Rabu, 10 September 2025

Super Pandit

Pragmatisme Conte di Tottenham: Rusak Rekor 2 Calon Juara Liga Inggris, Sempurnakan Peran Son & Kane

Kini dengan nama besar Antonio Conte, Tottenham Hotspur berada dalam jalur yang apik untuk kembali bangkit seperti era Pochettino.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Claudia Noventa
PAUL ELLIS / AFP
Pelatih kepala Tottenham Hotspur Italia Antonio Conte memberi tepuk tangan kepada para pendukung di lapangan setelah pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Liverpool dan Tottenham Hotspur di Anfield di Liverpool, barat laut Inggris pada 7 Mei 2022. Pertandingan berakhir 1-1. 

TRIBUNNEWS.COM - Harry Kane menciptakan ruang di sepertiga akhir Tottenham, Ryan Sessegnon bergerak dari sisi kiri menuju kotak penalty.

Through pass diberikan Kane dengan mulus, lewat kaki kirinya Sessegnon memanjakan Son Heung-min untuk membuat Anfield terdiam sejenak lewat golnya.

Hampir saja Tottenham membuat Liverpool malu di Anfield, sayangnya Luis Diaz menyamakan kedudukan di penghujung babak kedua.

Baca juga: LIVE Streaming Piala Thomas Cup 2022 Timnas Indonesia vs Singapura di MNC TV

Baca juga: MotoGP 2022: Kesulitan Repsol Honda Cari Pendamping Sepadan bagi Marc Marquez

Namun, hasil 1-1 sudah menjadi prestasi bagi Pasukan Antonio Conte.

Tottenham sukses menjadi tim yang menghentikan catatan 12 kali kemenangan beruntun Liverpool kala bermain di Anfield sejak musim lalu.

Striker Tottenham Hotspur Korea Selatan Son Heung-Min (tengah) merayakan setelah mencetak gol pembuka pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Liverpool dan Tottenham Hotspur di Anfield di Liverpool, barat laut Inggris pada 7 Mei 2022.
Striker Tottenham Hotspur Korea Selatan Son Heung-Min (tengah) merayakan setelah mencetak gol pembuka pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Liverpool dan Tottenham Hotspur di Anfield di Liverpool, barat laut Inggris pada 7 Mei 2022. (Paul ELLIS / AFP)

Baca juga: Liverpool & Man City Tak Berkutik di Hadapan Spurs, Conte Dapat Julukan Baru sebagai Tukang Ganggu

Baca juga: Hasil Klasemen Liga Inggris: Liverpool Tertahan, Chelsea Belum Aman, MU Lupakan Anthem UCL

Tak hanya itu, hasil tersebut juga membuat nama Antonio Conte melejit, ia menjadi juru taktik yang paling sedikit merasakan kekalahan ketika bermain di stadion angker miliki Liverpool itu.

Dari enam kali lawatan Conte ke Anfield, ia sukses memenangkan laga sebanyak satu kali, meraih hasil imbang empat kali, dan hanya merasakan satu kali kekalahan.

Kini dengan nama besar Antonio Conte, Tottenham Hotspur berada dalam jalur yang apik untuk kembali bangkit seperti era Pochettino.

Ya, Antonio Conte sukses mereparasi Tottenham Hotspur menjadi tim yang berada di zona Liga Champions klasemen Liga Inggris.

Di awal kedatangan Conte, Tottenham tengah terseok-seok dan hanya menduduki posisi sembilan Liga Inggris.

Kini, dengan tangan dingin sang juru taktik asal Italia itu, Tottenham menjadi tim terkuat untuk mewakili Inggris bermain di Liga Champions musim depan.

Posisi lima besar klasemen berhasil mereka duduki dengan torehan 62 angka, hanya tertinggal satu poin dari Arsenal yang bertengger di peringkat empat.

