Jumat, 22 Agustus 2025

Super Pandit

Terjun Bebas Karier Jacksen F Tiago di Persipura Jayapura, dari Langganan Juara ke Calon Degradasi

Bisa dibilang musim ini adalah musim terburuk yang dijalani Persipura di tongkat kepelatihan Jackson F. Tiago.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
Tribun Papua
Jackson F Tiago, Eks Pelatih Persipura Jayapura yang Dipecat pada (19/11/2021) 

TRIBUNNEWS.COM - Persipura Jayapura telah resmi mengakhiri kerjasama mereka dengan Jackson F Tiago, usai kekalahan menyakitkan Mutiara Hitam melawan Borneo FC pada (18/11/2021).

Pengumuman pencopotan Jacksen F Tiago disampaikan melalui akun media sosial Instagram Persipura.

Unggahan itu dilengkapi dengan pernyataan dari Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tomi Mano.

"Hari ini kami dari manajemen telah bersepakat dengan Coach Jacksen Tiago untuk mengakhiri kerjasama secara baik-baik," kata Benhur Tomi.

"Beliau (Jacksen F Thiago) sampaikan permohonan maaf dan terima kasih, oleh karena itu saya juga ingin menyampaikan terimakasih banyak atas kerjasama kita selama ini," lanjutnya.

Baca juga: Persipura Jayapura dengan Jacksen F Tiago Resmi Putus Hubungan, Merapat ke Persis Solo?

Baca juga: Boaz Solossa, Juru Selamat yang Berubah menjadi Mimpi Buruk bagi Persipura Jayapura

Ya, pemecatan Jackson adalah keputusan yang rasional, Persipura Jayapura terus menorehkan hasil buruk di BRI Liga 1 Indonesia 2021/2022.

Sebelum kekalahan melawan Borneo FC, Mutiara Hitam juga menelan kekalahan saat menghadapi Bali United dengan skor 1-0.

Rentetan buruk Persipura diawali dari kekalahan di laga perdana BRI Liga 1 saat bersua Persita Tangerang.

Mutiara Hitam harus mengakui keunggulan Faris Aditama cs dengan skor 2-1.

Start buruk tersebut begitu mempengaruhi mental para pemain Persipura.

Terhitung, mereka hanya menang satu kali dari 12 pertandingan yang sudah dijalani di BRI Liga 1.

Kemenangan tersebut Mutiara Hitam ukir dari tim asal Banda Aceh, Persiraja.

Saat itu Tod Ferre dan kolega dengan susah pasah mengalahkan Persiraja dengan skor 2-1.

Ya, rentetan buruk yang ditorehkan Persipura membuat mereka terlempar di posisi 16 klasemen BRI Liga 1 2021/2022.

Mutiara Hitam berada di zona degradasi bersama dua tim lainnya, yaitu Persik Kediri dan Persiraja Banda Aceh.

Aksi Pemain Persipura saat menghadang laju Pemain Bali United pada BRI Liga 1 2021 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jumat (5/11/2021). Hasil pertandingan di pekan ke-11 BRI Liga 1, Bali United menang tipis terhadap  Persipura Jayapura, dengan skor 1-0. (Tribun Jogja/Taufiq Syarifudin)


 *** Local Caption ***
Aksi Pemain Persipura saat menghadang laju Pemain Bali United pada BRI Liga 1 2021 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jumat (5/11/2021). Hasil pertandingan di pekan ke-11 BRI Liga 1, Bali United menang tipis terhadap Persipura Jayapura, dengan skor 1-0. (Tribun Jogja/Taufiq Syarifudin) *** Local Caption *** (Tribun Jogja /Taufiq Syarifudin)

Hal tersebut begitu mengejutkan, Persipura merupakan klub mentereng Indonesia yang hampir tiap musim sukses merengkuh trofi liga domestik.

Mereka juga menjadi langganan wakil Indonesia untuk berkompetisi di ajang kontinental, baik Liga Champions Asia, ataupun AFC Cup.

Padahal, sang juru taktik yang baru saja dipecat, Jackson F Tiago yang kualitasnya tak perlu dipertanyakan lagi.

Ia adalah sosok kunci dibalik kejayaan persipura dari musim ke musim.

Persipura Jayapura merupakan tim dengan torehan gelar liga domestik terbanyak di Indonesia dalam dekade ini.

Terhitung, sejak tahun 2009, Persipura yang saat itu sudah dilatih oleh Jackson F. Tiago telah menjuarai Liga Indonesia sebanyak tiga kali.

