Profil Akira Nishino, Mantan Pelatih Jepang dan Thailand yang Disebut Jadi Dirtek PSSI

TRIBUNNEWS.COM - Profil Akira Nishino, mantan pelatih timnas Jepang di Piala Dunia 2018 dan Thailand yang dikabarkan jadi Direktur Teknik (Dirtek) PSSI.

Melansir media Thailand, Thairath, nama Akira Nishino diprediksikan menjadi pilihan PSSI untuk menggantikan peran Indra Sjafri yang akan menangani Timnas U23 Indonesia.

"Ada laporan bahwa 'Akira Nishino', mantan pelatih timnas Thailand juga akan duduk di kursi Direktur Teknik baru Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia," tulis Thairath.

"Yang mana ketika banyak penggemar sepak bola Thailand melihat berita tersebut, mereka banyak berkomentar, yang beberapa komentarnya banyak diperbincangkan," tulis media tersebut.

Profil Akira Nishino

Nama Lengkap: Akira Nishino

Tanggal Lahir: 7 April 1955

Tempat Lahir: Saitama, Jepang

Usia: 68 tahun

Kewaarganegaraan: Jepang

Lisensi Pelatih: UEFA Pro

Karier kepelatihan Akira Nishino dimulai pada tahun 1991 setelah pensiun sebagai pesepak bola dengan klub Jepang, Hitachi SC, menurut laman Transfermarkt.

Akira Nishino ditunjuk sebagai pelatih tim junior Jepang U20 hingga tahun 1992.

Dia melanjutkan kariernya sebagai pelatih di jenjang umur U23 pada 1994 hingga 1996 dan menjadi pelatih kepala tim senior Jepang selama satu tahun.

Setelah menangani timnas Samurai Biru -julukan Jepang-, Akira Nishino mulai berkiprah dengan klub Liga 1 Jepang (J1 Japan), Kashiwa Reysol, Gamba Osaka, Vissel Kobe, hingga Nagoya Grampus.

Paling lama menangani Gamba Osaka, memimpin 461 pertandingan dan menghasilkan enam trofi.

Satu trofi J1 hingga berhasil mengantarkan Gamba Osaka meraih trofi Liga Champions Asia.

Total selama 10 tahun Akira Nishino berjuang bersama Gamba Osaka, mulai dari 2002 hingga 2012.

Setelah itu, dia dipercaya menjadi Direktur Teknik Timnas Jepang pada tahun 2016 hingga 2018 sebelum menjadi pelatih pada tahun tersebut.

Akira Nishino memimpin Jepang di Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Rusia.

Di babak penyisihan grup, Jepang di bawah asuhannya berhasil mengantongi empat poin untuk melaju ke babak 16 besar, mengalahkan Kolombia dan menahan imbang Senegal.

Tapi sayang, Jepang kalah 3-2 dari Belgia setelah Chadli mencetak gol di unjury tim saat itu.

Laga tersebut jadi laga pamungkas bagi Akira dengan Jepang.

Dia melanjutkan karier di negara Asia Tenggara sebagai pelatih Thailand.

Dia menukangi U22, U23 hingga ditunjuk sebagai pelatih kepala senior pada tahun 2019 hingga 2021.

Akhir kerjasama Akira bersama tim Gajah Perang setelah kegagalan Thailand menembus babak kualifikasi Piala Dunia 2022.

Selam kariernya, Akira Nishino pernah mendapatkan penghargaan pelatih AFC terbaik pada tahun 2008.

Prestasi Akira Nishino

Tahun 1998/1999 - Japan League Cup bersama Kashiwa Reysol

Tahun 2004/2005 - J1 Japan bersama Gamba Osaka

Tahun 2006/2007 - Japan League Cup dan Japan Super Cup bersama Gamba Osaka

Tahun 2007/2008 - Japan Cup dan Liga Champions Asia bersama Gamba Osaka

Tahun 2008/2009 - Japan Cup bersama Gamba Osaka

Dasar Rumor

Nama Akira Nishino memang baru dikabarkan menjadi Direktur Teknik PSSI.

Keterkaitan kabar tersebut menyusul kerjasama PSSI bersama Jepang yang dijalin pada 22 Mei 2023 lalu saat Erick Thohir (ketum) menandatangani MoU atau kontrak kerjasama dengan Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA).

Pada kontrak kerjasama tersebut, ada tiga poin penting untuk kemajuan sepak bola Indonesia.

PSSI dan JFA akan bekerja sama dalam pengembangan sepak bola putri.

Hal itu karena melihat sepak terjang timnas putri Jepang yang memiliki prestasi cukup baik di kelompok umur, U16, U20, hingga mampu juara dunia.

Erick Thohir juga akan mendatangkan pelatih dari Jepang untuk bisa melatih tim di Indonesia.

"Saya sudah meminta ada pelatih yang didatangkan dari Jepang, untuk bekerja sama dan bisa melatih di Indonesia," ucap Erick Thohir dikutip dari PSSI.

Yang kedua kerja sama dalam hal benchmarking dan manajemen Timnas Indonesia.

Benchmarking tersebut akan dilakukan antara liga-liga, di Indonesia dan di Jepang, termasuk liga utama Samurai Biru, J1.

Dan yang terakhir yang menjadi perbincangan kedua belah pihak adalah soal perwasitan.

Pada hal ini, Indonesia akan menggunakan wasit asal Jepang untuk memimpin pertandingan.

Begitu juga untuk meningkatkan kualitas wasit Indonesia dengan mengirimkan ke Jepang untuk mendapatkan pelajaran baru.

"Kita akan menggunakan wasit Jepang. Kita tunggu nama-namanya. Dengan jalan ini kita berusaha perwasitan kita akan semakin baik," jelasnya.

Kerjasama ini diharapkan bisa memberikan perkembangan yang baik untuk masa depan sepak bola Indonesia.

"Ini adalah bagian pembangunan sepak bola Indonesia yang kita inginkan. Dengan liga yang berkualitas kita dapat menciptakan pemain dan tim nasional yang berkualitas juga," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Sina)