Prestasi menarik yang berhasil ditorehkan Tottenham selain sukses menahan imbang Liverpool di Anfield adalah bagaimana mereka mampu menjadi satu-satunya tim yang mengalahkan Manchester City di paruh musim ini.

Permainan pragmatis Antonio Conte dengan mengutamakan serangan balik sukses membuat pertahanan Manchester City kelimpungan.

The Lilywhites boleh saja kecolongan lewat dua gol yang diciptakan Gundogan dan penalti Mahrez, tapi kecerdasan Conte membaca situasi permainan membuat Spurs mampu membalikkan keadaan.

Yang dicari Conte adalah kemenangan, ia peduli setan dengan penguasaan bola ataupun permainan cantik.

Pelatih Tottenham Hotspur asal Italia, Antonio Conte memberi instruksi kepada pemainnya dari pinggir lapangan dalam laga lanjutan Liga Inggris antara Manchester United melawan Tottenham Hotspur di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris barat laut, Minggu (13/3/2022) dini hari WIB. Setan Merah berhasil menundukkan Spurs dengan skor 3-2 (2-1) berkat hattrick Cristiano Ronaldo. AFP/LINDSEY PARNABY
Pelatih Tottenham Hotspur asal Italia, Antonio Conte memberi instruksi kepada pemainnya dari pinggir lapangan dalam laga lanjutan Liga Inggris antara Manchester United melawan Tottenham Hotspur di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris barat laut, Minggu (13/3/2022) dini hari WIB. Setan Merah berhasil menundukkan Spurs dengan skor 3-2 (2-1) berkat hattrick Cristiano Ronaldo. AFP/LINDSEY PARNABY (AFP/LINDSEY PARNABY)

Baca juga: Arsenal Vs Leeds United Live MolaTV, Momen Menentukan, The Gunners Pakai Gaya Man City

Meski hanya mampu menguasai pertandingan sebanyak 28% saja, anak asuhnya sukses menciptakan 5 shot on target dan 3 di antaranya berbuah gol.

Ya, itulah kehebatan Antonio Conte, mental pemenangan yang sedari dulu tertanam dalam dirinya.

Conte memang dikenal sebagai pelatih hebat, dia memulai karier kepelatihannya di klub besar Eropa sejak tahun 2011.

Total tujuh musim ia menukangi Juventus, Chelsea, dan Inter Milan.

Dari tiga tim elit tersebut, Conte sukses meraih lima gelar liga, satu piala FA, dan satu kali lolos ke partai Liga Europa.

Catatan hebatnya, dilansir Squawka, selama karier kepelatihannya, Conte selalu berhasil mencatatkan persentase kemenangan di atas 60%.

Catatan tersebut semakin membuktikan bahwa ia adalah pelatih yang memiliki mental pemenang.

Kemenangan menghadapi tim sebesar Manchester City menjadi modal Conte untuk mengangkat derajat The Lilywhites di Liga Inggris.

Salah satu hal yang paling mencolok dari sistem yang Conte usung adalah adaptasinya untuk sang winger, Son Heung-min.

Di tangan Antonio Conte, Son Heung-min begitu diandalkan eks juru taktik Inter Milan itu untuk mengangkat performa tim.

Dari 20 pertandingan yang sudah ia jalani, Conte memakai pakem 3-4-3 dengan memakai trio Son Heung-min, Harry Kane, dan Lucas Moura/Kulusevski.

Pakem tersebut sedikit berbeda dengan apa yang ia pakai saat masih menukangi Inter Milan.

Bersama Nerazzurri, hampir di setiap pertandingan Conte selalu memakai dua penyerang dengan tipikal nomor sembilan.

Kedalaman skuat yang dimiliki Tottenham memang membuat Conte meninggalkan kebiasaannya di Inter Milan.

Apalagi, adanya Son Heung-min yang lebih berbahaya jika dipasang sebagai seorang winger, membuat Conte melakukan adaptasi dengan menggunakan tiga penyerang di depan.

