Sabtu, 11 Oktober 2025

Super Pandit

Penyesalan Arsenal, Pemain Usirannya Tampil Melejit di Munchen, jadi Rebutan Real Madrid & Liverpool

Serge Gnabry memang kian mengkilat di Jerman, bersama Bayern dia berhasil menunjukkan performa apik dari musim ke musim.

Penulis: deivor ismanto
Pierre-Philippe MARCOU / AFP
(Dari kiri) Penjaga gawang Villarreal Argentina Geronimo Rulli berebut bola dengan gelandang Bayern Munich Jerman Serge Gnabry dan penyerang Bayern Munich Polandia Robert Lewandowski selama pertandingan sepak bola leg pertama perempat final Liga Champions UEFA antara Villarreal CF dan Bayern Munich di stadion La Ceramica di Vila -nyata pada 6 April 2022. 

TRIBUNNEWS.COM - Penampilan apik Serge Gnabry selama di Bayern Munchen membuat barisan klub elite mengantri untuk memboyongnya di transfer musim panas mendatang.

Tim raksasa Spanyol, Real Madrid memasukkan nama winger energik milik Bayern Munchen itu dalam daftar belanjanya.

Dilansir Sport Bild,  Real Madrid ingin memanfaatkan peluang dari Gnabry yang belum menemukan kata sepakat di perpanjangan kontrak.

Gaji tinggi yang diminta Gnabry membuat Bayern Munchen masih berfikir dua kali untuk memberi kontrak baru ke pemain asal Jerman itu.

Gnabry jadi opsi kedua bagi Real Madrid jika mereka gagal meboyong Kylian Mbappe ke Santiago Bernabeu, atau bahkan menduetkannya.

Duet Sanabry (Leroy Sane-Serge Gnabry) di Bayern Muenchen, langsung meledak di laga pertama Bundesliga 2020-2021.
Duet Sanabry (Leroy Sane-Serge Gnabry) di Bayern Muenchen, langsung meledak di laga pertama Bundesliga 2020-2021. (TWITTER @EXPRESSFUTBOL_)

Baca juga: Saksikan Laga Final IYC 2022, Saleh Husin Terpesona Permainan Barcelona U-18 dan Stadion JIS

Baca juga: Striker Arsenal Alexandre Lacazette terbuka Balik ke Lyon tapi Dia Targetkan klub Liga Champions

Faktor David Alaba dan keinginan Gnabry untuk mencari tantangan baru di luar Jerman membuat langkah Los Blancos untuk mendapatkan tanda tangan sang pemain terbuka lebar.

Namun, tak hanya Real Madrid yang ingin memboyong Gnabry dari Munchen, dua tim Liga Inggris, Liverpool dan Arsenal juga kepincut untuk mendatangkan gnabry di musim depan.

Ya, nama Serge Gnabry memang kian mengkilat di Jerman, bersama Bayern dia berhasil menunjukkan performa apik dari musim ke musim.

Ia bermain reguler bersama Die Roten di tiap musim serta namanya tak pernah ketinggalan untuk mengisi skuat Timnas Jerman.

Gnabry merupakan produk akademi Arsenal yang bernama Hale end. Namun sayang, bakat sang pemain disia-siakan oleh tim asal London Utara tersebut.

Ia tak dipercaya untuk masuk skuat inti The Gunners dan dipinjamkan ke tim Inggris lainnya West Bromwich Albion pada musim 2015/2016.

Saat menjalani masa peminjaman, sang pemain pun dianggap gagal oleh pelatih West Brom saat itu, Tony Pulis.

"Serge (Gnabry) datang ke Wes Brom untuk mendapatkan menit bermain yang banyak,"

"tetapi dia masih belum siap untuk berada pada level yang layak untuk bermain bersama kami," kata Tony Pulis dilansir Football London.

Dianggap gagal oleh sang pelatih, masa peminjaman Gnabry pun tak diperpanjang dan pulang ke tangan Arsenal.

