Minggu, 12 Oktober 2025

Super Pandit

Masalah Man United, Amarah Ralf Rangnick & Kebutuhan Setan Merah dengan Pemain Buangan Chelsea

Masalah Setan Merah memang berada di lini tengah, mereka tak memiliki gelandang bertahan mumpuni yang bisa mengaplikasikan taktik Rangnick dengan apik

Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
zimbio.com
Declan Rice bikin Arsenal kalah tipis 

TRIBUNNEWS.COM - Manchester United menorehkan hasil yang kurang maksimal di pekan ke-19 Liga Inggris saat bersua tim papan bawah, Newcastle United pada (28/12/2021).

Bertanding di stadion St James' Park, Manchester United hanya mampu membawa pulang 1 poin ke kota Manchester usai bermain imbang 1-1.

Sang juru taktik, Ralf Rangnick pun mengaku tak puas dengan performa anak asuhnya.

"Saya tidak senang sama sekali dengan performa tim, pergerakan tanpa bola dan pressing terlihat kacau, banyak tugas yang harus saya selesaikan," Kata Rangnick dilansir Manchester Evening News.

Pelatih kepala Manchester United German Interim Ralf Rangnick terlihat selama pertandingan sepak bola Grup F Liga Champions UEFA antara Manchester United dan Young Boys di stadion Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris pada 8 Desember 2021.
Pelatih kepala Manchester United German Interim Ralf Rangnick terlihat selama pertandingan sepak bola Grup F Liga Champions UEFA antara Manchester United dan Young Boys di stadion Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris pada 8 Desember 2021. (PAUL ELLIS / AFP)

Baca juga: Kekecewaan Ralf Rangnick Usai Manchester United Gagal Menang, Jangan Cari Alasan!

Baca juga: Hasil Klasemen Liga Inggris: Laju Manchester United Tertahan, Ledakan Arsenal Solidkan 4 Besar

Ya, sudah jelas Rangnick begitu mengeluhkan performa tim, khususnya di lini tengah, berkali-kali para pemain cepat Newcastle mampu lolos dari penjagaan dan melaju dengan mulus ke sepertiga akhir pertahanan United.

Bahkan, The Magpies mampu menciptakan 8 shot on target ke gawang David de Gea, untuk saja penampilan kiper asal Spanyol itu sedang apik dengan mampu menahan serangan bertubi-tubi sang tuan rumah.

Double pivot yang Rangnick mainkan dari menit awal, Fred dan Mctominay tak mampu memberikan kontribusi berarti selama pertandingan.

Kedua pemain tersebut pun diganti pada babak yang kedua.

Masalah Setan Merah memang berada di lini tengah, mereka tak memiliki gelandang bertahan mumpuni yang bisa mengaplikasikan taktik Rangnick dengan apik.

Lantas, juru taktik asal Jerman itu pun telah memasukkan nama Declan Rice di target transfer Manchester United tahun depan.

Yap, Declan Rice merupakan salah satu gelandang terbaik di Liga Inggris bahkan di eropa.

Dirinya adalah seorang panglima perang di lini tengah West Ham United maupun Timnas Inggris, tak heran jika Manchester United begitu ngotot mendatangkannya.

Kehebatan Declan Rice pun diakui oleh legenda Liverpool yang sekarang menjadi pundit untuk Sky Sports, Jamie Carragher.

"Dia sedikit mengingatkanku pada diriku sendiri," kata Carragher dilansir Sky Sports.

"Saya mulai di lini tengah dan kembali ke bek tengah. Saya penggemar berat Declan Rice karena dia datang dan membuat orang mengatakan dia hebat dalam berbagai tahapan," tambahnya.

Declan Rice merupakan binaan dari akademi Chelsea, ia seangkatan bersama Mason Mount dan Tammy Abraham.

Namun, nasib Rice berbeda dengan dua rekannya tersebut, saat usianya 14 tahun, Chelsea memilih untuk "membuang" Rice dengan menyuruhnya untuk mencari tim baru.

Dilansir The Sun, Menurut Chelsea, Rice tidak memiliki kemampuan untuk bermain di satu posisi tertentu.

Dirinya dianggap terlalu biasa saja untuk menjadi pemain belakang dan tak memiliki bakat untuk bermain di lini depan.

Tak hanya itu, Rice juga dilepas Chelsea lantaran didiagnosis mengidap gangguan pertumbuhan.

Saat menjalani tes medis, ia mengalami penyakit yang di kemudian hari bisa mengganggu caranya dalam menggerakkan tubuh.

Beruntung bagi Rice, West Ham United datang menampung dan menemukan potensi terbaik dalam dirinya.

