Liga Spanyol
Dituding Ogah Berjuang di Real Madrid, Martin Odegaard Tunjukkan Sisi Kelam saat di Spanyol
Martin Odegaard menjawab tudingan dirinya tak sabar saat berada di Real Madrid. Odegaard sendiri memilih hijrah ke Arsenal pada 2021 lalu
Penulis:
Guruh Putra Tama
Editor:
Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Playmaker andalan Arsenal, Martin Odegaard berkenan membuka kembali masa-masa saat ia masih bermain untuk Real Madrid.
Sebagaimana diketahui, Martin Odegaard pernah menjadi rebutan banyak klub saat dirinya berusia masih sangat muda.
Singkatnya Odegaard memilih Real Madrid sebagai pelabuhannya di kancah tertinggi Eropa.

Baca juga: Real Madrid Tak Belanja Pemain, Pembuktian Ancelotti Bawa El Real Ciptakan Happy Ending
Sayangnya, ia tak mendapat banyak menit bermain saat bersama El Real.
Real Madrid memang membuka lebar pintu bagi Odegaard di level junior.
Namun cerita itu tak berlanjut saat sang pemain berada di level senior.
Ia lebih banyak dipinjamkan ke tim lain bila menyangkut soal menit bermain di kompetisi kompetitif.
Pada akhirnya ia hengkang ke Arsenal pada 2021 dengan banderol yang cukup terjangkau.
Kini, pemain asal Norwegia itu berkenan membuka lembaran kisah yang ia alami saat berada di Negeri Matador.
Ia mengakui ada banyak tudingan miring mengarah kepadanya.
Satu di antara tudingan tersebut adalah soal kesabarannya.
Maksudnya, ia dituding tidak sabar dan tak mau bertarung memperebutkan tempat utama di kubu Los Merengues.
Odegaard jelas langsung membantah hal itu.
Ia menjabarkan apa yang terjadi saat masih berada di markas Los Blancos.
"Kunci utama saya menerima tawaran Real Madrid adalah mereka memiliki tim B yang bisa bermain di kompetisi kompetitif," ungkap Odegaard dikutip dari Football Espana.
"Dan pelatih tim B saat itu? Zinedine Zidane," sambungnya.

Selanjutnya, ia menuding media-media lokal Spanyol melabelinya dengan banyak hal.
Pemain yang baru berusia 24 tahun itu dianggap tak bisa memenuhi ekspektasi yang ada di pundaknya.
"Pers menganggap saya tidak bisa langsung tampil sesuai ekspektasi," ujar Odegaard.
"Saya adalah target yang mudah bagi mereka. Saya adalah orang yang ramah, tetapi dari luar bisa saja saya menampilkan wajah yang kurang ramah, tetapi saya adalah orang yang ramah."
"Mungkin bila saya adalah orang Spanyol, mereka akan memberikan lebih banyak waktu bagi saya untuk berkembang," lanjutnya.
Selain itu, Odegaard tak bisa menjadi diri sendiri saat tampil membela Los Blancos.
Kala itu ia lebih cemas untuk tak menampilkan kesalahan-kesalahan saat bermain.
Baca juga: Real Madrid Bikin Gol Penting di Piala Dunia Antarklub, Carlo Ancelotti Dapat Angin Segar
Nyatanya hal tersebut bertentangan dengan filosofi sepak bolanya.
Odegaard mengaku seorang tipe pemain yang gemar mengambil risiko dengan umpan-umpannya.
"Saya lebih mencemaskan soal tidak membuat kesalahan daripada bermain dengan ciri khas saya," ucap Odegaard.
"Permainan saya adalah soal membuat perbedaan dan umpan-umpan sulit."
"Saya bisa mengerti itulah yang saya lakukan sekarang."
"Saat di Real Madrid, saya masih seorang anak kecil tetapi saya belajar untuk bersikap lebih tegas lagi."
"Anda harus tak mempedulikan orang. Anda harus tampil sesuai ciri khas Anda sendiri," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Guruh)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.