Jumat, 12 September 2025

Liga Italia

Peluang AC Milan Raih Scudetto, Pujian Nesta, Skema Pioli, Visi Gazidis, hingga Transisi Juventus

Peluang sucdetto AC Milan, skema Stefano Pioli, kematangan skuad hingga pujian Nesta

Penulis: Gigih
MIGUEL MEDINA / AFP
Pemain depan AC Milan Prancis Olivier Giroud merayakan dengan gelandang AC Milan Spanyol Brahim Diaz dan rekan setimnya setelah mencetak gol ketiga timnya selama pertandingan sepak bola Serie A Italia AS Salernitana vs AS Roma pada 29 Agustus 2021 di stadion Arechi di Salerno/Peluang sucdetto AC Milan, skema Stefano Pioli, kematangan skuad hingga pujian Nesta 

TRIBUNNEWS.COM - Hasil imbang melawan Inter Milan sebelum jeda internasional, memiliki dua makna positif untuk AC Milan sejauh ini.

Mereka, menjaga peluang dalam perburuan Scudetto, dengan menyamai perolehan poin Napoli, 32 poin dari 12 laga.

Juga, menjaga jarak dengan Inter Milan, Atalanta, Lazio, yang masing-masing berjarak 7 hingga 11 poin.

Penyerang Inter Milan Lautaro Martinez (kiri) berebut bola dengan bek AC Milan Fikayo Tomori (tengah) dalam pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AC Milan dan Inter pada 7 November 2021 di stadion San Siro, di Milan.
Penyerang Inter Milan Lautaro Martinez (kiri) berebut bola dengan bek AC Milan Fikayo Tomori (tengah) dalam pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AC Milan dan Inter pada 7 November 2021 di stadion San Siro, di Milan. (Tiziana FABI / AFP)

Baca juga: Chelsea Biang Keladi Hierarki Algojo Penalti Inter Milan Carut-marut, Nerazzurri Kangen Lukaku

Baca juga: Investasi AC Milan Berbuah Manis, Transformasi Yacine Adli Buat Legenda Arsenal Terpana

Dan setelah laga, di il Corriere dell Sera, legenda AC Milan, Alessandro Nesta, menyebut bahwa AC Milan punya segalanya untuk meraih Scudetto musim ini.

“AC Milan berada dalam level untuk meraih Scudetto, mungkin memang mereka adalah kuda hitam di awal musim, tetapi mereka semakin kuat, musim ini, adalah musim untuk AC Milan: mereka berada di jalur yang benar,” ujar Nesta di radio lokal tersebut.

Betul, AC Milan memang memulai musim ini dengan beberapa perubahan yang cukup signifikan.

Mereka kehilangan dua garda andalan, Gianluigi Donnarumma yang dilepas karena kontrak 12 Juta Euro yang diminta tidak dipenuhi AC Milan, dan Hakan Calhanoglu yang menyebrang ke sang rival.

AC Milan, nampak tidak kaget dengan hengkangnya dua pilar yang tidak tergantikan dalam 11 pemain terbaik mereka.

Tentu saja, trio Paolo Maldini, Ricky Massara dan Geoffrey Moncada harus diberikan kredit tersendiri.

Milan langsung mendatangkan Mike Maignan, dan bersepakat untuk memperpanjang peminjaman Brahim Diaz dari Real Madrid, keduanya juga menjadi pilar saat ini.

Selain mencari pengganti, ketiganya juga memberikan kedalaman skuad yang mumpuni, sehingga menjaga persaingan AC Milan di segala lini.

Fikayo Tomori dipermanenkan dari Chelsea, pun dengan Olivier Giroud, sedangkan di posisi dua fullback, Ballo-Toure dan Alessandro Florenzi tentu memberikan tekanan kepada permainan Davide Calabria dan Theo Hernandez.

Kedatangan pemain baru ini, juga dibarengi dengan makin padunya pemain-pemain yang bergabung sejak musim lalu, seperti Sandro Tonali, Ante Rebic hingga Rude Krunic.

Krunic adalah yang paling berkembang, ia menjelma sebagai pemain multi posisi di lini tengah, berduet dengan Tonali, atau diturunkan di belakang trio penyerang, permainannya sama bagusnya.

Ditambah racikan dari Stefano Pioli, yang sudah sangat paham bagaimana cara merawat timnya untuk bisa bersaing memburu scudetto, tentu peran sang pelatih menjadi krusial.

Dan ingat, musim lalu, AC Milan adalah juara paruh musim, dan sangat dekat dengan scudetto, andai badai cidera di bulan Januari akhirnya memaksa Pioli melakukan tambal sulam skema.

Di sisi lain, faktor eksternal juga berpengaruh bagaimana peluang AC Milan untuk meraih juara Liga Italia, cukup besar musim ini.

Yang pertama adalah, AC Milan merupakan kuda hitam, jajaran manajemen klub, juga tidak menargetkan AC Milan juara musim ini.

(Dari kiri) Bek AC Milan Italia Alessio Romagnoli, gelandang AC Milan dari Bosnia Rade Krunic, penyerang AC Milan dari Swedia Zlatan Ibrahimovic, penyerang AC Milan dari Prancis Olivier Giroud, bek AC Milan dari Senegal Fode Ballo dan gelandang AC Milan dari Aljazair Ismael Bennacer mengucapkan terima kasih kepada fans di akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AC Milan dan Hellas Verona pada 16 Oktober 2021 di stadion San Siro di Milan.
(Dari kiri) Bek AC Milan Italia Alessio Romagnoli, gelandang AC Milan dari Bosnia Rade Krunic, penyerang AC Milan dari Swedia Zlatan Ibrahimovic, penyerang AC Milan dari Prancis Olivier Giroud, bek AC Milan dari Senegal Fode Ballo dan gelandang AC Milan dari Aljazair Ismael Bennacer mengucapkan terima kasih kepada fans di akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AC Milan dan Hellas Verona pada 16 Oktober 2021 di stadion San Siro di Milan. (Marco BERTORELLO / AFP)

Baca juga: MU, Ronaldo dan Juventus: Segitiga Masalah yang Bikin Bianconeri dan Setan Merah Tenggelam

Baca juga: Saatnya Mason Greenwood Jadi Andalan di Manchester United, Tandem Ronaldo dalam Skema Baru Solskjaer

Yang dibangun oleh Ivan Gazidis adalah tim yang punya keberlanjutan, seperti yang dilakukannya di Arsenal, dan AC Milan saat ini memiliki itu.

Pemain muda mulai dipromosikan ke tim utama, mulai dari Daniel Maldini, Andreas Jungdal, bahkan pemain yang didatangkan ke Milanello adalah pemain yang masih sangat ‘hijau’ seperti Pietro Pellegri atau Ballo-Toure.

Praktis, tidak adanya beban, bisa membuat para pemain tampil lebih lepas, seperti yang mereka tunjukkan di beberapa pertandingan big match.

Melawan Atalanta misalnya, mereka tampil perkasa di Bergamo, sedangkan melawan Juventus, AC Milan juga tidak kesulitan mematikan setiap pergerakan pemain Si Nyonya tua di kandangnya.

Selain itu, tim-tim besar seperti Juventus, Inter Milan, Lazio dan AS Roma, sedang mengalami transisi, baik dari segi kepelatihan ataupun pemain.

Di Inter Milan, Simone Inzaghi belum menemukan pakem yang tepat untuk Lautaro Martinez dan mencari pengganti kesuburuan Lukaku di lini depan.

Sedangkan di Juventus, Massimiliano Allegri, tampak masih belum bisa memenuhi ekspektasi Agnelli, dengan segudang pemain bintang.

Jose Mourinho juga masih belum padu dengan skema yang dibangunnya di ibu kota bersama AS Roma, pun dengan Lazio di bawah Maurizio Sarri.

Ini yang menyebabkan peluang AC Milan untuk menjadi juara cukup besar, mengingat tim-tim lain, masih melakukan transisi, Rossonerri, sudah menemukan kematangan dan kekompakan skuad.

Perubahan yang terjadi di bulan Januari, mungkin akan datang dari hengkangnya Franck Kessie atau Alessio Romagnoli, tetapi jikapun keduanya tidak bersama AC Milan, sangat bisa dipastikan tidak ada pengaruh besar untuk performa tim Stefano Pioli.

Kini, bola ada di tangan AC Milan, konsistensi di liga, dan kedalaman skuad bisa menjadi modal penting untuk AC Milan kembali meraih scudetto, hal yang mereka sudah 1 dekade tidak mereka rasakan.

(Tribunnews.com/Gigih)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Napoli
2
2
0
0
3
0
3
6
1
Juventus
2
2
0
0
3
0
3
6
3
Cremonese
2
2
0
0
5
3
2
6
4
Roma
2
2
0
0
2
0
2
6
5
Udinese
2
1
1
0
3
2
1
4
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan