Sabtu, 6 September 2025

Piala AFF Suzuki 2020

Indonesia Vs Thailand, Shin Tae-yong Siap Tanamkan Mental Juara.Garuda Ingin Akhiri Kutukan 25 Tahun

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong akan berusaha menanamkan mental yang kuat kepada para pemain Indonesia. Untuk jadi juara, butuh mental juara.

Penulis: Muhammad Barir
PSSI.ORG
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memberikan arahan kepada anak asuhnya dari pinggir lapangan saat gelaran Piala AFF 2020. 

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA- Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong akan berusaha menanamkan mental yang kuat kepada para pemain Indonesia. Untuk jadi juara, Indonesia membutuhkan mental juara.

Mental yang kuat dibutuhkan para pemain untuk bisa menjadi juara.

Final Piala Suzuki AFF 2020 menghasilkan pertarungan yang menarik.

Indonesia – lima kali finalis yang sebelumnya selalu kalah di final – bentrok dengan tim Thailand, tim yang telah 5 kali menjadi juara dan ingin memenangkan rekor gelar keenam.

Indonesia bertujuan untuk mengakhiri kutukan 25 tahun tak bisa juara Piala AFF.

Pemain Timnas Indonesia Irfan Jaya melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Malaysia pada pertandingan sepak bola Grup B Piala AFF Suzuki 2020 antara Malaysia dan Indonesia di Stadion Nasional di Singapura, Minggu (19/12/2021). Indonesia berhasil menekuk Malaysia dengan skor 4-1 dan lolos ke semifinal. TRIBUNNEWS/PSSI
Pemain Timnas Indonesia Irfan Jaya melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Malaysia pada pertandingan sepak bola Grup B Piala AFF Suzuki 2020 antara Malaysia dan Indonesia di Stadion Nasional di Singapura, Minggu (19/12/2021). Indonesia berhasil menekuk Malaysia dengan skor 4-1 dan lolos ke semifinal. TRIBUNNEWS/PSSI (PSSI/)

Shin Tae-yong ingin menghapus kenangan itu secara konsisten di babak final. Pelatih asal Korea Selatan itu mengetahui apa yang perlu dilakukan.

“Tentu saja saya ingin menjadi juara tetapi mengangkat trofi tidak terjadi hanya karena Anda menginginkannya, menjadi juara datang dengan cara Anda ketika Anda melakukan yang terbaik di setiap pertandingan," kata Shin Tae yong dikutip situs resmi AFF.

“Sebagai pelatih saya telah memenangkan lebih dari 20 gelar dan dari pengalaman itu saya ingin menanamkan mental yang kuat pada para pemain dan mencoba menjadi juara".

Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dalam konferensi pers jelang lawan Taiwan, Rabu (6/10/2021).
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dalam konferensi pers jelang lawan Taiwan, Rabu (6/10/2021). (PSSI)

"Mentalitas itu adalah sesuatu yang terus-menerus saya ceritakan kepada para pemain,” katanya.

Itu juga adalah pemikiran yang digaungkan oleh penyerang Egy Maulana yang tahu seberapa besar harapan yang ada bagi Indonesia untuk memberikan gelar pertama untuk pendukung mereka yang sangat bersemangat di tanah air.

“Kami tahu bahwa kami telah gagal lima kali sekarang tetapi kami tidak merasakan tekanan, melainkan kami hanya tahu betapa besar peluang yang kami miliki dan bahwa menjadi juara tidak akan datang dari berbicara tetapi hanya dari kerja keras".

Selebrasi Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman
Selebrasi Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman (PSSI.org)

“Kami harus percaya pada diri kami sendiri dan beberapa orang mungkin berpikir bahwa Thailand mungkin lebih kuat dari kami," katanya.

"Tetapi saya tidak takut, bola itu bentukan bulat dan jika kami yakin akan pulang dengan trofi, maka tidak ada yang tidak mungkin,” katanya.

Indonesia akan kehilangan bek kiri mereka, Pratama Arhan, karena skorsing tetapi Thailand juga memiliki beberapa pemain absen termasuk pemain bek kiri mereka, sosok yang cukup vital di lini belakang, Theerathon Bunmathan.

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong bersama dua asistennya, Choi In-Cheol dan Nova Arianto melihat langsung pertandingan leg kedua antara Vietnam vs Thailand, Minggu (26/12/2021). Final Piala AFF 2020 akan mempertemukan Timnas Indonesia Vs Thailand pada dua leg pertandingan, Rabu (29/12/2021) dan Sabtu (1/1/2022).
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong bersama dua asistennya, Choi In-Cheol dan Nova Arianto melihat langsung pertandingan leg kedua antara Vietnam vs Thailand, Minggu (26/12/2021). Final Piala AFF 2020 akan mempertemukan Timnas Indonesia Vs Thailand pada dua leg pertandingan, Rabu (29/12/2021) dan Sabtu (1/1/2022). (Instagram @shintaeyong7777)

Theerathon Bunmathan juga diskors sementara kiper Chatchai Budprom mengalami cedera akhir turnamen di semifinal.

Pelatih Alexandre Polking mengatakan bahwa dia yakin, bagaimanapun, bahwa skuad memiliki kualitas yang cukup untuk menutupi ketidakhadiran itu.

“Sayangnya Chatchai telah melakukan ACL-nya dan itu adalah berita yang menyedihkan bagi kami".

Petenis Timnas Thailand Supachok Sarachat (kiri) berebut bola dengan pemain Timnas Vietnam Nguyen Thanh Chung pada pertandingan leg pertama semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 antara Timnas  Vietnam dan Timnas Thailand di National Stadium di Singapura pada 23 Desember 2021. (Roslan RAHMAN/AFP)
Petenis Timnas Thailand Supachok Sarachat (kiri) berebut bola dengan pemain Timnas Vietnam Nguyen Thanh Chung pada pertandingan leg pertama semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 antara Timnas Vietnam dan Timnas Thailand di National Stadium di Singapura pada 23 Desember 2021. (Roslan RAHMAN/AFP) (AFP/ROSLAN RAHMAN)

"Theerathon adalah salah satu pemain kami yang paling berpengalaman dan dia menjalani turnamen yang fantastis tetapi kami memiliki pemain lain dengan kualitas bagus yang telah menunggu kesempatan mereka".

“Kami sedang mempersiapkan bentrokan 180 menit dan kami harus bersiap untuk semua situasi yang berbeda".

"Tentu saja kami tahu tentang rekor Indonesia tetapi kami juga ingin memenangkan gelar lain untuk Thailand dan itulah yang sedang kami persiapkan,” katanya.

Pelatih kepala Timnas Thailand Alexandre Polking (kiri) melakukan selebrasi setelah timnya memenangkan pertandingan leg pertama semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 melawan Timnas Vietnam di National Stadium di Singapura pada 23 Desember 2021. (Roslan RAHMAN/AFP)
Pelatih kepala Timnas Thailand Alexandre Polking (kiri) melakukan selebrasi setelah timnya memenangkan pertandingan leg pertama semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 melawan Timnas Vietnam di National Stadium di Singapura pada 23 Desember 2021. (Roslan RAHMAN/AFP) (AFP/ROSLAN RAHMAN)

Timnas Garuda akan menghadapi Thailand dalam dua laga final. Jika unggul dalam dua laga ini, Evan Dimas dan kawan-kawan akan mencetak sejarah baru di ajang turnamen Piala AFF.

Final leg pertama akan digelar hari ini di Stadion The National Singapura, Rabu (29/12) ini. Sedangkan leg kedua akan digelar Sabtu (1/1) pukul 19.30 WIB.

Ini adalah laga final Keenam yang pernah ditorehkan timnas Indonesia dalam sejarah turnamen Piala AFF. Sebelumnya, perjuangan Indonesia pernah sampai final pada edisi 2000, 2002, 2004, 2010, dan 2016.

Meski sering menembus final Piala AFF, Indonesia belum pernah keluar sebagai juara.

Sebaliknya, Thailand, merupakan tim tersukses di sepanjang sejarah Piala AFF. Mereka telah merasakan menjadi juara 5 kali yaitu pada 1996, 2000, 2002, 2014, dan 2016.

Dari lima gelar yang telah dikoleksi, tiga di antaranya mereka raih setelah mengalahkan Indonesia di final, yakni pada edisi 2000, 2002, dan 2016.

Melihat rekam jejak Indonesia yang belum pernah jadi juara dan Thailand tim terbanyak meraih juara, Manajer Indonesia, Shin Tae-yong tidak berkecil hati.

“Bola itu bulat. Tak ada yang tahu siapa yang akan menang,” tutur Shin Tae-yong menyikapi laga final Piala AFF 2020 dalam wawancara via telepon dengan media Korea Selatan, News 1 dikutip dari kompas.com.

Shin Tae-yong hanya selangkah lagi bisa mengantarkan Indonesia kepada pencapaian bersejarah, yakni dengan menjadi juara Piala AFF untuk pertama kali. Dia akan berjuang untuk bisa mengantar Indonesia menjadi juara.

Walau begitu, pelatih asal Korea Selatan berusia 51 tahun tersebut kembali menegaskan proyek jangka panjang, yang tentunya tak kalah penting.

“Andai pergantian generasi ini berjalan baik, maka 10 tahun ke depan sepak bola Indonesia bisa menjadi lebih bagus,” tutur Shin Tae-yong kepada News 1.

Piala AFF 2020 memang menjadi kesempatan Shin Tae-yong untuk meretas generasi baru timnas Indonesia. “Saya ingin menciptakan kerangka kerja untuk pembangunan berkelanjutan daripada hasil instan. Saya ingin menunjukkan bahwa saya bisa,” ujar Shin Tae-yong menambahkan.

Pada Piala AFF Suzuki Cup 2020, Thailand menyandang status tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit. Skuad Gajah Perang juga belum terkalahkan. Catatan itu membuat Thailand masih difavoritkan untuk menjadi juara.

Meski difavoritkan, Alexandre Polking, pelatih timnas Thailand tetap merendah dan menganggap Indonesia sebagai tim yang patut diwaspadai.

