Senin, 6 Oktober 2025

Super Pandit

Kebangkitan Tottenham di Liga Inggris, Mental Pemenang Antonio Conte dan Peran Vital Son Heung-min

Tottenham Hotspur sukses mengakhiri catatan buruk mereka di Liga Inggris usai mengalahkan Manchester City dengan skor 3-2 pada (20/02/2022).

Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
LINDSEY PARNABY / AFP
Striker Tottenham Hotspur Inggris Harry Kane (tengah) dan striker Tottenham Hotspur Korea Selatan Son Heung-Min (kanan) merayakan gol kedua mereka selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Tottenham Hotspur di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, pada 19 Februari 2022. 

TRIBUNNEWS.COM - Tottenham Hotspur sukses mengakhiri catatan buruk mereka di Liga Inggris usai mengalahkan Manchester City dengan skor 3-2 pada (20/02/2022).

Trio lini depan Tottenham, Son Heung-min, Harry Kane, dan Dejan Kulusevski menjadi aktor utama raihan 3 poin The Lilywhites dari The Citizens.

Nama yang disebutkan pertama sukses mencatatkan 2 assist, lalu sang kapten, Harry Kane mencetak 2 gol, sedangkan sang rekrutan anyar, Kulusevski menyumbang 1 gol dan 1 assist.

Permainan pragmatis Antonio Conte dengan mengutamakan serangan balik sukses membuat pertahanan Manchester City kelimpungan.

The Lilywhites boleh saja kecolongan lewat dua gol yang diciptakan Gundogan dan penali Mahrez, tapi kecerdasan Conte membaca situasi permainan membuat Spurs mampu membalikkan keadaan.

Pelatih kepala Tottenham Hotspur Italia Antonio Conte memberi isyarat selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Chelsea dan Tottenham Hotspur di Stamford Bridge di London pada 23 Januari 2022.
Pelatih kepala Tottenham Hotspur Italia Antonio Conte memberi isyarat selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Chelsea dan Tottenham Hotspur di Stamford Bridge di London pada 23 Januari 2022. (JUSTIN TALLIS / AFP)

Baca juga: Kemesraan Harry Kane dengan Son Heung-min Usai Tottenham Bekuk Man City 3-2

Baca juga: Berita Milan, Messias Bilang Rossoneri Gak Jelas, Para Protagonista Mendadak Jeblok

Yang dicari Conte adalah kemenangan, ia peduli setan dengan penguasaan bola ataupun permainan cantik.

Meski hanya mampu menguasai pertandingan sebanyak 28% saja, namun anak asuhnya sukses menciptakan 5 shot on target dan 3 diantaranya berbuah gol.

"Ini adalah pertandingan yang emosional, ini laga yang sangat menyenangkan. Kami bermain sangat baik dan sesuai rencana," kata Conte dilansir Sky Sports.

"Saya berkata sebelum laga dan yakin jika Manchester City akan menguasai bola dalam 65 hingga 70 menit pertandingan," 

"Jadi kami perlu tampil disiplin dalam taktik, namun meski kami bertahan, pikiran utama kami adalah untuk menyerang dan kami melakukannya,"

"Kami menciptakan peluang dan mencetak gol melawan tim yang sangat baik, ini kemenangan yang bagus untuk kami," pungkas juru taktik asal Italia itu.

Ya, itulah kehebatan Antonio Conte, mental pemenangan yang sedari dulu tertanaman dalam dirinya.

Conte memang dikenal sebagai pelatih hebat, dia memulai karier kepelatihannya di klub besar eropa sejak tahun 2011.

Total tujuh musim ia menukangi Juventus, Chelsea, dan Inter Milan. Dari tiga tim elit tersebut, Conte sukses meraih lima gelar liga, satu piala FA, dan satu kali lolos ke partai Liga Europa.

Catatan hebatnya, dilansir Squawka, selama karir kepelatihannya, Conte selalu berhasil mencatatkan persentase kemenangan di atas 60%.

Pelatih kepala Tottenham Hotspur Italia Antonio Conte memberi isyarat selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Southampton dan Tottenham Hotspur di Stadion St Mary di Southampton, Inggris selatan pada 28 Desember 2021.
Pelatih kepala Tottenham Hotspur Italia Antonio Conte memberi isyarat selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Southampton dan Tottenham Hotspur di Stadion St Mary di Southampton, Inggris selatan pada 28 Desember 2021. (Glyn KIRK / AFP)

Baca juga: Klasemen dan Top Skor Liga Inggris: Man City dan Liverpool Memanas, Mo Salah Siap Bantu The Reds

Catatan tersebut semakin membuktikan bahwa ia adalah pelatih yang memiliki mental pemenang.

