Liga Champions
Fakta Unik Hasil Liga Champions: Haaland Robot, Wakil Italia Merana & Kado Pahit Thomas Tuchel
Beberapa fakta unik mewarnai laga matchday pertama Liga Champions tadi malam mulai dari capaian Haaland, merananya wakil Italia & kado pahit Tuchel.
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa fakta unik mewarnai hasil laga matchday pertama Liga Champions 2022/2023 termasuk kejutan kekalahan Chelsea di tangan Dinamo Zagreb.
Fakta unik tersebut mulai dari capaian luar biasa Erling Haaland ketika beraksi di panggung Liga Champions.
Hingga kado pahit yang diterima Thomas Tuchel saat menjalani laga ke-100 bersama Chelsea.

Baca juga: Rekap Hasil Liga Champions Tadi Malam: Chelsea Pecundang, Real Madrid & Man City Gak Ada Obatnya
Tim-tim besar seperti Real Madrid, Manchester City, hingga PSG sukses mengamankan tiga poin pada laga perdana Liga Champions musim ini.
Sementara, duo wakil Italia yakni Juventus dan AC Milan sama-sama gagal meraih kemenangan di waktu yang bersamaan.
Kejutan besar justru terjadi saat Chelsea yang menjadi juara Liga Champions dua tahun lalu kalah tipis melawan Dinamo Zagreb pada laga pembuka.
Berikut ini rangkuman fakta unik hasil Liga Champions matchday pertama yang telah diolah Tribunnews dari berbagai sumber:
1, Capaian Impresif Haaland
Haaland benar-benar mendeskripsikan dirinya sebagai monster menakutkan di usianya yang masih 22 tahun.
Keberhasilan Haaland mencetak brace ke gawang Sevilla menjadi bukti terbaru ketajaman Haaland.
Brace tersebut membuat Haaland telah mencetak gol dalam tiga laga debut berbeda di Liga Champions.
Haaland melakukan hal itu masing-masing saat memperkuat RB Salzburg, Borussia Dortmund dan Manchester City.
Tak hanya itu, Haaland juga sukses menjaringkan total 25 gol hanya dalam 20 pertandingan Liga Champions sejak debut bersama RB Salzburg.
Bersama Manchester City musim ini, Haaland juga sangat produktif lantaran telah mencetak 11 gol alias rata-rata satu gol per 54 menit.
Statistik tersebut menunjukkan bahwa Haaland bisa disebut robot, monster atau bahkan predator ulung.
2. Dua Wakil Italia Merana
Dikala tim negara lain mampu meraih hasil positif, dua tim Italia sama-sama gagal meraih poin penuh pada laga pembuka Liga Champions musim ini.
AC Milan dan Juventus yang sama-sama bermain tanda gagal mengamankan kemenangan saat bertemu lawannya masing-masing.

AC Milan dipaksa meraih satu poin saja saat melawat ke markas RB Salzburg, sementara Juventus pulang dengan tangan hampa setelah kalah lawan PSG.
Kegagalan dua wakil Italia itu meraih kemenangan membuat beban bagi Inter Milan dan Napoli yang bertanding malam ini.
3. AC Milan & RB Salzburg Kompak Raih Satu Poin
Fakta unik lain yang mewarnai hasil laga hari pertama matchday pembuka Liga Champions hari ini yakni soal raihan imbang yang terjadi pada satu pertandingan saja.
Dari total delapan laga yang digelar, hanya duel RB Salzburg kontra AC Milan saja yang berakhir dengan hasil imbang.
Sisanya, tujuh laga lainnya menghadirkan kemenangan maupun kekalahan.
4. Sindiran Jules Kounde soal Kekalahan Chelsea
Bek Barcelona, Jules Kounde ketahuan menyindir Chelsea saat tim tersebut kalah melawan Dinamo Zagreb.
Kounde yang sejatinya pernah menjadi pemain incaran Chelsea sejak musim lalu menyindir Chelsea lewat story instagram pribadinya.
Sembari memposting foto dirinya sendiri saat penerbangan bersama Barcelona, Kounde seakan bersyukur pernah menolak tawaran Chelsea dan memilih Blaugrana.
"Saya hampir bergabung dengan mereka (red: Chelsea)," tulis Kounde di story instagram pribadinya.
Meskipun saat ini unggahan tersebut telah dihapus, sindiran Kounde tentu membuat para penggemar Chelsea merasa tersakiti setelah kekalahan timnya melawan Dinamo Zagreb.
5. Kado Pahit Thomas Tuchel Bersama Chelsea
Tepat pada laga melawan Dinamo Zagreb, Tuchel mencatatkan laga keseratusnya sebagai pelatih Chelsea.
Hanya saja laga istimewa tersebut harus tercoreng dengan kekalahan memalukan yang diderita Chelsea.
Chelsea secara mengejutkan kalah dengan skor satu gol tanpa balas melawan tim sekelas Dinamo Zagreb.
Kekalahan itu tentu membuat laga spesial Thomas Tuchel bersama Chelsea ternodai sekaligus berakhir dengan kesedihan.
Tak berhenti disitu, untuk pertama kalinya Tuchel gagal menghindarkan Chelsea dari kekalahan dalam tiga laga tandang terakhirnya.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)