Liga Italia
Koar-koar di Atas Bus Perayaan AC Milan Juara, Ibrahimovic Hina Calhanoglu
Pada perayaan gelar juara AC Milan di kota Milan diwarnai kisah penyerang AC Milan, Zlatan Ibrahimovic mengolok-olok Calhanoglu
Penulis:
Drajat Sugiri
Editor:
Claudia Noventa
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM - Euforia AC Milan juara Liga Italia mengukir berbagai kisah menarik, termasuk ulah yang datang dari Zlatan Ibrahimovic.
Jika sebelumnya aksi membanting meja mewarnai perayaan di ruang ganti pemain, kini bomber gaek AC Milan itu menjadikan pemain Inter Milan menjadi sasaran ejekannya.
Yap, pemain Nerazzurri yang dimaksud tak lain adalah Hakan Calhanoglu.
Sebagaimana yang diketahui, AC Milan memastikan gelar juara Serie A 2021/2022 setelah menanti selama 11 tahun.
Baca juga: Pertarungan Milan dan Inter Berlanjut ke Striker Rp 622 Miliar, Ibra Olok-olok Calhanoglu
Baca juga: Berita Milan, Kesengsem Wonderkid Nyaris 2 Meter Club Brugge, Kylian Mbappe Cuma Pilih Rossoneri
Ini menjadi gelar prestise bagi AC Milan yang terakhir kali merengkuh Scudetto pada musim 2010/2011.
Seperti lazimnya perayaan juara, iring-iringan bus membawa trofi juara dilakukan klub penguasa San Siro tersebut.
Satu di antara momen yang mengundang perhatian tatkala rombongan pemain AC Milan melakukan arak-arakan juara menggunakan bus bertingkat.
Di bagian atas bus, para pemain AC Milan melakukan perayaan bersama Milanisti yang tumpah ruah di sepanjang jalan kota Milan.
Uniknya, Zlatan Ibrahimovic yang berpidato mengirimkan pesan sindiran kepada bekas timnya, Hakan Calhanoglu.
"Kirim pesan ini (AC Milan juara Liga Italia) kepada Hakan (Calhanoglu)," ucap Zlatan Ibrahimovic sembari tertawa, seperti yang dikutip dari laman Sports Joe.
Tentu saja Scudetto yang diraih AC Milan menjadi pembalasan elegan kepada Hakan Calhanoglu.
Yap, penggawa Timnas Turki ini memilih untuk mengkhianati Rossoneri dan hijarh ke Inter Milan pada bursa transfer musim panas lalu.
Mimpi eks pemain Leverkusen ini ialah bisa merengkuh Scudetto.
Maklum, musim lalu Inter Milan lah yang merajai Serie A ketika masih dikomandoi Antonio Conte.
Di atas kertas, Nerazzurri yang menyandang status juara bertahan lebih diunggulkan untuk kembalai merengkuh status jawara.
Namun pada kenyataannya, justru si Merah Hitam lah yang keluar sebagai pemenang.
Sejatinya, kepindahan Calhanoglu ke publik Giuseppe Meazza tak zonk-zonk amat.
Pasalnya di bawah rezim Simone Inzaghi, Calhanoglu membantu La Beneamata merengkuh dua gelar sekaligus, yakni Piala Super Italia dan Coppa Italia.
Namun apa yang didambakan Hakan Calhanoglu justru tak terealiasi.
Nasi sudah menjadi bubur, trequartista asal Turki itu hanya bisa tersenyum kecut ketika harus melihat perayaan juara AC Milan ketika dia memutuskan untuk hijrah membela rival sekota bekas timnya.
(Tribunnews.com/Giri)