Kemenangan menghadapi tim sebesar Manchester City menjadi modal Conte untuk mengangkat derajat The Lilywhites di Liga inggris.

Salah satu hal yang paling mencolok dari sistem yang Conte usung adalah adaptasinya untuk sang winger, Son Heung-min.

Di tangan Antonio Conte, Son Heung min begitu diandalkaneks juru taktik Inter Milan itu untuk mengangkat performa tim.

Dari 17 pertandingan yang sudah ia jalani, Conte memakai pakem 3-4-3 dengan memakai trio Son Heung-min, Harry Kane, dan Lucas Moura/Kulusevski.

Pakem tersebut sedikit berbeda dengan apa yang ia pakai saat masih menukangi Inter Milan.

Bersama Nerazzurri, hampir di setiap pertandingan Conte selalu memakai dua penyerang dengan tipikal nomor sembilan.

Kedalaman skuat yang dimiliki Tottenham memang membuat Conte meninggalkan kebiasaannya di Inter Milan.

Apalagi, adanya Son Heung-min yang lebih berbahaya jika dipasang sebagai seorang winger, membuat Conte melakukan adaptasi dengan menggunakan tiga penyerang di depan.

Hasilnya pun mentereng, Son menjadi top skor bagi Tottenham musim ini dengan torehan 10 gol dan 9 diantaranya sukses ia ciptakan di pertandingan Liga inggris.

Ia juga menjadi penyumbang assist terbanyak bagi The Lilywhites dengan sumbangan 7 assisnya.

Striker Tottenham Hotspur Korea Selatan Son Heung-Min (tengah) merayakan mencetak gol kedua timnya selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Tottenham Hotspur dan Southampton di Stadion Tottenham Hotspur di London, pada 9 Februari 2022.
Striker Tottenham Hotspur Korea Selatan Son Heung-Min (tengah) merayakan mencetak gol kedua timnya selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Tottenham Hotspur dan Southampton di Stadion Tottenham Hotspur di London, pada 9 Februari 2022. (GLYN KIRK / AFP)

Baca juga: Manchester United Dihimbau Jamie Carragher Segera Lepas Cristiano Ronaldo, Ini Alasannya

Dari adaptasi yang dilakukan pria berusia 52 tahun itu memang memperlihatkan bahwa dirinya benar-benar ingin menjadikan Son sebagai pusat serangan dari Tottenham.

Meski bermain sebagai winger kiri, pergerakan Son sangat cair.

Ia tak selalu memulai serangan dari tepi lapangan tapi juga muncul dari tengah untuk menciptakan half space, Son pun juga lebih banyak berada di dalam kotak penalti.

Posisi wing back yang biasa diisi oleh Regulion dan Sessegnon fokus untuk melayani Son yang sering berada di kotak 16 untuk mencetak gol.

Peran sebagai goal getter utama The Lilywhites bukan lagi menjadi tanggung jawab utama sosok Harry Kane namun juga Son Heung-min.

Hal tersebut sebenarnya sangat realistis, Tottenham tak akan mampu berbicara banyak jika hanya menandalkan atribut seorang Harry Kane.

Striker Tottenham Hotspur Inggris Harry Kane berlari dengan bola selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Leicester City dan Tottenham Hotspur di Stadion King Power di Leicester, Inggris tengah pada 19 Januari 2022.
Striker Tottenham Hotspur Inggris Harry Kane berlari dengan bola selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Leicester City dan Tottenham Hotspur di Stadion King Power di Leicester, Inggris tengah pada 19 Januari 2022. (Geoff Caddick / AFP)

Antonio Conte yang menjadi pelatih anyar pun paham betul dengan atribut sang pemain, Son bukanlah pemain yang menjadi bayang-bayang kapten Timnas Inggris tersebut.

Melainkan Son adalah tumpuan the Lilywhites di lini depan, entah mencetak gol atau memberikan assist, atribut pemain berusia 29 tahun itu begitu dibutuhkan Conte dalam sistem yang ia usung.

Ya, menarik dinanti bagaimana kiprah Antonio Conte bersama Tottenham Hotspur dengan Son Heung-min yang menjadi tumpuannya di lini depan.

(Tribunnews.com/Deivor)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Arsenal
7
5
1
1
14
3
11
16
2
Liverpool
7
5
0
2
13
9
4
15
3
Tottenham
7
4
2
1
13
5
8
14
4
Bournemouth
7
4
2
1
11
8
3
14
5
Man. City
7
4
1
2
15
6
9
13
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved