Pelatih Persebaya Kritik Kualitas Wasit Liga 1, Bajul Ijo Sulit Bersaing jika Terus Dirugikan

TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster mengkritik kualitas wasit Liga 1 2024/2025, setelah melihat laga antara timnya melawan PSS Sleman.

Diketahui, Persebaya kalah dengan skor 3-1 saat menyambangi markas PSS Sleman di Stadion Manahan, Solo pada Sabtu (11/1/2025).

Pada babak pertama, PSS Sleman sudah unggul 3-0 melalui aksi Gustavo Tocantins (4'), sundulan Cleberson (17') dan tendangan Nicolao Dumitru (45+2').

Sementara pada babak kedua Bajul Ijo -julukan Persebaya- sempat memperkecil ketertinggalan melalui penalti Bruno (59').

Persebaya sebenarnya mencetak dua gol lagi. Namun, sang wasit Gedion Dapaherang menganulir gol tersebut.

Adapun gol yang dianulir itu terjadi pada babak pertama melalui Bruno pada menit ke-23, wasit Gedion Dapaherang menyebut adanya pelanggaran setelah mengecek VAR.

Sementara yang kedua, gol pemain pengganti Persebaya, Dejan Tumbas dianulir karena adanya unsur offside.

Ini menjadi kekalahan beruntun Persebaya dalam dua laga terakhir, di mana sebelumnya mereka kalah di tangan Bali United dengan skor 2-0.

Menilik tabel klasemen, Persebaya gagal menempel ketat Persib Bandung setelah kalah dari PSS Sleman.

Bajul Ijo nangkring di posisi kedua dengan 37 poin. Sedangkan PSS Sleman naik satu tangga ke peringkat 13 dengan 18 angka.

Baca juga: Hasil Klasemen Liga 1: Dewa United Ramaikan Papan Atas, Persib Belum Tergoyahkan di Pucuk

Setelah laga usai, Paul Munster selaku pelatih Persebaya mengkritik kinerja wasit yang merugikan timnya.

Bahkan, ia sampai bilang jika Persebaya tak akan mampu bersaing meraih gelar juara jika selalu dirugikan.

Uniknya lagi, Paul Munster menyebut bahwa sang juara Liga 1 sudah terlihat, meski dia tak menyebutkan siapakah tim tersebut.

"Dengar, di babak pertama, saya sudah tahu Sleman akan memenangkan pertandingan ini, saya sudah tahu. Pertandingan sudah berakhir," kata Paul Munster dikutip dari BolaSport.

"Wasit tersenyum saat saya mencoba berbicara, hakim  garis harus tidak tahu apa-apa, wasit keempat saya rasa dia tidak tahu apa tugasnya.