Soal Kontrak Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Erick Thohir Sebut Ada Kesepakatan yang Gentleman

Soal Kontrak Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Erick Thohir Sebut Sudah Ada Kesepakatan yang Gentleman

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong sebelumnya sudah menyebut dirinya bakal meninggalkan Timnas Indonesia usai Piala Asia  yang bergulir Januari – Februari 2024.

Kabar tersebut pun turut ditanggapi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Erick mengatakan mengenai kontrak dengan Shin Tae-yong memang berakhir pada Desember 2024.

Baca juga: Sudah Bicara dengan Erick Thohir, Shin Tae-yong Sebut Kontraknya di Timnas Hanya Sampai Piala Asia

Meskipun demikian, Erick Thohir tampaknya masih akan melihat performa dari Shin Tae-yong.

Selain Piala Asia, Shin Tae-yong juga akan dilihat performanya saat menangani Timnas Indonesia pada ajang FIFA Matchday Juni dan September 2023, dan kualifikasi Piala Dunia 2026 yang sudah dimulai Oktober mendatang,

“Memang sudah ada pembicaraan dengan coach Shin Tae-yong bahwa itu kontraknya habis di bulan desember. Ya kan opsinya perpanjang atau tidak perpanjang. Kan kita ada kesepakatan bahwa kita akan mempersiapkan sampai Piala Asia,” kata Erick di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Jumat (26/5/2023).

“Nanti di bulan Oktober itu ada kualifikasi Piala dunia yang harus kita hitung ulang. Jadi antara kedua belah pihak menyepakati dan saya rasa ini hal yang gentlemen, tidak ngomong di belakang,” terangnya.

Erick mengatakan program kepelatihan untuk Timnas Indonesia benar-benar akan dipersiapkan dengan matang.

Salah satunya dengan mendatangkan Direktur Teknik dari Jerman.

Sedangkan Indra Sjafri yang sukses mengantarkan Timnas Indonesia U-22 meraih medali emas SEA Games Kamboja akan fokus menjadi pelatih Timnas U-23.

“Semua coach harus mendapatkan kesempatan yang sama dan kemarin kan ada kontroversi seakan-akan saya memecat coach Indra Sjafri. Itu perencanaan yang sudah kita bicarakan. Karena kita punya dua coach yang hebat, kita harus cari direktur teknik yang independen,” ujar Erick.

“Karena itu salah satu pilihannya kita sedang akan rapat dengan liga jerman, dengan PSSI-nya Jerman. Seperti kemarin kita dengan PSSI Jepang, kita sepakat soal perwasitan supaya lebih profesional dan juga meminta coach perempuan dari Jepang untuk tim Nasional kita. Mereka sudah pernah juara,”

“Untuk Jerman kita sedang lihat CV-CV untuk direktur teknik. Jadi semua kita bikin transparan. Jadi ini tradisi yang profesional dan transparan,” pungkasnya.