Jumat, 5 September 2025

Liga Champions

Petaka dari Sisi Kanan Pertahanan Liverpool Ketika The Reds Dibantai 2-5 oleh Real Madrid di Anfield

Ketika Liverpool dibantai Napoli 4-1 pada penyisihan grup Liga Champions (8/9/22) lalu, kelemahan sisi kanan pertahanan mereka banyak disorot.

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
PAUL ELLIS / AFP
Penjaga gawang Liverpool Alisson Becker (kiri) bereaksi ketika pemain depan Real Madrid Vinicius Junior (kanan) mencetak gol pada pertandingan leg pertama 16 besar Liga Champions UEFA di Anfield pada 21 Februari 2023. 

TRIBUNNEWS.COM- Ketika Liverpool dibantai Napoli 4-1 pada penyisihan grup Liga Champions (8/9/22) lalu, kelemahan sisi kanan pertahanan mereka banyak disorot.

Hampir enam bulan berlalu, ternyata pelatih Liverpool, Juergen Klopp masih belum menuntaskan masalah sisi kanan pertahanan yang jadi titik lemah mereka.

Hasilnya terlihat ketika The Reds Liverpool secara memalukan dipermak Real Madrid 2-5 dalam leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Stadion Anfield, Rabu (22/2) dini hari.

Itu menjadi kekalahan terbesar Liverpool sepanjang sejarah di Anfield.

Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti sudah hapal bagaimana menaklukkan The Kop.

Mereka belajar dari final Liga Champions lalu saat El Real mengalahkan Liverpool 1-0.

Dalam final di Paris kala itu, mereka terus menekan sisi kanan pertahanan, yang jadi titik paling gampang ditembus.

Formula serupa diterapkan Ancelotti dalam duel dini hari tadi.

The Reds tadinya sempat tampil menjanjikan, setelah mengemas dua gol dalam tempo 14 menit pertama.

Gol tumit indah Darwin Nunez menit keempat, diikuti gol Mohamed Salah menit ke-14 memanfaatkan blunder kiper Thibaut Courtois.

Unggul cepat dengan dua gol, The Reds makin bernafsu menyerang dari berbagai sisi.

Termasuk juga dari sisi kanan di mana sang full-back kerap naik membantu penyerangan.

Di sisi lain, agresivitas Trent ini membuatnya mengabaikan tugas bertahannya yang membuat sang bek sentral, Joe Gomez terisolasi melawan kecepatan dan kekuatan Vini Jr.

Tiga gol pertama Madrid kemudian, semuanya lahir dari sisi kanan pertahanan The Reds.

Gol pertama menit ke-21, murni dari aksi brilian Vini memerdayai Trent, dan kemudian Gomez untuk melepaskan tendangan ke sudut gawang yang tak bisa dihalau kiper Alisson.

Gomez adalah pemain yang percaya diri, dan berpengalaman.
Hanya saja, kemarin dia sedang dalam performa menurun.

Menit ke-36, dia bikin blunder.

Dalam posisi tertekan oleh Vini, dia melepaskan back-pass ke kiper Alisson Becker.

Vini mengejar bola, dan Alisson sialnya menendang bola yang mengenai tubuh Vini sehingga bola memantul ke gawang The Reds. 2-2.

Dan di awal babak kedua, pelanggaran Gomez terhadap penyerang Real – setelah Alexander-Arnold berdiri dan menonton seperti patung – menghasilkan tendangan bebas.
Bola dieksekusi Luca Modric yang disambar sundulan oleh Eder Militao membawa El Real unggul 2-3.

Selanjutnya adalah petaka. Menit ke-56, Karim Benzema melepaskan tendangan pelan, namun bola berbelok arah terkena kaki Gomez hingga gawang Liverpool kembali bobol. Dan menit

ke-67, Benzema menyempurnakan hukuman untuk The Reds lewat serangan balik cepat yang menutup laga dengan skor 2-5.

Kekalahan dengan skor mencolok, setelah sempat unggul dua gol, membuat mantan bek Liverpool, Jamie Carragher tak ragu menyebutnya sebagai "aib", dan memalukan.

Pelatih Liverpool, Klopp mengakui kelima gol Madrid adalah "hadiah" dari para pemainnya.

"Semuanya cukup jelas. Kami memberikan semua lima gol tandang. Itu berarti kami bisa melakukannya lebih baik di sana (leg kedua).

Selain lima kali kebobolan, kami menerapkan permainan terbaik sepanjang musim," ujarnya menghibur diri.

"Gol kedua adalah dagelan, menyamakan gol kedua kami. Gol pertama kami harus bertahan lebih baik, ada cukup banyak pemain di sekitar.

Itu juga momen kelas dunia dari Vinicius, tapi jelas kami harusnya bisa bertahan lebih baik," kata Klopp.

The Reds memang pernah melakukan comeback brilian di babak gugur ini seperti saat melawan Barcelona pada 2019 lalu.
tapi untuk kali ini, rasanya itu menjadi sebuah misi mustahil.

Terlebih, pelatih Madrid, Ancelotti sudah mewanti-wanti.
"Ini duel terbuka yang luar biasa. Tentu saja kami senang bisa menang dengan banyak gol. Tapi ini pertandingan dua leg. Masih ada 90 menit di depan," ujarnya. (Tribunnews/den)

Direct Points
- Liverpool telan kekalahan terbesar di Anfield
- Sisi kanan pertahanan jadi titik lemah
- Ulangi kesalahan seperti saat dibantai Napoli 4-1

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan