Liga 1
Hasil BRI Liga 1: Komentar Aji Santoso setelah Unbeaten 10 Laga Persebaya Dihentikan Borneo FC
Aji Santoso menunjukan sikap legawanya setelah unbeaten 10 laga Persebaya Surabaya dihentikan Borneo FC.
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso menanggapi kekalahan timnya pada partai terakhir pekan 34 BRI Liga 1 2021, Rabu (31/3/2022) kemarin malam.
Persebaya Surabaya secara mengejutkan meraih kekalahan 1-2 dari musuhnya Borneo FC di Stadion I Gusti Ngurah Rai.
Kekalahan Persebaya Surabaya mulai terlihat ketika harus kebobolan gol cepat pada menit keempat.
Wawan Febrianto menjadi aktor Borneo FC dalam membobol gawang Persebaya Surabaya yang dikawal Andhika Ramadhani.
Baca juga: Hasil Klasemen BRI Liga 1: Bhayangkara FC Kunci 3 Besar, Arema FC Salip Persebaya di Pekan Terakhir
Baca juga: Hasil BRI Liga 1: Persebaya Surabaya Dipermalukan Borneo FC 1-2, Misi Aji Santoso Gagal Happy Ending
Klub berjuluk Bajul Ijo ini sebenarnya sempat menyamakan kedudukan lewat lesakan Taisei Marukawa pada menit 24.
Sayangnya lima menit kemudian, Andhika Ramadhani harus memungut bola untuk kedua kalinya dari dalam gawang Persebaya Surabaya.
Kali ini giliran Francisco Torres yang membawa Borneo FC kembali unggul 2-1.
Nyatanya gol Torres menjadi yang terakhir dan Borneo FC sukses mempermalukan Persebaya Surabaya pada laga penutup BRI Liga 1 2021.
Hasil ini sekaligus memutus 10 laga unbeaten yang sebelumnya mendapatkan 5 kemenangan dan imbang.
Menyikapi hasil kurang memuaskan yang diraih Persebaya Surabaya, Aji Santoso menunjukan sikap legawanya.
Menurut Aji Santoso, kebobolan cepat yang dirasakan Bajul Ijo akibat kesalahan pemainnya sendiri.
Bahkan diperparah selepas turun minum, Bajul Ijo gagal mengkonversikan beberapa peluangnya menjadi gol.
"Memang kami kemasukan terlalu cepat, dan itu dilakukan oleh kesalahan kami sendiri yang akhirnya terjadi gol lawan," buka Aji Santoso dikutip dari laman Surya.
"Kami di babak kedua banyak sekali peluang, yang seharusnya gol 100 persen Supriadi 2 kali, tapi finishing kurang perfect," tambahnya.
Arsitek berusia 51 tahun ini lantas mengeluhkan minimnya komposisi pemain bertipikal penyerang.