Dia mengatakan bahwa Indonesia juga memiliki potensi. Dia menyadari itu setelah melihat penampilan skuad Garuda pada tiga laga terakhir di Piala AFF 2020. "Saya tidak berpikir ada tim yang lebih difavoritkan ketika sampai di final," kata Alexandre Polking.

"Jelas, kami mencapai final dengan reputasi bagus, tapi saya menyaksikan tiga laga yang dimainkan Indonesia secara langsung di stadion, ketika mereka melawan Malaysia dan dua semifinal (kontra Singapura)," ujar Alexandre Polking.

"Kami tahu mereka bisa menjadi sangat berbahaya. Mereka punya pemain yang sangat cepat. Mereka juga bermain sangat agresif."

"Kami sangat menghormati mereka dan kami tahu itu (final) akan kembali menjadi dua laga yang sangat berat," tutur pelatih kelahiran Brasil tersebut.

Ketika Thailand menjadi tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit, Indonesia datang ke final dengan status tim tersubur.

Skuad Garuda besutan Shin Tae-yong tercatat telah membukukan total 18 gol sejak fase grup hingga dua leg semifinal kontra tuan rumah Singapura. Itu menjadi modal berharga bagi Indonesia yang akan bersua Thailand pada leg pertama final Piala AFF 2020.

Jelang pertandingan ini, Indonesia dipastikan tidak bisa diperkuat Pratama Arhan Alif Rifai dalam laga final leg pertama. Pratama Arhan absen karena akumulasi kartu kuning.

Pemain berusia 20 tahun tersebut mendapatkan kartu kuning pertama pada semifinal pertama karena mengangkat kakinya terlalu tinggi saat berduel dengan pemain Singapura, Song Ui-young. Kaki Arhan mengenai wajah Song dan membuat wasit memberinya kartu kuning.

Laga panas pun masih tetap terjadi pada leg kedua semifinal. Saat itu, Arhan melanggar keras gelandang Shingapura, Shanual Anwar, di kotak penalti. Beruntungnya, tendangan penalti yang dilakukan Faris Ramli mampu dimentahkan oleh Nadeo Argawinata.

Dengan begitu, Pratama Arhan dipastikan tak bisa membela timnas Indonesia dalam pertandingan leg pertama final Piala AFF 2020. “Hanya Pratama Arhan yang tidak bisa tampil nanti karena akumulasi kartu,” ujar Nova Arianto dikutip dari BolaSport.com.

Sementara untuk pemain yang lainnya dalam kondisi baik-baik saja dan siap bertanding. Rachmat Irianto yang mengalami cedera dipastikan tak ada masalah dan dia akan bisa membela tim.

Menurut Nova, semua pemain dalam kondisi bagus dan siap menampilkan yang terbaik dalam laga final Piala AFF 2020 nanti. “Tidak ada yang cedera. Semua baik-baik saja,” tuturnya.

Sementara itu, Thailand kehilangan dua pemain pilar di lini belakang. Timnas Thailand dipastikan akan tampil pincang tanpa dua pilar.

Pada final leg pertama, timnas Thailand dipastikan tampil tanpa bek kiri andalan mereka, Theerathon Bunmathan. Bek kiri berusia 31 tahun itu absen karena akumulasi kartu kuning.

Theerathon Bunmathan tercatat selalu menerima kartu kuning pada dua laga semifinal lawan Vietnam.

Kehilangan Theerathon Bunmathan pada final leg pertama Piala AFF 2020 tentu berita buruk untuk timnas Thailand. Sebab, Theerathon Bunmathan adalah salah kunci keberhasilan timnas Thailand lolos ke final.

Mantan bek Yokohama Marinos tersebut tercatat sudah bermain empat kali sejak fase grup hingga semifinal. Dari empat penampilan itu, pemain berusia 31 tahun ini selalu bermain sebagai starter hingga akhir pertandingan.

Hasilnya, Theerathon sukses menyumbang satu assist dan membantu timnas Thailand mencetak tiga clean sheet.

Thailand tentu akan sangat kehilangan Theerathon Bunmathan. Sebab, Theerathon Bunmathan juga merupakan salah satu eksekutor bola mati.

Theerathon pernah menyumbang gol dari titik putih saat Thailand menang 3-0 atas Indonesia di Gelora Bung Karno pada ajang kualifikasi Piala Dunia 2020, September 2019.

Timnas Thailand kemungkinan besar juga akan bermain tanpa kiper andalan mereka, Chatchai Budprom yang mengalami cedera cukup parah pada semifinal kedua kontra Vietnam.

"Semua pemain bermain baik kali ini. Kami sangat senang karena berhasil lolos ke final," kata pelatih Mano Polking dikutip dari situs Bongda.

"Namun, kabar buruknya adalah cedera Chathcai. Dia banyak melakukan penyelamatan untuk kami. Namun, dia harus meninggalkan lapangan karena cedera yang terlihat cukup buruk," ujar Mano Polking.

"Kami tentu sangat sedih melihat kondisi Chatcai. Kami akan mencoba meraih gelar juara Piala AFF 2020 untuknya," tutur Mano Polking menambahkan.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan