Timnas Indonesia
Malaysia Jegal Diri Sendiri Bujuk Kim Pan-gon Tiru Peran Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
Keinginan Malaysia membuat pelatih mereka, Kim Pan-gon rangkap jabatan seperti Shin Tae-yong tak akan berhasil.
Penulis:
Guruh Putra Tama
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Perubahan yang dicanangkan Malaysia mau tak mau menyeret sosok Kim Pan-gon sebagai pelatih tim nasional.
Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mengambil contoh dari Indonesia untuk bisa diterapkan di kubu Harimau Malaya.
Secara spesifik FAM ingin ada keterikatan kuat antara Timnas Malaysia senior dan U23.
Menunjuk satu pelatih untuk menangani dua tim nasional tengah menjadi bahan pembicaraan.
Untungnya Malaysia tak perlu studi banding terlalu jauh.
Indonesia sudah melakukannya terlebih dahulu dengan pelatih Shin Tae-yong.
STY merupakan pelatih Timnas Indonesia senior dan Timnas U23.
Baca juga: 3 Pemain Timnas Indonesia yang Comeback Dipanggil Shin Tae-yong di Kualifikasi Piala Dunia
Bahkan pada satu waktu ia juga menangani Timnas U20 yang kala itu akan tampil di Piala Dunia.
Di atas kertas STY bisa menjalani peran tersebut.
Terbukti dengan peningkatan prestasi yang diraih Timnas Indonesia senior dan U23.
Performa memikat yang ditunjukkan timnas U23 barangkali masih lekat dalam ingatan.
Timnas tampil luar biasa selama menjalani debut di tingkat Piala Asia.
Mereka sukses mengamankan empat besar hanya dalam sekali tampil.
Bahkan Rafael Struick cs hampir saja lolos ke Olimpiade 2024.
Beragam prestasi mentereng itu membuat Malaysia silau.
Mereka ingin meniru prestasi Indonesia dan Shin Tae-yong itu.
Jegal Diri Sendiri
Namun meniru langkah Garuda bukan perkara mudah bagi Malaysia.
Ada hal yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum meminta pelatih Kim Pan-gon rangkap jabatan.
Perlu diingat, Shin Tae-yong membangun pondasi tim nasional senior dari para pemain muda.
Ia memotong satu hingga dua generasi pemain timnas untuk membangun dari awal.
Imbasnya, banyak sekali pemain timnas U23 yang juga tampil di level senior.
Rapor perjalanan skuad Garuda terasa sangat terjal di awal.
Para pemain muda yang masih minim pengalaman dan percaya diri membuat STY kesulitan.
Namun kesabaran dan kerja keras selama 4 tahun akhirnya berbuah hasil.
Baca juga: Syarat Timnas Indonesia Lolos ke Round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Jika Digilas Irak & Filipina
Indonesia kini bisa menjalankan timnas senior dan U23 dengan sama baiknya.
Masalahnya, Malaysia belum melakukan itu.
Bahkan cukup banyak skuad timnas senior Harimau Malaya yang berusia di atas 27 tahun.
Kebijakan potong generasi akan lebih memudahkan Kim Pan-gon menjalankan rangkap jabatan ini.
Namun kubu Malaysia juga harus bersiap dengan risiko yang datang.
Jalan mereka membangun rasa percaya diri dan kemampuan dari para pemain muda tak akan mudah.
Belum lagi mereka masih harus meminta apakah Kim Pan-gon bersedia rangkap jabatan.
Pasalnya pada awal kedatangannya ke Malaysia ia hanya diminta untuk menjadi pelatih tim senior.
Alhasil ia belum tentu mau melatih tim U23 juga.
Selain itu pihak FAM juga harus mengubah kontrak kerja sang pelatih dengan adanya dobel jabatan itu.
Masih banyak langkah yang harus dipertimbangkan dan diambil FAM untuk meniru Indonesia.
Sebagaimana hal itu diungkap oleh Presiden FAM, Datuk Hamidin Mohammad Amin.
"Terkadang ada beberapa hal yang pas untuk negara lain dan tidak untuk kami di sini," buka Datuk Hamidin dikutip dari Harian Metro.
"Akan tetapi untuk masalah ini (rangkap jabatan Kim Pan-gon) telah menjadi bahan diskusi kami."
"Mungkin kami akan melanjutkan diskusinya ke tahap yang lebih serius," lanjutnya.
"Namun kami juga harus ingat andai Pan-gon tak setuju, hal ini tidak bisa terwujud," papar Datuk Hamidin.
"Kami akan melihat segala kemungkinan dan membawanya dalam sebuah pertemuan."
"Kami harus melihat itu lantaran akan ada efek yang ditimbulkan."
"Pelatih kemungkinan juga akan meminta penyesuaian kontrak dan lain-lain," jelasnya.
(Tribunnews.com/Guruh)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.