Bak membuang berlian, The Gunners tak memberi kesempatan kepada Gnabry untuk berkembang.

Pemain yang saat itu masih berusia 19 tahun tersebut dijual Arsenal ke tim asal Jerman, Weder Bremen dengan harga yang sangat murah yaitu 4 juta euro saja.

Lebih parahnya lagi, The Gunners "membuang" Gnabry dengan alasan masih memiliki winger muda lain yang dianggap potensional saat itu, Alex Iwobi.

Gelandang Everton Nigeria Alex Iwobi (kiri) bersaing dengan gelandang Inggris Chelsea Mason Mount (kanan) selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Everton dan Chelsea di Goodison Park di Liverpool, barat laut Inggris pada 12 Desember 2020.
PETER POWELL / POOL / AFP
Gelandang Everton Nigeria Alex Iwobi (kiri) bersaing dengan gelandang Inggris Chelsea Mason Mount (kanan) selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Everton dan Chelsea di Goodison Park di Liverpool, barat laut Inggris pada 12 Desember 2020. PETER POWELL / POOL / AFP (PETER POWELL / POOL / AFP)

Pemain yang dianggap potensional tersebut pun sekarang hanya bermain di Everton dan menjadi pelapis untuk Demarai Gray dan Andros Townsend.

Sedangkan pemain yang dianggap gagal, kini bersinar dan menjadi bintang untuk klub sebesar Bayern Munchen dengan rentetan prestasi yang mampu ia rengkuh.

Pulang ke Jerman memang membuat Gnabry mampu menunjukan potensi terbaiknya.

Bermain untuk Bremen di musim 2016/2017, bakatnya lebih dihargai dengan mendapatkan menit bermain yang lebih banyak.

Di musim tersebut, pemain kelahiran Jerman, 14 Juli 1995 itu sukses menampilkan permainan impresif dengan menjadi andalan Bremen di posisi sayap.

Sumbangan 11 gol dan 8 assist berhasil Gnabry torehkan untuk tim Weder Bremen.

Berkat performa gemilang yang suskes ia tunjukan, pada musim 2017/2018 tim raksasa Jerman, Bayern Munchen pun tak ragu mengeluarkan dana 10 juta euro untuk membawanya bermain bersama Lewandowski dan kolega.

Namun, di musim tersebut sang pemain tak langsung dibawa Die Rotten ke Allianz Arena.

Ia "disekolahkan" terlebih dahulu bersama Hoffenheim selama satu musim agar lebih matang dan memahami kultur sepakbola Jerman lebih dalam.

Keputusan Die Rotten untuk meminjamkan Serge Gnabry di Hoffenheim pun terbukti ampuh.

Sang pemain semakin matang dan mampu menunjukan performa cemerlang bersama mantan tim Roberto Firmino tersebut.

Torehan 10 gol dan 7 assist dari 22 pertandingan di Bundesliga berhasil ia sumbangkan untuk Hoffenheim.

Bayern Munchen tak segan untuk menarik masa peminjaman Gnabry dan memainkannya bersama deretan pemain bintang dalam skuat juara Die Rotten.

Selebrasi gol dari Serge Gnabry bersama Bayern Munchen
Selebrasi gol dari Serge Gnabry bersama Bayern Munchen (instagram/sergegnabry)

Baca juga: Liga 1: Ditinggal Arif Satria, Persebaya Surabaya Gercep Gebet Pemain Musuh Bebuyutannya

Faktanya, mayoritas bakat hebat di Bundesliga akan berlabuh ke Bayern Munchen, termasuk Serge Gnabry.

Die Roten kala itu sedang berevolusi dan menyiapkan pengganti duet sayap legendaris mereka, Arjen Robben dan Frank Ribery yang sudah tak lagi muda dan berada di penghujung karir.

Serge Gnabry sengaja didatangkan sebagai penerus tongkat kegemilangan karir dua pemain sayap mentereng tersebut.

