Liga Italia
Chelsea Biang Keladi Hierarki Algojo Penalti Inter Milan Carut-marut, Nerazzurri Kangen Lukaku
Inter Milan mulai kesulitan untuk memanfaatkan peluang emas meraih kemenangan lewat tendangan penalti, Nerazzurri butuh Lukaku.
Penulis:
Drajat Sugiri
Editor:
Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Dampak lain atas kepergian Romelu Lukaku yang berlabuh ke Chelsea kembali dirasakan Inter Milan.
Nerazzurri diterpa kondisi yang kurang bagus dengan menurunnya kualitas mereka dalam melakukan eksekusi tendangan penalti.
Sebagai catatan saja, sebelum meninggalkan Inter Milan, Romelu Lukaku merupakan algojo utama sepakan 12 yard.
Sebagaimana yang diketahui, Chelsea kembali memulangkan Romelu Lukaku dari Inter Milan pada bursa transfer musim panas lalu.
Baca juga: Idolakan Dua Legenda Juventus, Winger Asal Prancis Ini Justru Kepincut Gabung ke AC Milan
Baca juga: Lautaro Martinez Gagal Jadi Pahlawan Saat Inter Ditahan Imbang Milan,Keputusan Inzaghi Dipertanyakan

Performa gemilang Lukaku bersama Nerazzurri dalam dua musim beruntun membuat jawara Liga Champions musim lalu itu kepincut.
Terlebih lagi, Thomas Tuchel selaku juru taktik The Blues membutuhkan sosok striker dengan tipikal target-man.
Lukaku dipandang sebagai opsi yang tepat, meski pada kenyataannya hingga pekan ke-11 bomber 28 tahun itu belum menjawab ekspektasi dengan baik.
Kehilangan Lukaku berdampak besar bagi Inter Milan. Tak hanya dari segi permainan, namun juga kualitas untuk merobek jala tim lawan.
Satu di antaranya hadir dari titik penalti.
Romelu Lukaku di bawah Antonio Conte kala itu menjadi pilihan utama sebagai penembak penalti.
Ia tampil lugas dan selalu menyelesaikan sepakan 12 yard yang ia emban dengan klinis.
Namun musim ini fakta berbicara lain bagi La Beneamata.
Tuttosport merangkum Nerazzurri telah kehilangan empat poin dari kegagalan mereka memanfaatkan peluang melalui tendangan penalti.
Tak hanya menurunnya presentase keberhasilan, namun juga hierarki untuk algojo tendangan penalti Inter menjadi berantakan.

Musim ini, Allenatore Inter Milan, Simone Inzaghi menunjuk empat pemain sebagai eksekutor sepakan penalti.
Di antaranya ialah Hakan Calhanoglu, Lautaro Martinez, Ivan Perisic dan Federico Dimarco.
Dua dari empat algojo ini sudah pernah dua kali gagal melakukan tugasnya.
Pertama saat Federico Dimarco gagal menunaikan tugasnya tersebut, di mana akhir laga Inter Milan bermain imbang 2-2 melawan Atalanta.
Kemudian Lautaro Martinez juga mengalami hasil serupa kala melawan AC Milan.
Laga Derby della Madonnina itu pun juga berakhir dengan skor 1-1.
Secara garis besar, tingkatan pemain yang ditugaskan untuk mengemban tugas penati tidak sejelas ketika masih ada Romelu Lukaku.
Hingga giornata 12 Liga Italia, Inter Milan menduduki tangga ketiga klasemen Serie A dengan koleksi 25 poin.
Nerazzurri yang masih masuk dalam bursa peraih Scudetto, berjarak tujuh angka dari dua tim yang berada di atasnya, Napoli dan AC Milan.
Meski demikian, kredit lebih diberikan kepada Simone Inzaghi, meski tanpa Lukaku, Inter mash menjadi tim paling gacor dalam merobek jala tim lawan sejauh ini.
Lautaro dkk membukukan 29 lesakan, menjadi tim dengan produktivitas gol paling banyak di Serie A sejauh ini.
(Tribunnews.com/Giri)