Liga Italia
Efek Dosa Masa Lalu Petinggi Juventus, Penderitaan Bianconeri yang Tak Kunjung Selesai
Dosa kesalahan yang dilakukan para petinggi Juventus pada masa lalu ternyata menimbulkan efek domino yang merugikan tim pada saat ini.
Penulis:
Dwi Setiawan
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Dosa kesalahan yang dilakukan para petinggi Juventus pada masa lalu ternyata menimbulkan efek domino yang merugikan tim.
Satu diantara banyaknya dosa yang dilakukan para petinggi Juventus menyoal kasus capital gain.
Diketahui capital gain merupakan skandal kasus berupa pemalsuan pembukuan keuangan yan dilakukan para petinggi Juventus beberapa tahun lalu.
Kasus tersebut mencuat setelah menguatnya dugaan transfer mencurigakan yang dilakukan Juventus saat era kepemimpinan Andrea Agnelli.
Para petinggi Juventus dituduh telah menggelembungkan nilai transfer untuk menguntungkan kondisi finansial klub asal Turin tersebut.

Penggelembungan nilai transfer pemain itu dilakukan Juventus tepatnya pada periode tahun 2018-2020 lalu.
Setelah terbongkarnya kasus tersebut, berbagai resiko dan hukuman pun dijatuhkan kepada Juventus.
Para petinggi Juventus pun langsung memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya setelah terbongkarnya kasus tersebut.
Nama petinggi Juventus seperti Andrea Agnelli hingga Pavel Nedved secara kompak mengundurkan diri bersama delapan direksi lainnya.
Baca juga: Juventus Ingin Angkut Lukaku, Satu Tindakan Chelsea Bisa Bikin Bianconeri Tak Senang
Tak berhenti disitu saja, Juventus pun mendapatkan berbagai hukuman akibat ulah negatif para mantan petingginya tersebut.
Termasuk hukuman pada musim lalu dimana Juventus dijatuhi hukuman berupa pengurangan poin.
Pada tahapan pertama, Juventus dihukum dengan pengurangan 15 poin pada pertengahan musim sebelum sempat dicabut kembali.
Lalu, Juventus kembali merasakan hukuman pengurangan poin dengan jumlah 10 poin jelang berakhirnya kompetisi.
Pengurangan 10 poin itu akhirnya membuat posisi Juventus terlempar dari zona Liga Champions musim lalu.
Tak hanya itu saja, pengurangan 10 poin akhirnya membuat Juventus harus mengakhiri kompetisi musim lalu di posisi ketujuh.
Posisi ketujuh menandakan bahwa Juventus hanya berkesempatan bermain di kompetisi UEFA Conference League saja.
Fakta tersebut jelas menyakitkan bagi Juventus lantaran mereka sempat bangkit pada pertengahan musim.
Juventus bahkan mampu bersaing ketat memperebutkan tiket Liga Champions hingga tembus semifinal Liga Eropa dan Coppa Italia.
Namun, kebangkitan Juventus terasa sia-sia karena hukuman pengurangan poin harus mereka rasakan pada akhir musim.

Teranyar, penderitaan Juventus seakan belum berakhir padahal musim baru belum juga dimulai.
Akibat kasus capital gain yang dilakukan Juventus, tim asal Turin itu kembali mendapatkan hukuman berat.
Adapun hukuman berat yang diterima Juventus yakni soal larangan Bianconeri tampil di kompetisi Eropa musim depan.
Dilansir Daily Star, Juventus tidak akan ambil bagian dalam ajang UEFA Conference League pada musim depan karena kasus yang menimpanya musim lalu.
Sebagai gantinya, Fiorentina yang berada pada urutan kedelapan akan menggantikan Juventus berjuang di UEFA Conference League.
Terdepaknya Juventus dari kompetisi Eropa musim depan jelas menjadi hal menyakitkan bagi para penggemar Bianconeri.
Hal ini dikarenakan penderitaan Juventus seakan tak pernah berakhir akibat dosa para petinggi klubnya pada masa lalu.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.