dan akan turun ke dalam jika Ronaldo bermain di posisi sayap kiri.
Sedangkan di Real Madrid, Karim Benzema yang paling sering berkorban, dengan pemain asal Prancis akan turun jauh dan menjadi jembatan untuk Ronaldo.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Mulai Dipertanyakan Fans Kinerjanya di Manchester United
Di Juventus, Dybala sejatinya punya peran ini, tetapi tidak efektif karena Ronaldo mengubah cara bermainnya menjadi lebih direct dan tidak hanya mengandalkan pace dibanding dua tim sebelumnya.
Ini masalahnya, Ronaldo yang bermain sebagai target man, memaksa Bruno Fernandes turun cukup dalam, dan menghambat distribusi bola kepada dua penyerang sayap.
Sebaliknya, jika Ronaldo bermain di posisi sayap kiri (seperti ketika melawan Aston Villa), kehadirnnya akan menyulitkan Mason Greenwood yang harus menjaga jarak dengan Ronaldo dan Bruno, selain itu juga akan menyulitkan mencari penyerang murni di depan.
Selain itu, masalah Ronaldo adalah peran defensifnya yang sangat minim.
Di laga melawan Leicester City, mereka memanfaatkan itu, tim asuhan Brendan Rodgers ini paham bahwa Ronaldo tidak akan turun membantu pertahanan, sehingga membebaskan Youri Tielmans atau Timothy Castagne.
Skema ini yang berulang kali terjadi di King Power Stadium, dan tidak mudah bagi Solskjaer untuk mencari solusinya.
Manchester United memang unggul secara kualitas individu pemain, tetapi secara tim, united adalah tim yang buruk dan sangat mudah terbaca.
Masalah tidak lebih mudah dengan mencari nomor 9 di lini depan Manchester United, dengan adanya Marcus Rashford, persaingan semakin ketat, dan sangat mungkin Ronaldo akan kehilangan tempatnya di tim utama.
Posisi Solskjaer saat ini sedang di ujung tanduk, beberapa sumber menyebut, Desember menjadi tenggat untuk Solskjaer, jika tidak, Antonio Conte, Zinadine Zidane hingga Brendan Rodgers menjadi kandidat pengganti.
Tentu, Solskjaer harus segera mencarikan solusi untuk masalah Cristiano Ronaldo, opsinya hanya dua, memaksa Ronaldo menyesuaikan skemanya, atau membangun tim di sekitar Cristiano Ronaldo.
(Tribunnews.com/Gigih)