Liga Spanyol
Frenkie de Jong Pusing Mikir Karier, Enggan Gabung MU tapi Ogah Potong Gaji di Barcelona
Frenkie de Jong dihadapkan dua pilihan sulit, yakni bertahan di Barcelona tapi potong upah atau gabung MU namun absen di Liga Champions.
TRIBUNNEWS.COM - Situasi dilematis tengah menimpa penggawa Timnas Belanda, Frenkie de Jong.
Frenkie de Jong pusing menentukan masa depannya pada bursa transfer musim panas ini.
Dia dihadapkan dua pilihan yang sulit, bertahan di Barcelona atau gabung ke Manchester United (MU).
Baca juga: 4 Pemain Barcelona Ini Terancam Dipecat oleh Xavi, Pelatih Minta Mereka Segera Mencari Klub Baru

Apa yang membuat Frenkie de Jong ragu karena ada konsekuensi yang harus dia terima dengan dua pilihan tersebut.
Sebagaimana yang diketahui, Frenkie de Jong menjadi buruan utama MU.
Dia masuk dalam daftar bidik Setan Merah berkat rekomendasi dari Erik Ten Hag.
Bagi pelatih anyar MU, sosok de Jong bukan wajah asing lagi. Mengingat Ten Hag dan de Jong pernah bekerjasama semasa masih di Ajax Amsterdam.
Kedatangan Frenkie bisa menjadi pengganti Paul Pogba maupun Nemanja Matic yang memutuskan untuk hengkang dari publik Old Trafford.
Dilansir laman Marca, Manchester United sudah sempat mengajukan tawaran kepada Barcelona untuk merekrut De Jong.
Setan Merah mengajukan penawaran pertama mereka pada angka 60 juta euro atau sekitar Rp937 miliar kepada Barcelona.
Namun, penawaran pertama dari Manchester United itu ditolak mentah-mentah oleh Barcelona.
Namun terbaru, pakar transfer asal Italia, Fabrizio Romano menuliskan via Twitternya, bahwa de Jong tengah menghadapi dua pilihan yang sulit.
"Prioritas Frenkie de Jong ialah bertahan di Barcelona. Namun dia juga harus menerima konsekuensi untuk potong gaji. Sedangkan sang pemain tak mungkin menerima kebijakan tersebut," tulis Fabrizio.
Tentu saja De Jong memilih untuk bertahan di Camp Nou. Mengingat di bawah komando Xavi Hernandez, raksasa Catalan itu menunjukkan progres permainan yang signifikan.
Apalagi Barca dipastikan tampil di Liga Champions musim depan.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan apa yang dialami Setan Merah.
MU dipastikan tak mentas di kompetiei elite di Benua Biru tersebut.
Ditambah, Setan Merah dalam tren menukik. Pergantian pelatih dari Ole Gunnar Solskjaer ke Erik Ten Hag juga bukan menjadi jaminan permainan Setan Merah akan membaik.
Namun ini menjadi dua situasi yang cukup dilematis bagi sang pemain.
Di satu sisi dia ingin bertahan di Barcelona. Namun kebijakan potong gaji menjadi konsekuensi yang harus dia terima.
Di sisi lain, bergabung dengan Manchester United memiliki kerugian yang tak sedikit. Termasuk tak bermain di Liga Champions.
(Tribunnews.com/Giri)