Hasilnya? istimewa!

Gnarby dapat dikatakan sebagai pemain sayap paling lengkap untuk Bayern Munchen, ia bisa bermain di kiri kanan bahkan tengah dengan sama baiknya.

Musim lalu saja, pemain asal Jerman itu mengantongi 11 gol dan 7 assist atau rata-rata satu assist setiap 133 menit.

Gnarby yang memiliki tubuh kekar dan kecepatan, seringkali mampu merangsek masuk ke kotak penalti lawan.

Bahkan, Lewandowki yang menjadi striker nomor 9 seringkali berada di samping untuk memberi ruang kepada Gnarby.

Hal tersebut bukannya merugikan Lewandowski, justru itu memberi ruang untuk Lewy agar pergerakannya tak mudah dibaca lawan.

Atribusi sang pemain memang pada kecepatan berlari dan kemampuan dribelnya yang berada di atas rata-rata.

Ia juga memiliki visi bermain yang tinggi, sehingga memudahkannya untuk menampung segala peran dan tugas yang diberikan oleh pelatih Bayern Munchen dari musim ke musim.

Di era kepelatihan Julian Nagelsmann, pemain berusia 26 tahun tersebut lebih banyak bermain di pos sebelah kanan penyerangan Die Rotten.

Pelatih kepala Bayern Munich Jerman Julian Nagelsmann menghadiri sesi pelatihan di Munich, Jerman selatan pada 7 Desember 2021, menjelang pertandingan sepak bola Grup E Liga Champions UEFA FC Bayern Munich vs FC Barcelona.
Pelatih kepala Bayern Munich Jerman Julian Nagelsmann menghadiri sesi pelatihan di Munich, Jerman selatan pada 7 Desember 2021, menjelang pertandingan sepak bola Grup E Liga Champions UEFA FC Bayern Munich vs FC Barcelona. (Christof STACHE / AFP)

Baca juga: Bali United Sejak Putaran Pertama Musim Lalu Sudah Lakukan Pendekatan Dengan Muhammad Toha

Nagelsmann paham betul cara memanfaatkan atribut yang dimiliki sang winger, bermain sebagai winger tak membuat Gnabry fokus menyerang dari sisi samping.

Bisa dibialang dia adalah second no 10 setelah Thomas Muller dalam skema 4-3-3 milik juru taktik asal Jerman tersebut.

Gnabry seringkali muncul di posisi tengah saat proses serangan sudah berada di sepertiga akhir serangan, hal tersebut membuat Lewandowski dan Muller dan bergerak dengan fleksibel.

Para barisan pertahanan lawan pun dibuat kelimpungan dengan bergerakan tanpa bola Gnabry dan kolega di depan.

Apalagi ditambah dengan kecepatan dan kemampuan dribel sang pemain membuat ia mampu dengan leluasa merengangsek ke pertahanan lawan untuk mencetak gol atau menyumbang assist.

Dribbles completed Gnabry berada di angka 3.22 per pertandingan, hanya kalah dari Leroy Sane dalam skuat Bayern Munchen.

Yang mencolok adalah catatan xG sang pemain yang berada di angka 3.1 per pertandingannya, fleksibilitas yang diberikan Nagelsmann membuat Gnabry mampu menciptakan peluang lebih banyak dari berbagai posisi.

Tak heran jika nama Gnabry dimasukkan dalam daftar belanja tim sekaliber Real Madrid dan liverpool, performanya untuk Bayern Munchen menunjukkan kualitasnya memang layak untuk tampil di tim besar lainnya.

(Tribunnews.com/Deivor)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Arsenal
7
5
1
1
14
3
11
16
2
Liverpool
7
5
0
2
13
9
4
15
3
Tottenham
7
4
2
1
13
5
8
14
4
Bournemouth
7
4
2
1
11
8
3
14
5
Man. City
7
4
1
2
15
6
9
13
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved