Liga 1
Memuji Scout & Akademi Persija, Lahirkan Wonderkid Elite yang Manjakan STY & Timnas Indonesia
Persija Jakarta adalah salah satu klub yang begitu gencar dalam memanfaatkan sistem scout untuk mencari bakat-bakat muda.
Penulis:
deivor ismanto
Editor:
Claudia Noventa
TRIBUNNEWS.COM - Scout merupakan aspek penting untuk klub sepak bola dalam mencari bakat-bakat muda potensial yang ada di penjuru negeri.
Klub-klub Eropa seperti Udinese, Brussia Dortmund, hingga Atalanta adalah klub dengan sistem scout terbaik saat ini.
Di Indonesia, Persija Jakarta adalah salah satu klub yang begitu gencar dalam memanfaatkan sistem scout untuk mencari bakat-bakat muda.

Baca juga: Langkah Cerdas PSS Sleman Tatap Liga 1: Boyong Striker Haus Gol Persipura dan Timnas Indonesia
Baca juga: Transfer Liga 1: Persib Gaet Reky Rahayu, Alumunus Persija jadi Saingan Baru I Made Wirawan
Lewat akun resmi dan media sosial mereka, Macan Kemayoran rutin melakukan kompetisi di usia muda untuk kemudian menyaring bakat-bakat yang ada.
Terakhir di bulan Januari tahun lalu, Persija Jakarta menggelar sebuah kompetisi usia muda bernama Young Tiger League.
Kompetisi Young Tiger League diselenggarakan oleh Persija Development dengan tujuan untuk mencari dan menyaring bakat muda yang ada.
Kompetisi tersebut khusus diperuntukkan kepada pemain-pemain muda dari usia U-16, U-18, dan U-20.
Para pemain muda yang mampu unjuk gigi dan tampil mempesona bakal dimasukkan ke dalam SSB milik Persija Jakarta.
Dalam kompetisi BRI liga 1 Indonesia musim lalu saja, Macan Kemayoran memiliki deretan pemain muda potensial di dalam skuatnya.
Diantaranya, Alfrianto Nico (18), Salman Alfarid (19), Taufiq Hidayat (19), Rio Fahmi (20), sampai Braif Fatari (21).
Tiga nama yang disebutkan terakhir masuk ke dalam skuat Timnas U-23 pilihan Shin Tae-yong untuk menyambut kualifikasi Piala Asia 2023.
Bahkan Rio Fahmi menjadi pilihan Shin Tae-yong untuk berlaga di ajang SEA Games 2022 serta tampil di partai laga uji coba menghadapi Bangladesh.
Baca juga: Fenomena Transfer Anti Mainstream, Gantian Lukaku & Dybala Beri Inter Milan Iming-iming
Kualitas Rio Fahmi

Di Persija Jakarta, ia menjadi pemain muda paling mentereng yang berhasil menggeser full back sekaliber Marco Motta untuk duduk manis di bangku cadangan.
Atribut pemain berusia 20 tahun itu adalah kemampuannya melakukan fenentrasi lewat kecepatan dan skill individunya yang berada di atas rata-rata.
Meski menjadi pesaing bagi Marco Motta, faktanya Rio Fahmi banyak menyerap ilmu dari mantan pemain Juventus itu.
"Meski posisi kami sama (full back kanan) namun Motta tak sungkan untuk mengajarkan saya bagaimana cara mengumpan yang benar," kata Rio Fahmi dilansir laman resmi Persija pada Rabu, (18/05/2022).
"Dia juga mengajarkan saya cara menghadapi tekanan dari pendukung, dan mengatasi tekanan bermain sebagai starter," lanjutnya.
Baca juga: Prediksi Starting XI Spanyol vs Portugal UEFA Nations League: Panggung Winger AC Milan Layani CR7
Total, dari 26 laga yang Fahmi lakoni bersama Persija, ia sukses menciptakan satu gol dan dua assist untuk Macan Kemayoran.
Shin Tae-yong pun tak melepas kepercayaan kepada Fahmi meski debut buruknya berseragam Timnas.
Juru taktik asal Korea Selatan itu masih memasang Fahmi sebagai starter saat melawan Timor Leste dan bermain selama 45 menit.
Pun ketika melawan Myanmar, Rio Fahmi dimasukkan di akhir babak kedua untuk menggantikan Asnawi yang mulai kelelahan.
Ia pun berhasil menunjukkan performa yang apik, pengambilan keputusan, tackle, dan umpan crossingnya sangat membantu Timnas di fase bertahan dan menyerang.
Bermain untuk Timnas Indonesia sudah seharusnya tak membuat Fahmi berkeringat dingin.
Justru sebaliknya, dengan pengalamannya merebut posisi reguler bek kanan Persija dari tangan Marco Motta, Fahmi harus mampu menularkan performa menterengnya bersama Macan Kemayoran ke Timnas Indonesia.
(Tribunnews.com/Deivor)