Kamis, 2 Oktober 2025

Liga 1

Nama Besar sang Ayah Tak Berbekas, Kiper Asing Arema FC Jadi Bulan-bulanan di Liga 1

Julian Schwarzer dalam sorotan setelah Arema FC menjadi bulan-bulanan Barito Putera pada lanjutan Liga 1 pekan keenam.

TRIBUNNEWS.COM/ Muhammad Nursina
Julian Schwarzer lakukan 10 Penyelamatan saat Debut Bela Arema FC. Julian Schwarzer dalam sorotan setelah Arema FC menjadi bulan-bulanan Barito Putera pada lanjutan Liga 1 pekan keenam. 

TRIBUNNEWS.COM - Nasib kiper baru Arema FC, Julian Schwarzer di Liga 1 barangkali tak secemerlang yang diharapkan.

Pasalnya hanya dalam dua pertandingan, Julian Schwarzer sudah memungut 5 gol dari dalam gawangnya sendiri.

Hal itu seakan membuat nama besar ayah Julian Schwarzer, yaitu Mark Scwarzer seperti tak berbekas.

Nasib Julian Schwarzer mendadak suram saat melakoni laga melawan Barito Putera pada pekan keenam Liga 1, Sabtu (5/8/2023).

Pada laga tersebut, gawang Schwarzer jebol empat kali oleh Barito Putera.

Baca juga: Klasemen & Top Skor Liga 1: Madura United Geser Persija, Arema FC & Persebaya Papan Bawah

Jala Julian Schwarzer bobol oleh Tocantins dan Murilo yang masing-masing membuat dua gol pada laga ini.

Sebagai perbandingan, Julian Schwarzer cuma kebobolan satu gol saat menghadapi Persis Solo.

Tak cuma itu, penampilan sang penjaga gawang juga panen pujian.

Ia melakukan banyak penyelamatan yang membuat pemain Persis Solo frustasi.

Hal-hal impresif itu tak nampak saat ia mengawal gawang Arema FC pada laga menghadapi Barito Putera.

Gawangnya menjadi bulan-bulanan Barito Putera yang membuat Arema FC pada akhrinya kalah telak.

Mudahnya jala Julian kebobolan berimbas langsung kepada Arema FC.

Tim berjuluk Singo Edan itu belum berhasil meraih kemenangan pada Liga 1 musim ini.

Bahkan, mereka menjadi satu-satunya tim yang belum mendapatkan kemenagan.

Penjaga gawang tim Arema FC Julian Schwarzer saat berlatih di Stadion Gajayana Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (25/7/2023). Arema FC melakukan persiapan jelang laga lanjutan Liga 1 melawan Persis Solo, Minggu (30/7/2023) mendatang. SURYA/PURWANTO
Penjaga gawang tim Arema FC Julian Schwarzer saat berlatih di Stadion Gajayana Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (25/7/2023). Arema FC melakukan persiapan jelang laga lanjutan Liga 1 melawan Persis Solo, Minggu (30/7/2023) mendatang. SURYA/PURWANTO (SURYA/SURYA/PURWANTO)

Hal tersebut membuat Arema FC berada di dasar klasemen Liga 1 untuk sementara.

Mereka cuma mendapatkan 2 poin dari 6 laga yang sudah dijalani.

Sebenarnya, keterpurukan Arema FC tak menjadi beban Julian Schwarzer seorang.

Para pemain Arema FC perlu memperlihatkan kekompakan yang lebih baik untuk menggalang organisasi permainan selanjutnya.

Hal itu akan mempermudah kerja Julian di lini belakang.

Sekaligus, Arema FC juga bisa memperbesar peluang menang mereka pada laga-laga selanjutnya.

Impian

Julian mengaku sudah mengamati Liga 1 sejak lama.

Ia melakukannya saat berkarier di Filipina.

Kini, ia bisa mewujudkan impian untuk meneruskan karier di kompetisi tertinggi Indonesia.

“Saat saya bermain di Filipina, lalu saya lihat tujuan saya untuk berlaga di kompetisi besar seperti Thailand, Malaysia dan Indonesia,” ujar pemain Timnas Filipina tersebut.

“Arema salah satu klub besar, saya bilang bahwa tujuan dari karier saya harus membela satu klub besar di salah satu negara itu,“ imbuhnya.

Kiper berusia 23 tahun tersebut merupakan pemain jebolan klub Inggris, Fulham U-18 dan Fulham U21.

Sayang, meskipun lima tahun menempa diri di klub usia muda ia, gagal menembus tim senior.

Akhirnya pada 2022 ia kembali ke Filipina untuk membangun kariernya bersama Azkals Development Team (ADT) FC.

ADT merupakan klub pengembangan pemain muda Filipina.

Tim ini berisi pemain Timnas U23 Filipina yang tampil di kasta tertinggi.

Pada Januari 2023 ia mencoba peruntungan bersama klub promosi Liga Super Malaysia, Kuching City.

Prestasi terakhirnya di Malaysia kurang begitu bagus seiring dengan terseok-seoknya Kuching City di papan bawah.

Kiper baru Arema FC, Julian Schwarzer
Kiper baru Arema FC, Julian Schwarzer (Instagram @julianschwarzergarcia)

Ia pun punya motivasi untuk memperbaiki catatan kariernya bersama Arema FC.

“Saya cukup beruntung, bisa naikkan level jadi alasan saya datang ke sini, saya sangat antusias terhadap karier sekarang,“ ujar putra mantan kiper Chelsea, Mark Schwarzer.

Keputusannya meniti karier bersama Arema FC pun mendapatkan dukungan dari keluarga, termasuk sang ayah Mark Schwarzer.

Suntikan motivasi tersebut membuatnya semakin antusias mempersembahkan yang terbaik untuk tim berjuluk Singo Edan.

“Ini lonjakan karier sangat besar bagi saya dengan bermain untuk klub besar, tak ada yang meragukan itu,” terang Julian Schwarzer.

“Meski klub besar ada tekanan, tapi suka itu, intinya orang tua sangat dukung, antusias terhadap karier saya ini, berharap saya jalani karier baik di sini,” imbuhnya.

Ia didatangkan sebagai tindak lanjut rapuhnya pertahanan Arema FC. Dalam empat pertandingan yang sudah dijalani, Singo Edan sudah kebobolan 12 gol. Itu menjadi jumlah kebobolan terbanyak sejauh ini.

Tampil Apik

Secara khusus, Julian Schwarzer tampil apik saat membela Arema FC menghadapi Persis Solo.

Putra Mark Schwarzer tersebut berhasil membuat para penyerang Persis Solo frustasi dengan aksi penyelamatan yang gemilang.

Beberapa kali tangan kiri bahkan kaki panjangnya menghalau bola agar tak tercipta gol.

Aksi tersebut membuat anak legenda Chelsea tersebut panen pujian.

Pujian yang sangat disorot yakni dari sang ayah, Mark Schwarzer melalui akun Instagram @schwarzer_mark.

Mark menjadi orang tua yang selalu mendukung sang putra sejak pertama kali dikenalkan Arema FC.

Baca juga: Laga Penghakiman Arema FC Hari Ini, Tiga Poin Harga Mati Bagi Singo Edan

Setelah Julian debut, kiper Chelsea di tahun 2013-2015 ini menyebut sang anak melakukan permainan apik.

"Great game," tulis @schwarzer_mark sambil mengunggah video 10 penyelamatan Julian.

Kebanggaan Mark tak sampai di sana, ia mengunggah ulang momen sang putra tengah diwawancara sebagai Man of The Match dari postingan @liga1match.

Selain dari Mark Schwarzer, pelatih Persis Solo Leonardo Medina pun mengungkapkan hal serupa.

Medina menyebut anak asuhnya telah berusaha 12 kali melakukan penyerangan, namun belum bisa menciptakan gol lantaran penjagaan kuat Julian.

(Tribunnews.com/Guruh/Siti N)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Borneo FC
6
6
0
0
12
3
9
18
2
PSIM
7
3
3
1
9
6
3
12
3
Malut United
7
3
2
2
13
10
3
11
4
Persija Jakarta
7
3
2
2
13
8
5
11
5
Persebaya
6
3
1
2
8
5
3
10
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved