Liga Italia
Maldini Warning Milan, Rossoneri Jadi Medioker Kalau Begini Terus, Ungkap Aksi Kurang Ajar Elliott
Maldini melontarkan wanti-wantinya terhadap manajemen dan menyebut Milan saat ini berada di persimpangan jalan setelah memenangkan Scudetto.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Ayah Daniel Maldini itu juga memberi peringatan bagi investor baru Milan untuk memberikan cukup dukungan dalam jendela transfer dan merekrut pemain-pemain bidikan.
Jika cara-cara darurat, seperti yang dia terapkan musim lalu meski akhirnya bisa juara, tetap diterapkan di Milan, Maldini khawatir Rossoneri tak akan mampu bersaing dan cuma bisa bersaing di papan tengah klasemen, tim medioker.
Baca juga: Berita Milan, Calon Tandem Tonali Diendus Penemu Mbappe, Plan B Rossoneri Buat SItuasi Romagnoli
“Yang kami butuhkan sekarang adalah klub yang ingin membuka era baru. Dengan visi strategis, Milan musim depan bisa bersaing dengan klub-klub terbesar,".
“Namun, jika kami memilih visi untuk mempertahankan level kami saat ini, tanpa investasi, tanpa ide yang layak untuk Milan, kami akan tetap berada di antara enam atau tujuh tim teratas di Italia, berharap untuk mungkin memenangkan Scudetto lagi dan lolos, untuk Liga Champions,".
“Inilah saatnya pemilik, Elliott atau siapa pun yang datang, perlu menyadari proyek ('darurat') tiga tahun ini selesai dan mencari tahu strategi apa yang mereka inginkan untuk masa depan," kata Maldini.
Dia menyiratkan, Milan butuh mendatangkan pemain bernama besar dalam jendela transfer mendatang.
"Dengan dua atau tiga pemain penting, dan konsolidasi para pemain yang kami miliki, kami dapat bersaing untuk sesuatu yang lebih besar di Liga Champions,” kata Maldini.
Sikap Kurang Ajar Elliott Management

Paolo Maldini juga membeberkan sikap dan aksi tak sopan dari petinggi Elliott Management saat periode krisis Rossoneri pada 2020 silam.
Saat itu, para petinggi Elliott disebut tidak melibatkan sama sekali Paolo Maldini dan rekannya saat itu, Zvonimir Boban dalam rencana penting bagi skuad, mengganti pelatih.
Para bos-bos Milan saat itu mau mengganti Stefano Pioli -yang baru semusim menjabat- dengan Ralf Rangnick, sesuatu yang mendapat perlawanan dari Maldini dan Boban.
Perlawanan itu sukses membuat Stefano Pioli menjabat hingga kini meski akhirnya membuat Boban tersingkir dan berujung sengketa pemecatan.
“Saya harus mengatakan, mengingat perjalanan kami, apa yang terjadi dan periode krisis yang melibatkan Rangnick, saya merasakan tindakan tidak sopan, CEO dan perwakilan Elliott bahkan tidak duduk untuk berbicara dengan kami. Bahkan untuk berbicara pun tidak (soal rencana mengganti Pioli)," kata Maldini.
Maldini menyebut, akan lebih terhormat jika para petinggi Elliot mengajak bicara mereka meski hanya untuk memberitahu hal tak enak, misalnya soal pemutusan kontrak.
“Mereka dapat dengan senang hati mengatakan, 'pekerjaan Anda tidak cukup baik untuk dilanjutkan,' atau kami dapat mengatakan kepada mereka, 'kami tidak menyukai strategi Anda.'