Liga 1
Sorotan BRI Liga 1 - Pernah Dihajar Persebaya, Persib Trauma Tampilkan Sepak Bola Indah
Persib Bandung mengutamakan raihan tiga poin dibanding memenuhi tuntutan untuk menampilkan sepak bola indah, kekalahan dari Persebaya membawa trauma.
Penulis:
Drajat Sugiri
Editor:
Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Jelang laga melawan Persikabo 1973, Persib Bandung kembali mengungkit kenangan menyakitkan kala dihajar Persebaya Surabaya.
Persib Bandung dijadwalkan bersua Persikabo 1973 pada pekan ke-21 BRI Liga 1 2021 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Sabtu (29/1/2022) pukul 20.45 WIB.
Namun jelang pertandingan bertajuk Derbi Jawa Barat ini, Maung Bandung justru membuka kembali memori kekalahan terbesar yang mereka alami di musim ini.
Baca juga: Klasemen BRI Liga 1 Hari Ini: Arema FC Kudeta Bhayangkara FC, Kans Persib & Persebaya Naik Peringkat
Baca juga: Bhayangkara FC Rawan Digusur Arema FC dan Persib Bandung, Paul Munster Soroti Efektifitas Peluang

Yap, Bajul Ijo adalah tim yang memberi luka paling jelas menyakitkan bagi Persib.
Tepatnya pada pekan ke-16, Persebaya melibas Persib dengan skor 3-0.
Sejak kekalahan tersebut, Maung Bandung memiliki 'trauma'.
Dijelaskan oleh Robert Alberts selaku pelatih Persib, David da Silva dkk tak mengutamakan lagi bermain sepak bola indah.
Melihat bagaimana sisi krusial dalam perburuan gelar juara, Maung Bandung memilih menyingkirkan tuntutan bermain cantik.
Alih-alih memainkan permainan sepak bola menghibur, Robert Alberts menegaskan pentingnya raihan tiga poin. Terlepas dari bagaimana Persib bermain.

"Tetapi yang terpenting tentunya kami masih berada di perlombaan menuju gelar juara."
"Sebelumnya kami memainkan sepakbola yang cantik ketika menghadapi Persebaya, kami memiliki banyak peluang tapi gagal menuntaskannya dengan baik,” ujar Robert Alberts, dikutip dari laman Simamaung.
Menjadi noda tersendiri bagi Persib, tim yang tergolong memiliki pertahanan tersolid di BRI Liga 1, harus menerima gawang mereka dikoyak tiga kali.
“Kami justru kalah dengan skor 0-3 dan menjadi kekalahan terbesar kami. Setelah itu kami tak memainkan sepakbola yang bagus tapi kami menang 1-0."
Bermain canti bak menjadi 'trauma' bagi Maung Bandung. Persib Bandung menekankan pentingnya dalam setiap laga memetik kemenangan.
Robert sadar bahwa akan ada banyak kalangan yang tak puas atas kondisi saat ini.
Namun mengingat peta persaingan menuju gelar juara yang kian panas.
Maka Pangeran Biru tak memiliki opsi lain kecuali meraih tiga poin dalam setia laga.
"Jadi kami tidak bisa memuaskan semua pihak, yang terpenting tim punya hasrat untuk menang, tiga poin tetap menjadi yang utama,” ujar dia melanjutkan.
Apa yang diungkapkan eks pelatih Arema Indonesia itu memang benar-benar terjadi.
Pasca-kekalahan kontra Bajul Ijo, Maung bandung sudah melakoni empat pertandingan.
Hasilnya, klub kesayangan Bobotoh ini mengemas tiga kemenangan dan sekali kekalahan.
Tiga hasil positif yang dibukukan Persib, semaunya dimenangkan dengan skor 1-0.
Fakta ini bak menjadi bukti jelas bahwa kekalahan telak dari Persebaya bak menjadi momok yang menghantui Persib.
(Tribunnews.com/Giri)