Liga 1
Suara Lantang Nakhoda Persebaya untuk Wasit BRI Liga 1: Jangan Ada Curang di Momen Perebutan Juara
Aji Santoso, pelatih Persebaya menginginkan tak ada kecurangan dari wasit dalam momen perburuan gelar juara BRI Liga 1 2021.
Penulis:
Drajat Sugiri
Editor:
Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Nakhoda Persebaya Surabaya, Aji Santoso mendambakan perburuan gelar juara BRI Liga 1 yang sportif, termasuk dari kepemimpinan wasit.
BRI Liga 1 2021 memasuki pekan-pekan krusial dalam pacuan gelar juara.
Persebaya menjadi satu dari lima tim yang masih berpeluang untuk menutup musim BRI Liga 1 sebagai kampiun.
Oleh karena itu, Aji Santoso sangat menginginkan adanya kepemimpinan wasit yang fair dan tak curang dalam memimpin sebuah pertandingan.
Baca juga: Klasemen BRI Liga 1 2021: Persebaya Salip Bhayangkara FC, Persib Tatap Runner-up Kudeta Arema FC
Baca juga: Fakta Mewah Persebaya di BRI Liga 1: Bajul Ijo Raja Derbi Jatim, Bikin Madura United & Arema Sehati

Komentar mengenai harapan pelatih Bajul Ijo ini dia sampaikan pasca-laga bertajuk Derbi Suramadu di pekan 28 BRI Liga 1.
Persebaya Surabaya secara dramatis mengadandaskan perlawanan Madura United di Stadion Gusti Ngurah Rai dengan skor 2-1.
Namun di balik kemenangan tersebut, Aji menyoroti ada dua keputusan wasit yang dinilai kontroversi.
Adalah dua insiden saat pemain Bajul Ijo dilanggar dalam area terlarang Laskar Sape Kerrab, namun sang wasit tak meng-call sebuah penalti.
Pertama, Samsul Arif dijatuhkan Fachruddin yang itu tepat terjadi di depan wasit pada menit ke-72.
Berikutnya adalah Ricky Kambuaya yang dilanggar oleh Hong Jungnam dengan kaki, lagi-lagi tak ada penalti.
Hal ini jelas menjadi 'noda hitam' dalam momen krusial perburuan gelar juara.
"Yang pertama saat konferensi pers di beberapa laga ada beberapa pelatih, seperti dari Persib dan Bhayangkara FC yang mengeluhkan kepemimpinan wasit di akhir-akhir kompetisi," terang Aji Santoso dalam sesi jumpa pers bersama awak media via zoom.
"Saya juga ingin menyampaikan, tolong pertandingan dipimpin dengan hati yang jernih, yang fair, jangan ada yang merugikan."

"Saya tak ingin dibela ataupun dicurangin, yang penting fair. Nantinya tim yang menelan kekalahan asal dipimpin dengan fair dapat menerima hasil dengan lapang dada," lanjut pria asal Malang, Jawa Timur ini.
"Jujur saya tidak ingin memberikan penilaian (kinerja wasit). Namun saya bisa mengembalikan kepada masyarakat seperti yang terjadi atas insiden Samsul tadi."