Striker Tottenham Hotspur Korea Selatan Son Heung-Min merayakan setelah mencetak gol pembuka pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Liverpool dan Tottenham Hotspur di Anfield di Liverpool, barat laut Inggris pada 7 Mei 2022.
Striker Tottenham Hotspur Korea Selatan Son Heung-Min merayakan setelah mencetak gol pembuka pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Liverpool dan Tottenham Hotspur di Anfield di Liverpool, barat laut Inggris pada 7 Mei 2022. (PAUL ELLIS / AFP)

Baca juga: Klasemen dan Top Skor Liga Spanyol: Barcelona Amankan Tiket UCL, Benzema Ngacir Tak Terkejar

Hasilnya pun mentereng, Son menjadi top skor kedua bagi Tottenham musim ini dengan torehan 21 gol dan 20 di antaranya sukses ia ciptakan di pertandingan Liga inggris.

Ia juga menjadi penyumbang assist terbanyak bagi The Lilywhites bersama Harry Kane dengan sumbangan 9 assistnya.

Dari adaptasi yang dilakukan pria berusia 52 tahun itu memang memperlihatkan bahwa dirinya benar-benar ingin menjadikan Son sebagai pusat serangan dari Tottenham.

Meski bermain sebagai winger kiri, pergerakan Son sangat cair.

Ia tak selalu memulai serangan dari tepi lapangan tapi juga muncul dari tengah untuk menciptakan half space, Son pun juga lebih banyak berada di dalam kotak penalti.

Posisi wing back yang biasa diisi oleh Regulion/Sessegnon maupun Doherty fokus untuk melayani Son yang sering berada di kotak 16 untuk mencetak gol.

Peran sebagai goal getter utama The Lilywhites bukan lagi menjadi tanggung jawab utama sosok Harry Kane namun juga Son Heung-min.

Hal tersebut sebenarnya sangat realistis, Tottenham tak akan mampu berbicara banyak jika hanya menandalkan atribut seorang Harry Kane.

Antonio Conte yang menjadi pelatih anyar pun paham betul dengan atribut sang pemain, Son bukanlah pemain yang menjadi bayang-bayang kapten Timnas Inggris tersebut.

Melainkan Son adalah tumpuan the Lilywhites di lini depan, entah mencetak gol atau memberikan assist, atribut pemain berusia 29 tahun itu begitu dibutuhkan Conte dalam sistem yang ia usung.

Sedangkan Harry Kane yang memiliki kreativitas dan visi bermain yang tinggi, lebih banyak menjemput bola ke tengah guna memberi space bagi Son untuk bergerak menusuk.

Kemampuannya mengirim umpan juga terbukti mampu menjadi pelayan sempurna bagi Son dan pemain Spurs lainnya untuk turut menyumbangkan gol bagi The Lilywhites.

Baca juga: Hasil Klasemen Liga Italia: Menang Tipis dari Tim Sekota Juve, Napoli Bikin AC Milan Kian Kelabakan

Baca juga: Manchester United Gagal Ke Liga Champions, Ini Yang Akan Diterima Cristiano Ronaldo Dan Kawan-kawan

Selain sudah mencetak 23 gol dari 42 pertandingan, catatan 9 assist Harry Kane sukses melayani Son untuk terus mencetak gelotoran gol.

Ya, menarik dinanti bagaimana kiprah Antonio Conte bersama Tottenham Hotspur dengan Son Heung-min dan Harry Kane yang menjadi tumpuannya di lini depan.

Lolos ke Liga Champions? Jika mampu tampil konsisten tentu bukan menjadi hal yang sulit bagi Conte untuk mengantar Tottenham ke kompetisi paling bergengsi di Eropa itu.

(Tribunnews.com/Deivor)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
3
3
0
0
8
4
4
9
2
Chelsea
3
2
1
0
7
1
6
7
3
Arsenal
3
2
0
1
6
1
5
6
4
Tottenham
3
2
0
1
5
1
4
6
5
Everton
3
2
0
1
5
3
2
6
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan