Super Pandit
Inter & AC Milan Kompak Tak Konsisten, Scudetto Rawan Direbut Napoli yang Andalkan Magis Spalletti
AC Milan dan Inter Milan secara kompak hanya mampu bermain imbang dalam lanjutan Liga Italia 2021/2022.
Penulis:
deivor ismanto
Editor:
Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - AC Milan dan Inter Milan secara kompak hanya mampu bermain imbang dalam lanjutan Liga Italia 2021/2022.
Dalam giornata ke-27, AC Milan hanya mampu bermain imbang dengan skor 1-1 melawan Udinese.
Sedangkan sang rival sekota, Inter Milan juga harus berbagi poin dengan Genoa, Nerazzurri hanya bermain imbang dengan skor kaca mata melawan tim papan bawah, Genoa.
Atas hasil imbang yang diterima duo Milan tersebut, papan klasemen Liga italia pun tak berubah.
AC Milan tetap berada di puncak klasemen dengan torehan 57 poin dari 27 pertandingan.
Sedangkan Inter Milan masih tertahan di peringkat kedua klasemen Liga Italia dengan dulangan 55 angka dari 26 laga.
Apesnya, Nerazzurri yang di awal musim berdiri kokoh di puncak klasemen harus rela tergusur oleh sang rival di pertengahan musim.

Baca juga: Hasil Liga Italia, AC Milan Gagal Menang Lagi, Stefano Pioli Protes Kinerja Buruk VAR
Baca juga: Hasil Liga Italia: Drama AC Milan Ditahan Imbang Udinese hingga Leao Samai Rekor Shevchenko
Pasukan Simone Inzaghi itu tak pernah menang di 4 laga terakhirnya, dengan catatan 2 kali meraih hasil imbang dan 2 kali mengalami kekalahan.
Sedangkan bagi Rossoneri, hasil imbang melawan Udinese tadi malam merupakan raihan 1 angka mereka selama dua pertandingan secara berturut-turut.
Inkonsistensi yang ditunjukkan AC Milan dan Inter Milan membuka harapan bagi Napoli dan Juventus untuk mengejar raihan angka mereka hingga akhir musim.
Nama tim yang disebutkan pertama adalah tim yang paling berpotensi untuk menyalip mereka dari posisi puncak dan posisi kedua.
Pasalnya, Napoli mampu tampil apik di Liga Italia musim ini, tak banyak diisi oleh barisan pemain elite Eropa, tim yang dinakhodai oleh Spalletti itu tak gentar untuk bersaing di papan atas.
Lorenzo Insigne dan kolega saat ini berada di peringkat 3 klasemen Liga Italia atas torehan 54 poin dari 26 laga.
Hanya tertinggal 1 angka saja dari Inter Milan, dan 3 poin dari sang pemuncak klasemen AC Milan.
Sinyal bahaya pun disinyalirkan oleh Napoli untuk memutus mimpi keduanya meraih gelar scudetto musim ini.
Dilansir Sofascore, musim ini Napoli menjadi tim dengan penguasaan bola terbanyak di Liga Italia dengan 59,12% Ball Possession.
Skema dasar 4-3-3 yang diusung juru taktik asal Italia tersebut jelas mengutamakan permainan atraktif dan position play menggunakan umpan pendek dari kaki ke kaki.
Rata-rata jumlah passing mereka adalah 514 per pertandingan dengan tingkat akurasi mencapai 86.12%. Kembali menjadi yang tertinggi di Liga Italia mengalahkan Sarriball di Lazio yang dikenal handal dalam urusan melakukan passing.
Spalletti senang membuat lawan kelimpungan lewat permainan position play yang dia usung, pergerakan tanpa bola para punggawa Il Partenopei begitu cair.
Mereka tak terpaku dengan posisi di atas kertas, pergerakan pemain begitu cair untuk saling bertukar posisi saat melakukan serangan dan mengatur tempo permainan.
Lorenzo Insigne yang bermain sebagai winger begitu aktif menjemput bola ke tengah untuk menjadi 'sutradara' dalam serangan Napoli.

Baca juga: Sorotan Piala AFF U23 2022 - Pelatih Timor Leste Kritik Jadwal Padat & Jawab Tudingan Pencurian Umur
Baca juga: Rusia Serbu Ukraina, Abramovic Diusir dari Chelsea, Rugi Hingga Rp 9,7 T, The Blues Dilego?
Posisinya di sisi sebelah kiri sering diisi oleh Fabian Ruiz yang bermain lebih melebar, bahkan Mario Rui sebagai full back aktif untuk mengisi lini penyerangan sebelah kiri yang ditinggalkan Insigne.
Hal tersebut membuat serangan yang digencarkan oleh Il Partenopei berjalan sangat efektif dan efisien.
Mereka mencatatkan rata-rata melakukan 11 kali tendangan per pertandingan (paling banyak di Liga Italia) serta torehan 2.2 gol di setiap pertandingannya.
Musim ini di Liga Italia mereka menjadi tim paling produktif ketiga (47) setelah Inter Milan (55), dan AC Milan (53).
Ya, efektifitas serangan yang dibangun Il Partenopei membuat lini depan mereka begitu moncer sehingga memanjakan para penyerang mereka.
Tak hanya itu, kolektivitas permainan yang diusung Spaletti membuat Napoli tak begitu bergantung pada jumlah gol individu pemain.
Dilansir Transfermarkt, sudah ada 19 pemain berbeda Il Partenopei yang mampu mencatatkan namanya di papan skor.
Secara pamor dan nama memang Napoli kalah jauh dengan Inter dan AC Milan.
Tapi jika dilihat dari performa di musim ini, Il Partenopei bisa saja mengalahkan dua nama tim yang di atas dengan efisiensi taktik yang diusung Spalletti bersama Napoli.
Ya, menarik dinanti bagaimana persaingan gelar scudetto di Liga Italia musim ini.
Masih menyisakan hingga 11 pertandingan lagi, namun tak ada tim yang mendominasi untuk duduk nyaman di puncak klasemen.
Napoli mampu menjadi kuda hitam dengan skuat mereka yang seadanya, Inter dan AC Milan degan kedalaman skuat yang mereka miliki juga tak menunjukkan konsistensi mereka.
Sedangkan nama lain seperti Atalanta dan Juventus masih berjuang untuk memperebutkan posisi di zona Liga Champions.

Jika duo Milan tak mampu menunjukkan konsistensi mereka hingga giornata terakhir.
Bisa saja raihan angka mereka mampu disalip Napoli atau bahkan Juventus dan Atalanta yang bernafsu untuk membawa pulang trofi Liga Italia.
(Tribunnews.com/Deivor)