Tiga prestasi tersebut berhasil Persipura raih di tahun 2009, 2011, dan 2013.

Meski tak menjadi juara di musim-musim setelahnya, Persipura selalu berhasil finish di papan atas klasemen.

Menjadi tim dengan pemain lokal terbanyak, serta penyumbang nama-nama besar untuk Timnas Indonesia.

Di kancah kontinental, Persipura Jayapura juga merupakan wakil Indonesia yang paling mentereng.

Tim asuhan Jackson F Tiago pernah melaju sampai babak perempat final AFC Cup di tahun 2011.

Tiga tahun berselang, catatan lebih impresif mampu mereka ukir, Mutiara Hitam berhasil mencapai babak semi final AFC Cup 2014.

Bahkan, Kuwait FC sebagai sang juara bertahan turnamen kasta kedua benua Asia itu berhasil dibantai dengan skor 6-1 oleh superiornya permainan Mutiara Hitam di Stadion Mandala, Jayapura.

Pesta kemenangan Persipura, Rabu (29/6/2011).
Pesta kemenangan Persipura, Rabu (29/6/2011). (TRIBUNNEWS.COM)

Namun, itu hanya menjadi kenangan masa lalu.

Bisa dibilang musim ini adalah musim terburuk yang dijalani Persipura bersama tongkat kepelatihan Jackson F. Tiago.

“Kami semua sangat malu dengan kondisi Persipura Jayapura saat ini, saya pastikan kita akan bekerja lebih keras,” ujar Jacksen dilansir Tribun Papua.

“Saya bisa pastikan, akan ada tindakan tegas atas kondisi Persipura saat ini,”

“Sebuah tonggakan untuk menjadi lebih baik tentu saya lakukan demi kemajuan tim,” jelas eks pemain Persebaya Surabaya tersebut.

Ya, ucapan Jackson tersebut hanya sekedar janji, penampilan Persipura tak kunjung membaik hingga kontrak juru taktik asal Brasil itu keburu dicopot sebelum ia membuktikan kata-katanya. 

Yang pasti, Persipura Jayapura tak seharusnya berada di papan bawah klasemen dengan notaben tim besar yang melekat di pundaknya.

Skuat yang dimiliki Mutiara Hitam di musim ini sebenarnya tidaklah begitu buruk, mereka masih memiliki nama-nama pemain lokal besar seperti Tod Ferre, Ian Kabes, Ricky Kayame, hingga David Rumakiek.

Nama yang disebutkan terakhir merupakan punggawa andalan lini depan Timnas Indonesia yang berhasil mencetak gol di laga debutnya bersama Garuda saat melawan China Taipei.

Lalu apa yang membuat performa Persipura musim ini begitu merosot?

Pemilihan pemain asing bisa dibilang menjadi blunder Persipura musim ini.

Striker asing mereka, Yevhen Bokhashvili tak mampu mencetak sebiji gol pun untuk Mutiara Hitam di BRI Liga 1 musim ini.

Alhasil, Persipura hanya mampu mencetak 8 gol dari 12 pertandingan selama kompetisi bergulir.

Itu di lini depan, lini belakang Persipura juga patut disorot, mereka sudah kebobolan sebanyak 20 kali.

Mutiara Hitam menjadi tim dengan jumlah kebobolan paling banyak bersama dua tim lainnya, PSS Sleman dan Persiraja Banda Aceh.

Pemain belakang asing yang direkrut pun tak mampu menunjukan performa apik, justru sebaliknya.

Henrique Marcelino Motta seringkali kalah ketika beradu kecepatan melawan barisan lini depan lawan.

Tinggi badannya yang mencapai 188 cm juga tak berhasil mencegah persipura kebobolan lewat bola udara, seringkali gol yang bersarang ke gawang Persipura berawal dari bola-bola set piece.

Anjloknya penampilan Persipura musim ini memang bukan serta merta kesalahan Jackson F Thiago, rekrutmen pemain serta pemecatan Boaz Solossa juga menjadi faktor yang mencolok.

(Tribunnews.com/Deivor)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Persija Jakarta
2
2
0
0
7
0
7
6
2
Borneo FC
2
2
0
0
2
0
2
6
3
Arema FC
2
1
1
0
5
2
3
4
4
PSIM
2
1
1
0
2
1
1
4
5
Malut United
2
1
1
0
6
4
2
4
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan