Liga 1
Aremania Menyusup hingga Timbul Kericuhan, Arema FC Minta Maaf: Mereka Datang karena Hati Nurani
Setelah insiden kericuhan akibat Aremania menyusup di laga Persik vs Arema FC, pihak Singo Edan meminta maaf
Penulis:
Siti Nurjannah Wulandari
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Suporter Arema FC, Aremania diduga menyusup di laga tandang Persik Kediri pada Sabtu (15/7/2023).
Akibat sorak-sorak penonton tanpa atribut saat gol Gustavo Almeida di akhir babak pertama, kericuhan pun terjadi.
Atas terseretnya suporter mereka dalam insiden kericuhan tersebut, Manajer tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas mengungkapkan permohonan maaf.
Namun pihak Arema FC sendiri masih menghargai kedatangan para suporter yang datang ke Stadion Brawijaya Kediri di balik larangan suporter away.
Baca juga: Macan Putih Dihantui Sanksi dari Komdis PSSI, Buntut Kerusuhan Suporter Persik Kediri dan Arema FC
“Mungkin berlebihan jika mereka disebut demikian, namun jika memang pendukung Arema FC kami memohon maaf.
"Kami masih sangat menghargai karena murni kedatangan mereka lantaran hati nurani mereka yang ingin murni memberikan dukungan kepada tim kesayangannya."
"Untuk memberikan dukungan langsung ke tribun,” ungkap Wiebie dikutip dari laman resmi klub.
Terkait regulasi larangan away, Wiebie merasa para suporter masih memerlukan adaptasi.
“Terkait larangan fans tandang sesuai regulasi itu butuh proses tentunya untuk adaptasi dan kami dari klub akan bantu untuk melakukan sosialisasi.
"Termasuk bagaimana sistem penjualan tiket secara online mengatur itu semua sehingga antisipasi bisa dilakukan untuk identifikasi lebih awal siapa saja yang masuk ke dalam stadion,” paparnya.
Terakhir Wiebie mengucapkan terima kasih kepada pihak keamanan yang langsung membawa korban dari insiden tersebut ke rumah sakit.
Baca juga: Laga Persik vs Arema FC Diwarnai Kericuhan, Diduga Aremania Nekat Datang hingga 25 Oknum Diamankan

Sebelumnya, kericuhan terjadi saat Gustavo mencetak gol di injury time babak pertama.
Para petugas keamanan langsung berlarian ke arah tribune penonton.
Terlihat dalam siaran Indosiar, penonton hingga petugas keamanan nampak mocar-macir.
Ternyata, ada penyusup dari suporter lawan, Aremania yang datang ke barisan Persik Kediri.
Kecurigaan bermula saat Arema FC mencetak gol dan kelompok suporter ada yang ikut bersorak.
Dikutip dari Bola Sport, Kapolres Kediri AKBP Teddy Chandra membenarkan informasi tersebut.
Teddy menerangkan para suporter Aremania ini masuk namun tidak menggunakan atribut.
Namun karena saat Arema FC mencetak gol mereka ikut senang, akhirnya suporter tuan rumah melakukan interogasi.
"Jadi sistemnya mereka perorangan dan tidak menggunakan atribut," kata Teddy Chandra.
"Misalnya situasi di lapangan ada gol untuk Arema FC, mereka senang."
"Sehingga suporter tuan rumah tahu. Mungkin ditanya-tanya, diketahui suporter tamu (Aremania)," tambahnya.
Dampak dari kejadian ini, beredar video oknum suporter yang diserang oleh suporter lain.
Bahkan 'Kanjuruhan' kembali nangkring di media sosial Twitter.
Bak menjadi tanda tak ada pelajaran yang didapat dari insiden maut Kanjuruhan tahun lalu.
Terlebih saat ini PSSI dan PT LIB sudah memberlakukan peraturan tanpa suporter away demi menghindari insiden serupa.
Bahkan tim Persik Kediri sudah memberikan tanda dengan jelas, soal larangan datangnya suporter Tamu.
Baca juga: Bukan Pengurangan Poin, Ini Sederet Hukuman PSM Dampak dari Kericuhan Suporter
Akibat aksi nekat oknum suporter Aremania, sebanyak 25 orang telah diamankan pihak kepolisian.
Mereka juga sudah dipulangkan menggunakan fasilitas dari pihak kepolisian.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, memastikan bahwa kejadian tersebut akan diproses oleh Komdis PSSI.
"Menanggapi pelanggaran-pelanggaran yang terjadi, seperti kasus adanya suporter dari tim tamu yang datang atau pelanggaran-pelanggaran lainnya, semua bakal diproses oleh komdis," kata Arya.
"Kami kasih kesempatan kepada komdis untuk bekerja secara maksimal dan saat ini mereka terus bekerja," jelasnya.
(Tribunnews.com/ Siti N, Alfarizy AF/ BolaSport.com/ Bagas Reza Murti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.