Liga Italia
Noda 11 Tahun Silam AC Milan Terulang, Stefano Pioli Legowo Dirujak Milanisti
Pelatih AC Milan Stefano Pioli ikhlas dirinya menjadi sasaran amarah Milanisti setelah timnya takluk plot twist dari Udinese 1-0 di Liga Italia.
TRIBUNNEWS.COM - Kekalahan plot twist AC Milan di kandang pada pekan 11 Liga Italia saat bersua Udinese, memantik reaksi keras Milanisti.
Pelatih AC Milan Stefano Pioli pun ikhlas dan legowo dirinya menjadi pelampiasan amarah dan kekecewaan Milanisti setelah takluk di kaki Udinese 1-0.
Disebut plot twist karena AC Milan takluk dari tim yang sebelum pertandingan, sekalipun belum pernah memetik kemenangan.
Berlangsung di Stadion San Siro, gol penalti Roberto Pereyra memperpanjang catatan minor AC Milan, Minggu (5/11/2023) dini hari WIB.
Baca juga: Hasil dan Klasemen Liga Italia: Capolista Inter Milan Kokoh, Puasa Kemenangan AC Milan Berlanjut
Rossoneri tercatat dalam empat pertandingan beruntun tak memetik kemenangan. Rinciannya tiga kalah dan sekali imbang.
Naasnya lagi kekalahan atas Udinese membuat AC Milan mengulang noda 11 tahun silam.
Dirangkum dari Football Italia, AC Milan menorehkan dua kekalahan beruntun di kandang tanpa mencetak gol sama sekali. Statistik minor tersebut pernah dilewati tim sekota Inter Milan pada September 2012 lalu.
Wajar jika kemudian Milanisti, pendukung AC Milan, geram dengan kondisi tersebut.
Stefano Pioli pun mengaku wajar, dan menerima secara ikhlas jika dirinya menjadi sasaran amarah suporter Rossoneri.
“Kami harus tampil jauh lebih baik, wajar jika para penggemar mencemooh dan terutama mereka mencemooh saya, karena ini bukanlah penampilan yang kami inginkan," terang pelatih asal Italia.

Pioli tidak memiliki kata-kata lain kecuali penyesalan.
Kekalahan atas Udinese membuat Olivier Giroud dan kolega tertahan di peringkat tiga klasemen Liga Italia.
Rossoneri membukukan 22 angka, terpaut enam poin dari Inter Milan yang duduk di posisi pemuncak klasemen Serie A alias Capolista.
“Apa yang terjadi adalah kami tidak memainkan permainan yang kami bisa dan ingin kami lakukan. Semakin kami mendorong, semakin kami kehilangan kejelasan dan kualitas," sambung mantan pelatih Fiorentina.
"Bahkan di minggu-minggu yang belum membuahkan hasil, setidaknya ada performa yang bagus. Hari ini kami tidak bermain bagus dan terlalu kacau,” terangnya melanjutkan.
AC Milan jelas berada dalam momentum minor.
Empat kekalahan di semua kompetisi tidak mencerminkan bagaimana Rossoneri menghabiskan dana lebih dari 1 triliun Rupiah di bursa transfer.
Faktanya deretan amunisi baru AC Milan belum mampu memberikan perbedaan berarti ketika momen-momen krusial terjadi.

Dapat Ceramah dari Ultras AC Milan
Diwartakan Calciomercato, sejumlah pemain AC Milan mendatangi kelompok suporter Ultras, atau dikenal Curva Sud.
Seperti biasa, rentetan hasil minor yang diraih Milan membuat Curva Sud jengah dan harus turun tangan. Mereka memberikan pidato motivasi kepada Davide Calabria.
Tercatat ada 8 pemain yang menghadiri 'ceramah' tersebut, meliputi Davide Calabria, Malick Thiaw, Mike Maignan, Alessandro Florenzi, Yacine Adli, Luka Romero, Tommaso Pobega dan Ruben Loftus-Cheek.
Bangkit dan menang menjadi seruan pentolan Curva Sud.
Apalagi laga yang akan dihadapi Milan tengah pekan depan bukan pertandingan mudah.
Skuad asuhan Stefano Pioli harus berjibaku di Liga Champions melawan PSG. Kemenangan menjadi hasil mutlak bagi Il Diavolo Rosso jika ingin menjaga asa lolos ke babak 16 besar.
(Tribunnews.com/Giri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.