Memiliki tubuh yang besar dan berotot membuat dirinya dipasang sebagai bek tengah oleh Kepala Youth Development West Ham saat itu, Tony Carr.

Declan Rice pun langsung nyetel dengan posisi barunya di akademi West Ham dan mampu memberi penampilan yang mentereng.

Di usia 18 tahun, Rice sudah diberi kesempatan untuk promosi ke tim utama The Hammers yang saat itu dilatih oleh Manuel Pellegrini.

Dengan jeli, Pelegrini beranggapan bahwa Rice terlalu spesial untuk menjadi seorang bek tengah.

Ia memiliki visi bermain dan akurasi passing yang mumpuni. Akhirnya, pemain asal Inggris tersebut diberi peran sebagai gelandang bertahan oleh Pellegrini.

Tiga tahun bermain sebagai gelandang bertahan, Rice mampu menunjukkan performa cemerlang dan konsistensinya.

Gelandang West Ham, Declan Rice mengikuti latihan bersama Inggris sebagai persiapan Euro 2020.
Gelandang West Ham, Declan Rice mengikuti latihan bersama Inggris sebagai persiapan Euro 2020. (Instagram @Declanrice)

Saat Pellegrini pergi untuk digantikan oleh David Moyes, ia tetap menjadi pilihan utama untuk mantan pelatih Manchester United dan Everton tersebut.

Kini, Declan Rice menjelma menjadi salah satu gelandang terbaik di dunia, ia menjadi pemain kesayangan Moyes di lini tengah The Hammers.

"Bagi saya Rice adalah pemain terbaik, bahkan jika ada yang menawarnya 100 juta euro itu seharusnya lebih, harga Rice lebih dari itu," Kata Moyes dilansir Football London.

Menang penampilan Rice yang begitu cemerlang membuat namanya menjadi incaraan klub-klub elit di Liga Inggris, dan salah satu yang paling berminat adalah Manchester United.

Minat Setan Merah untuk mendatangkan Rice sangatlah masuk akal, pos gelandang United dapat dikatakan keropos, itu menjadi titik lemah United musim ini.

Declan Rice jelas memiliki catatan mencolok menyoal kemampuannya dalam bertahan dan menjadi jendral di lini tengah, aerials won Rice berada di angka 1.52 per pertandingan.

Rice Juga terbilang pandai dalam mengalirkan bola. Rasio pass completion-nya mencapai angka 88%,

sementara umpan jarak jauh ke arah kotak penalti mencapai angka 90,2%.

Statistik tersebut merupakan yang terbaik di West Ham mengungguli Tomas Soucek yang juga dikenal memiliki kemampuan membagi bola yang mumpuni.

Sebagai seorang gelandang bertahan, Rice juga memiliki kemampuan dribel yang ciamik

Rasio successful dribblenya beradang di angka 82.4%, hanya kalah dari Said Benrahma.

Kelebihan-kelebihan tersebutlah yang membuat Manchester United begitu menginginkan tanda tangan sang gelandang.

Namun, untuk mendatangkan Rice ke Old Trafford, Setan Merah harus merogoh kocek yang tak sedikit.

The Hammers mematok harga sebesar 100 juta euro atau sekitar 1,6 triliun rupiah untuk pemain berusia 22 tahun tersebut.

Harga semahal itu diakui cocok oleh beberapa mantan pemain sepak bola yang sekarang menjadi seorang Pundit, salah satunya adalah legenda Arsenal, Winterburn.

"100 juta euro adalah jumlah uang yang sangat besar, ini jumlah uang yang gila, tapi ini juga penilaian yang adil untuk kualitas Rice," Kata Winteburn dilansir Metro.uk

"Saya bisa melihat bahwa Rice cocok dengan Man United karena mereka memiliki banyak talenta menyerang,"

"Tetapi sering kecolongan saat bertahan. Rice akan sempurna untuk Man United," pungkasnya.

Pilihan ada di tangan Manchester United, dengan mendatangkan Rice maka satu masalah utama United telah teratasi.

Tinggal bagaimana ramuan yang diracik Rangnick mampu membawa Setan Merah kembali bertaji dan membawa pulang piala ke Old Trafford, hal yang sudah lama tak dilakukan.

(Tribunnews.com/Deivor)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Arsenal
7
5
1
1
14
3
11
16
2
Liverpool
7
5
0
2
13
9
4
15
3
Tottenham
7
4
2
1
13
5
8
14
4
Bournemouth
7
4
2
1
11
8
3
14
5
Man. City
7
4
1
2
15
6
9
13
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved