Liga Italia
Degradasi Performa Inter Milan, Kepala Batu Simone Inzaghi, Peran Barella & Calhanoglu
Simone Inzaghi gagal membawa Inter Milan tampil apik di awal musim ini.
Penulis:
deivor ismanto
Editor:
Deivor Ismanto
TRIBUNNEWS.COM - Simone Inzaghi gagal membawa Inter Milan tampil apik di awal musim ini.
Di Liga Italia, Inter Milan terlempar di posisi ke-7 klasemen dengan hanya menorehkan 12 poin.
Nerazzurri sudah mengalami tiga kekalahan dan sudah kebobolan sebanyak 11 kali.
Baca juga: Sorotan Liga Italia: Dikejar Chelsea, Rafael Leao Ngebet Tambah Masa Bakti di AC Milan

Terlemparnya Inter Milan dari perburuan gelar juara Liga Italia membuat para petinggi klub geram.
CEO klub, Beppe Marotta dikabarkan menghubungi pelatih Simone Inzaghi lewat telepon.
Panggilan telepon dari sang CEO ini tak lain untuk membicarakan keadaan klub yang saat ini sedang terseok-seok.
Mau tak mau, Simone Inzaghi harus segera mereparasi Inter Milan setelah jeda international untuk mengamankan posisinya sebagai juru taktik Nerazzurri.
Terseok-seoknya Inter Milan di musim ini tak lepas dari pakem yang selalu ia gunakan.
Simone Inzaghi dikenal sebagai pelatih idealis dengan skema yang ia usung.
Kepala Batu Simone Inzaghi
Di seluruh pertandingan Nerazzurri musim ini ia selalu bermain dengan skema 3-5-2.
Tak pernah ada kontra strategi yang ia lakukan dengan bermain memakai empat bek ataupun menggunakan 3 striker di depan.
Lawan pun mulai mampu membaca permainan dan titik lemah Inter Milan, permainan kolektif yang diusungnya diakali lawan dengan bermain lebih menekan di area tengah.
Dilansi FBref, di sembilan pertandingan Inter Milan terakhir, mereka hanya mampu mengumpulkan rata-rata penguasaan bola sebanyak 57.14 persen .
Jauh turun dibanding pertandingan yang sudah dijalani Nerazzurri dalam partai-partai sebelumnya.

Baca juga: Pesan Marco Asensio Teruntuk Barcelona dan AC Milan, Siapa Cepat Dia yang Dapat
Pasukan Inzaghi itu mengumpulkan rata-rata penguasaan bola sebanyak 60.1 persen pada musim lalu.
Dengan ditekannya lini tengah Inter Milan maka kesempatan mereka untuk mengalirkan bola ke depan pun makin sedikit.
Kombinasi yang biasa dilakukan Barella dan Calhanoglu untuk melayani dua striker di depan pun mulai menurun intensitasnya.
Striker yang paling sering dimainkan Inzaghi adalah Edin Dzeko dan Lautaro Martinez.
Keduanya merupakan pemain yang memiliki tipikal target man dan membutuhkan pelayan untuk mencetak rentetan gol.
Jika tak ada kreativitas dan sumber umpan yang matang dari lini tengah, maka torehan gol mereka pun juga ikut menurun.
Masalah seperti ini tak boleh dibiarkan Inzaghi jika ingin merebut gelar Liga Italia yang dicuri AC Milan di musim lalu.
(Tribunnews.com/Deivor)